5. The Girl and Her Strong Determination

1.4K 206 25
                                    

Author POV

Jennie sedang berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya. Gadis itu pergi ke sekolah dengan senyum riang saat ini, tidak seperti kemarin saat hari pertamanya bersekolah. Semua orang yang ada di Prestige masih merasa bermimpi bisa melihat Jennie dengan jarak sedekat ini. Meski Jennie diberi julukan otak kosong tapi siapapun pasti tetap bungkam saat melihat bagaimana gadis itu memancarkan pesona yang tidak dapat diabaikan.

Kini Jennie sedang sibuk memberikan tanda tangannya pada beberapa siswa yang mengerubunginya. Dengan ramah dan sangat baik Jennie meladeni mereka satu persatu hingga kehadiran seseorang membuat pandangan Jennie teralihkan. Ya, Lalisa Manoban, gadis dingin itu berjalan melewati Jennie dan para fansnya. Jennie langsung mengembalikan spidol yang ada di tangannya kemudian pamit untuk menuju kelas.

Semua siswa yang memperhatikan Jennie pergi dibuat melongo saat penyanyi tersebut dengan ringannya menggandeng tangan Lisa. Semua mata tertuju kepadanya saat ini, sedangkan Lisa, jangan tanyakan bagaimana Lisa sekarang. Ia menatap tajam karena ulah Jennie yang dianggap lancang tersebut.

"Oohh kau tau, kaki ku sangat sakit karna kau tidak membantu ku kemarin. Tidak bisakah kali ini kau bantu aku berjalan hingga kelas?" tanya Jennie dengan raut wajah iba yang dibuat buat.

Tapi gadis yang ada di depannya ini bukanlah gadis sembarangan. Tidak sulit bagi Lisa untuk menyingkirkan tangan Jennie dari lengannya dan berjalan mengabaikan gadis berpipi mandu tersebut.

"Heol, kita lihat saja, sampai kapan kau akan sanggup menghindariku" gumam Jennie.

Sejak tadi malam Jennie sudah punya tekat untuk menempeli Lisa di sekolah. Bukan tanpa alasan, Jennie yang notabenenya adalah anak yang ceria dan ramah dibuat jengkel oleh seorang gadis bernama Lisa itu. Jika Jisoo mengatakan bahwa Lisa tidak suka dunia tenangnya terganggu, maka ini adalah cara Jennie untuk membalaskan dendamnya. Dia sudah dua kali dipermalukan oleh Lisa, apa tiga kali dengan yang barusan?

Apapun itu, mau berapa kali pun Lisa akan mempermalukannya di depan siswa lain, Jennie tidak peduli. Yang ia tau, Lisa harus menderita karena merasa menjadi perhatian publik. Mulai dari hari ini, Jennie seorang publik figur dengan bakat yang sudah terjamin ini akan terus merecoki hidup Lisa hingga semua mata yang tertuju pada Jennie juga akan ikut tertuju pada Lisa.

"Katakan selamat tinggal untuk kehidupanmu yang aman dan damai itu, Lalisa Manoban" seringaian jahat terlukis di wajah Jennie saat menatap Lisa yang sudah masuk ke dalam kelas.

***

Selama jam pelajaran berlangsung, Jennie terus memperhatikan Lisa yang terlihat sangat fokus pada guru yang menerangkan di depan kelas. Rose yang menyadari sikap Jennie di sebelahnya itu menyikut lengan Jennie sehingga gadis bermata kucing itu menoleh pada Rose.

"Kenapa kau melihatnya seperti itu? Apa kau belum mengembalikan buku miliknya?" tanya Rose dengan berbisik.

"Belum, aku akan mengembalikan buku tersebut saat pulang sekolah" jawab Jennie yang jujur.

"Kau dan kebiasaan menundamu yang tidak baik itu unnie" Jennie hanya tersenyum acuh menanggapi ucapan Rose tersebut.

Bel sekolah berbunyi, guru yang tadinya masih menerangkan di depan kelas kini tersenyum pada muridnya. Sekarang adalah waktunya istirahat, guru wanita itu mengemas barangnya dan berpamitan untuk meninggalkan kelas. Prestige adalah sekolah yang diisi oleh tenaga pengajar yang memiliki integritas tinggi.

Jennie berdiri dari duduknya mengikuti Lisa yang juga sudah berdiri dengan earbuds yang terpasang di kedua telinganya. Jennie mengekori Lisa dari belakang dan semakin mempercepat langkahnya. Kaki Lisa yang panjang membuat Jennie setengah berlari agar bisa menyusul gadis dingin itu.

Never too much BLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang