bab 4

58 6 0
                                    

zira yang sedang mencari wc tiba tiba tidak sengaja menabraknya seseorang

BRUKK..

"bisa gasi klo jalan pake mata kaki gua jdi sakit gegara lo." ucap zira

"oh" ujar alvano

"anj bisa' nya lo bilang oh doang."

"trus gua harus ngapain?"tanya alvano

"pake nanya lagi minta maaf lah njir lo pikir gua ga sakit."

alvano hanya menatap nya dengan sini

"kenapa ya setiap gua ketemu loh gua bakal sial tauga.muak gua liat loh."

zira pun berbalik untuk pergi ke wc
namun tiba' alvano menariknya

"apaansih main' narik narik lepasin ga."

tanpa aba' Alvano mengikat jaketnya ke pingga zira sehingga zaket nya menutupi rok zira

"gausah bawel loh lagi dateng"bisik nya

Alvano pun berjalan meninggalkan zira

"anj malu banget mana dia liat lagi." ucap zira

kini zira berjalan menuju kelas namun banyak siswa/siswi yang melihat nya dengan sinis bahkan mereka membicarakan nya

sesampainya di kelas

"maaf pak sy pergi nya lama."ucap zira

"iya tidak apa apa."

Bel berbunyi........

"pelajaran kita cukup sampai disini anak' sampai jumpa"

mila menghampiri zira yang tengah sibuk memasukkan buku' nya di dalem tas

"zir lo pake jaket Alvano."ucap Mila

"kok lo bisa tau."

"tau lah njir satu sekolah juga tau kalo itu jaket geng black moon."

"pantesan aja tadi gua diliatin sinis sama mereka ternyata ini."

"hati hati alvano bnyak yang ngincar disini."

"dihh sapa juga yang mau modelan kaya alvano udh dingin sombong lagi."

"wkwk gua sering nonton film yang awalnya saling benci eh ujung' nya saling cinta." ucap Mila

"sorry ya jaehyun gua always di hati."

"udah udah ayo kita pulang."


sesampai rumah

"assalamualaikum papah."

"eh princes papah udh pulang aja."

"wihhhh kok wangi papah masak apa."

"masak nasi goreng kesukaan anak papa dong."

"awww serius?"

"dua rius."

Zira menghampiri meja dan mulai memakan masakan papah nya

"masakan papah memang enak."

"makan yang banyak." ucap hendra

malemnya........

zira mengejarkan pr nya yang numpuk sehingga diapun tertidur

Hendra menaiki tangga untuk mengecek putri nya

dia melihat bahwa putri nya sedang tidur.dia selalu memandangi wajah putri nya

"Kasian kamu nak banyak beban yang harus kamu tanggung papah gatau berapa lama papah bisa bertahan dengan penyakit ini."ucap hendra






Alvano dirgantara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang