13. Paramarta Non est Finis

457 77 9
                                        

Cerita ini murni pemikiran saya, fantasi, dan (mungkin akan) mengandung beberapa hal tidak baik untuk di tiru. Bijak dalam membaca ya guys.

Don't forget for follow me. Comment and like.
.

Sorry for typo's.
.

Enjoy and Happy Reading.
_

‘; Paramarta Bukan Akhir.’

Manusia yang telah pergi akan mendatangi surga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manusia yang telah pergi akan mendatangi surga. Lantas mereka yang menjadi peri, yang seharusnya belum  berpulang, mereka yang masih ingin hidup, mereka akan kemana? Jawabannya adalah Paramarta. Sedang peri yang tumbuh hidup bebas dan tak lagi terikat dunia manusia akan menuju tempat akhir mereka, Arta.

Di Paramarta, Helmy dan Jean tetap tumbuh, dengan Helmy yang tidak mengingat dirinya, dan Jean yang setia menjaga adiknya.

Hari-hari yang penuh doa dan harapan, Jean ingin sekali segera menuju Arta, memeluk Ibunda yang pasti menanti ia dan adiknya untuk pulang.

Namun disini, ia menunggu mereka yang masih mencintai, menunggu langkah kaki Johan yang masih mengitari dunia, demi mencari mereka. Menunggu adik mereka, teman-teman mereka.

Tiga tahun yang lalu, ia tahu adik mereka, Canan, harus menjadi sebatang kara, kala Johan, Papa mereka, tak kunjung pulang, sedang Mama telah menjumpai waktu untuk nyaman pada pelukan bumi.

Dan sekarang, mereka semua disini, di Paramarta, jiwa mereka terjebak bersama orang yang hilang dalam ingatan.

Helmy menjumpai apa yang hilang, dan harapan akan ikhlas itu akan segera hadir. Sebentar lagi, sebentar lagi Jean dan Helmy mampu menuju Arta. Memeluk Ibunda dan mendapat tenang yang lama jiwa mereka dambakan.

“Kalau nanti sudah sama Ibu, Helmy bisa main awan ya, Kak?” Jean mengangguk sebagai balasan.

“Terus, Kakak bisa main-main sama bulan!” Jean lagi-lagi menganggukkan kepala atas pernyataan Helmy.

“Sudah dekat Kak?” Helmy bertanya lirih.

“Iyaa, Papa sebentar lagi sampai, sabar yaa. Nanti kita lihat Papa, kita lihat adek kita di peluk Papa, terus kita pulang ke Ibu, oke sayangnya Kakak?” Jean mengelus surai lembut Helmy.

“Oke!” jawabnya semangat.

•••

Hutan lebat itu penuh lumut pada akar-akar besar pohonnya. Dan dua orang laki-laki menapakinya dengan hati-hati.

“Gue mohon, semoga disini.” ucap yang lebih tinggi.

“I wish.” balas sang teman.

Johan dan Rio.

Dua orang ini adalah teman akrab sejak kecil. Dan ketika Johan memilih menghilang, mencari keberadaan kedua anaknya, Rio memilih membantu dengan segala yang ia punya.

ParamartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang