Cerita ini murni pemikiran saya, fantasi, dan (mungkin akan) mengandung beberapa hal tidak baik untuk di tiru. Bijak dalam membaca ya guys.
Don't forget for follow me. Comment and like.
.Sorry for typo's.
.Enjoy and Happy Reading.
_‘; Semuanya Pernah Bertemu.’
“Helmy kenapa?” Rendra bertanya pelan, takut menganggu aktivitas Jean yang kini terlihat panik sembari membaringkan pelan tubuh saudara kembarnya ke atas kapuk-kapuk lembut yang ada di rumah mereka.
“Jean?” Naraka turut bertanya.
Jean berbalik dan menarik nafasnya dalam, cepat, terkesan kasar.
“Gue say sorry banget, tolong jangan ajak gue ngomong dulu ya? Emosi gue bener-bener nggak stabil. Gue takut nyakitin kalian, sumpah. Helmy nggak papa, cuma emang bakal tidur buat beberapa hari.”
Seketika bibir mereka terkunci rapat. Namun kelimanya tak beranjak sama sekali dari sana. Masing-masing berdiri dan melihat Jean yang mulai membacakan apa-apa saja yang tak mereka mengerti dan meletakan tangannya di dahi Helmy.
“I'm here.” Jean mengusap lembut kepala Helmy, di ikuti bibir Helmy yang mulai memucat.
“Tolong tinggalin kita dulu ya?” Tanpa sepatah kata pun, semua menurut untuk keluar.
Sebab masing-masing menyadari bahwa tak ada ysng dapat membantu Helmy selain Jean, saudara kembarnya.
•••
“Abang Helmy kapan bangun?” Canandra bertanya pada Jean yang kini menyilang kan satu kakinya, dudu di atas batu besar dan menikmati matahari yang mulai tenggelam.
“Nggak tau, besok mungkin.”
“Kok gitu sih? Kok bisa nggak tau?”
“Karena gue nggak tau lah cil, banyak tanya deh lo.”
Canan mengerucutkan bibirnya, “Ya gimana lagi, namanya juga kangen.”
Canan turut duduk disana bersama Jean, sedangkan keempat lainnya memilih mandi pada sumber air terjun disana.
“Nggak mandi?”
“Udah. Emang Abang nggak nyium bau gue yang wangi ini?!”
Jean mendekat dan membuat gestur mengendus badan Canandra, “Iwh, bau.”
“BANG SATenya satu ya.”
“Lo pikir gue nggak ngerti umpatan kaum lo?”
“Siap si paling beda kaum.”
•••
Flashback.
Jakarta, 28 Desember 2003.
“Sakit!” Rendra ingin menangis rasanya, melihat bocah kecil manis yang kini memberontak dalam dekapannya.“Sabar ya, Papa aku bentar lagi tolong kamu!”
“P-papa? Pa-pa? Papa siapa? Punya aku?” Si kecil manis yang terlihat seumuran dengannya.
Rendra yang tak tahu harus apa hanya mengiyakan, setidaknya harus bisa membuat bocah kecil itu diam dari tangisnya, sebab muka memerah yang sudah terengah dengan isakan kecil itu mampu mengores hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Paramarta
FantasyStatus Story' : COMPLETED "Jangan berharap abadi, pertemuan kita pasti berakhir. Apalagi, kalian berlima tahu sendiri teman, dunia kita berbeda." Fatamorgana Siblings. Start: 01 April 2024 Finish: 19 Oktober 2024 Note : Don't Forget for Follow my A...