11. A white Bird Turned Black by Choice

1.3K 191 10
                                    

Author POV

Lisa turun dari tangga dan hanya mengambil sepotong roti yang ada di meja makan. Ia tidak ingin duduk di sana sekedar untuk sarapan bersama pagi ini karena tidak ada Jiwon, hanya ada ayahnya, ibu tiri dan juga adik tirinya. Lisa tidak merasa punya kewajiban untuk duduk di sana.

Kini Lisa memilih untuk duduk di kursi yang ada di teras rumahnya sambil menunggu mobilnya dipanaskan oleh supir. Saat sedang mengunyah makanan tersebut, ayahnya, Jin Hee, ikut duduk di sebelahnya.

"Sampai kapan kau akan seperti ini? Kenapa kau tidak ingin menerima mereka? Apa mereka berbuat jahat padamu?" Jin Hee bertanya tanpa menatap putrinya tersebut.

"Mungkin mereka tidak cukup jahat, tapi kau sangat jahat" Lisa menjawab dan segera berdiri dari duduknya, dari dulu, ia tidak pernah betah untuk terlibat obrolan yang lama dengan ayahnya tersebut.

Lisa masuk ke dalam mobilnya dan mengemudikan mobil tersebut tidak langsung ke sekolah, karna pagi ini dia harus menjemput Eunsoo dulu.

Gadis itu, ia lama meninggalkan sekolah karena mengurus beberapa urusannya di Amerika bersama sang ayah. Lisa sangat senang mendengarkan kepulangan gadis itu bahkan kembalinya ke Prestige membuat Lisa semakin senang. Tapi ternyata kesenangan yang dirasakan oleh Lisa tidak akan bertahan lama, Eunsoo hanya sebentar di sana. Setelah anniversary Prestige, Eunsoo akan kembali ke Amerika.

Lisa merasa tidak ada seorangpun yang bisa ia ajak bicara selain Eunsoo dan IU. IU memiliki agenda yang sangat padat, oleh karena itu Eunsoo adalah orang yang paling sering bertukar cerita dengan Lisa. Setidaknya, dua orang itu adalah orang yang bisa melihat diri Lisa yang sebenarnya. Jauh sebelum kesedihan menyelimuti diri Lisa, mereka sudah lebih dulu mengenal Lisa dan segala warna yang ada pada diri Lisa.


***

"Apa yang kau lihat?" Rose bertanya pada Jennie yang sedang berdiri di pinggir jendela.

"Ohh, Lisa menjemput Eunsoo dulu" Rose bergumam yang membuat Jennie tidak semangat, gadis itu pergi ke tempat duduknya dan merebahkan kepalanya di meja.

Ia bahkan belum meminta maaf pada Lisa, tapi sekarang Lisa disibukkan dengan kehadiran Eunsoo. Jennie merasa tidak punya kesempatan untuk berbicara atau bahkan memperbaiki hubungannya dengan Lisa.

"Tapi bukankah dari awal aku memang tidak memiliki hubungan yang baik dengannya?" Jennie frustasi di dalam hati.

Jennie kaget karna Lisa tiba tiba muncul dan duduk seperti biasanya. Dari kemarin Lisa selalu mengabaikan Jennie seolah olah Jennie sama sekali tidak terlihat olehnya.

"Lisa-ssi" Jennie memberanikan dirinya untuk memanggil Lisa yang sudah mulai membuka bukunya.

"Jika kau tidak ingin aku keluar maka urungkan niatmu untuk bicara" Jennie terdiam mendengarkan kalimat barusan dari Lisa. Ia menarik napas dalam dan berdiri dari duduknya, Jennie melangkahkan kakinya keluar dari kelas tersebut.

Jennie pergi ke toilet untuk mencuci tangannya dan sekedar menghindar sejenak dari Lisa sebelum jam pelajaran akan dimulai. Seseorang keluar dari salah satu bilik kamar mandi, Jennie dapat melihat orang tersebut dari pantulan cermin yang ada di depannya. Setelah mengetahui siapa orang tersebut, Jennie menundukkan kepalanya melihat tangannya yang sedang dibasuh dengan air.

Gadis tersebut ikut membasuh tangannya di wastafel, saat Jennie sudah mengeringkan tangannya Jennie melangkah ingin pergi dari sana. Tapi langkah Jennie terhenti saat ia merasa tangan gadis tersebut menahan lengannya. Jennie menatap gadis tersebut, tidak mengerti apa yang ia inginkan dari Jennie.

Gadis itu bergegas mengeringkan tangannya kemudian mengeluarkan ponselnya dari saku. Jennie melihat gadis itu mengetikkan sesuatu.

"Apa kau bisa melewatkan makan siangmu hari ini?" Jennie membaca kalimat yang tertulis di ponsel tersebut.

Never too much BLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang