12. A Painter Who Doesn't Know Colours

1.3K 175 4
                                    

Jennie POV

Aku datang ke taman komplek yang dikatakan oleh Eunsoo tadi siang. Taman ini cukup terang, tapi tidak ada orang sama sekali. Aku berjalan dengan rasa takut dan duduk di salah satu bangku taman dengan ragu-ragu. Aku terus membuka ponsel ku menunggu kabar dari Eunsoo tapi dia tak kunjung membalas pesan ku.

Ayolah Eunsoo, aku datang ke sini bahkan tanpa memberitahu manager ku. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan ku? Aku nekat keluar rumah menggunakan masker dan naik taxi karna tidak ingin merepotkan Alison unnie untuk datang menemani ku. Tapi dimana dia? Eunsoo bahkan belum menampakkan dirinya.

"Sedang apa kau di sini?" aku menoleh ke belakang melihat siapa yang bersuara.

"Lisa?" aku terdiam melihat keberadaannya di sini.

"Eunsoo mengirimmu ke sini?" Lisa bertanya dengan wajah dinginnya padaku.

"Y-ya, dia menyuruhku ke sini. Apa kau juga?" aku sangat gugup karena tidak tau akan ada Lisa di sini.

"Pulanglah, dia tidak akan datang. Sepertinya dia mengatur ini untuk kita, entah apa yang ada di pikirannya" Lisa mulai mengomel dan membalik badannya.

Ia melangkah meninggalkan aku yang hanya bisa terdiam sambil menundukkan kepala. Tapi aku mendengar suara tapakan Lisa yang kembali mendekat ke arahku.

"Kau datang dengan supir mu kan?" aku mengangkat kepala ku untuk menatapnya.

"Anni, aku datang sendiri, dengan taxi" aku menjawab pertanyaannya. Lisa terlihat diam sejenak, ia seperti berpikir.

"Apa yang ada di pikiranmu datang ke sini sendiri?" ternyata dia berpikir kalimat apa yang tepat untuk mengomeliku, sialan.

"Kau mulai lupa siapa dirimu? Bagaimana jika terjadi sesuatu di jalan?" tapi aku tersenyum mendengarkan omelannya.

"Kau mengkhawatirkan ku?" tanyaku dan Lisa terdiam lagi.

"Tidak, lekaslah pulang, aku akan segera pergi" ternyata dia masih marah padaku, atau lebih tepatnya, Lisa memang seperti itu.

Ia hanya pernah berbuat baik sekali padaku, saat aku mimisan di sekolah. Sisanya? Kalian semua tau bagaimana dia memperlakukanku. Apa yang kau harapkan dari ku Eunsoo?

Aku menarik napas panjang dan berdiri, melangkahkan kaki ku menuju pinggir jalan untuk menunggu taxi. Tapi di sini sangat sepi, karna ini komplek perumahan mewah jadi taxi tidak berlalu lalang di sini. Aku menatap layar ponsel ku, apakah aku harus menelpon Alison unnie? Atau ayah ku? Atau Taeyeon unnie? Bagaimanapun aku membutuhkan seseorang untuk menjemput ku sekarang. Baiklah, aku menelpon Taeyeon unnie saja.

Tanganku bergerak ingin menghubungi Taeyeon unnie tapi aku merasa seseorang sedang memperhatikan ku. Perasaan ku mulai tidak tenang dan kaki ku dengan spontan mulai melangkah meninggalkan tempat ku tadi. Tapi orang di belakang ku tetap saja mengikutiku, akhir akhir ini memang ada seseorang yang mengikuti dan itu membuat ku takut.

"Aisss unnie kau harus segera mengangkat telpon ku" aku gelisah dan terus mencoba menghubungi Taeyeon yang tak kunjung mengangkat telpon ku. Langkah kaki ku semakin cepat tapi orang di belakang ku bahkan berlari mengejar ku.

Dengan perasaan takut yang tidak bisa ku kendalikan lagi aku mulai berlari menjauh darinya tapi dia mengejarku semakin cepat.

"Jennie-ssi" aku kaget saat mobil Lisa berhenti di samping ku. Ia segera turun dari mobilnya dan berlari mengejar orang di belakangku.

"Lisa itu berbahaya!!" aku meneriakinya tapi Lisa tetap mengejar orang tersebut.

Aku melihat Lisa kehilangan orang itu di persimpangan jalan. Ia berbalik, menatap ku dan kembali berlari ke arah ku.

Never too much BLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang