bab1

219 5 1
                                    

Di pagi hari yang sangat cerah terlihat seorang gadis yang berparas cantik dia emira elzira aneira gadis itu sedang menaiki mobil sekarang dia dalam perjalanan menuju sekolah barunya namun tiba' mobilnya berhenti di tengah jalan diapun turun untuk mengeceknya dia melihat ban mobilnya kempes

"aduh kenapa harus kempes segalasih mana bntar lagi masuk." ucapnya
tiba-tiba seseorang mendatanginya

"kamu butuh bantuan?"
zira menoleh dan melihat sosok lelaki yang sangat tampan memiliki gingsul dan lengsung pipi dia adalah arya gevandra ketua geng dari mortal enemy yang merupakan musuh bebuyutan geng black moon

zira"ban aku kempes da-"ucapan zira terbantah"

"ayo naiklah."ujar arya

zira mengangguk

Arya tidak perlu bertanya dimana gadis ini sekolah karna di baju zira tertulis gramedia school berarti mereka satu sekolah

sesampainya di sekolah arya dan zira menjadi pusat perhatian tapi mereka tidak terlalu mempedulikannya setelah itu arya memarkirkan motornya dan zirapun turun

"terimakasih." ucap zira

Arya hanya tersenyum sebagai tanda sama-sama

zira meninggalkan arya lalu berjalan untuk mencari ruangan kepsek setelah dia menemukan ruangan kepsek dia masuk untuk menanda tangani surat
SKIP

"selamat pagi anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru silakan perkenalkan diri."

"perkenalkan saya emira elzira aneira bisa di panggil zira."

"zira kiw' sma bang dito yuk." gombal dito

"gausa di dengerin sama bang bintang aja" bales bintang

"udah' zira kamu duduk di bangku kosong itu."
lalu zira menuju bangku tersebut

"hai" ucap seseorang di sampingnya

"Kenalin aku mila."
zira membalasnya dengan senyuman

beberapa saat kemudian bel berbunyi menandakan jam istirahat

"Kantin yuk." ucap mila

zira mengiyakanya lalu mereka berjalan menuju kantin perjalanan mereka terhenti ketika seseorang tidak sengaja menabrak zira sehingga dia terjatuh

"Lo punya mat-" ucapan mila terbantah saat melihat sosok alvano di hadapannya

"bisa hati' ga sih." ucap zira

Alvano hanya menatapnya dengan sinis

"ayo zir kita pergi." ucap mila dengan nada panik

"Sebelum dia minta maaf gua ga bakal pergi" ujar zira

"udah gausah di perpanjang." mila pun menarik zira pergi dari tempat itu

Alvano dirgantara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang