bab 11

52 5 2
                                    

"yaudah gua pergi dulu."

"Mila lo jagain zira jangan sampai dia kenapa napa." Ucap arya

"I-ya."

"Zir lutut Lo lecet cog." Ujar mila

"Hah udalah biarin."

"Tunggu gua beli du-" ucapan mila terhenti saat mendengar seseorang menendang pintu kelas dengan keras

"Al-va-no."

Alvano tanpa basa basi menarik zira keluar dari kelas hingga membawanya ke gudang sekolah

"Tangan gua sakit anj."

Alvano melepaskan genggamannya

"Ngapain Lo nampar Gisel tadi."

"Dia sendiri yang salah udah jelas' dia sengaja nabrak gua."

"Lo yang terlalu lebay."

"Apa lo bilang gua lebay cih belah aja pacar Lo terus."

Zira ingin pergi tapi Alvano menahannya

"Lepasih tangan gua.gua mau keluar."

"Gua bakal lepasin asal lo mau gua obatin."

"Gua bisa sendiri lepasin tangan gua."

Alvano bukannya melepaskan, dia malah mencengkram kuat tangan zira

"Ta-ng-an gu-a sa-k-it."

Alvano melepaskan genggamannya  lalu berjalan meninggalkan zira

Mila yang dari tadi mencari keberadaan zira akhirnya dia menemukan nya

"Lo gapapa kan." Tanya mila

"Gu-a gapapa."

"Syukur lah dari tadi gua khawatirin Lo."

"Bentar bantar tangan lo kenapa pasti ini ulah Alvano kan."

"Udah gua gapapa." Ucap zira

"Gapapa apanya orang tangan lo merah kaya gitu."

"Udalah mill ayo kita pulang."

"Yaudah mau gua anterin ga." Tanya mila

"Gua bawah mobill."

Zira dan mila berjalan keluar dari gudang menuju tempat parkiran keadaan sekolah sepi murid' udah pada pulang kini tersisa hanya zira dan mila setelah sampai di tempat parkir mereka menaiki mobil nya masing'

"Zir gua pulang dulu." Ucap Mila sambil melambaikan tangannya

"Iya hati hati."

******

Zira mengetuk pintu apartemen lalu Alvano membukakannya dan zirapun masuk dia sontak kaget melihat indra dan Raina

"Loh ma pah kapan datangnya kok ga ngasih tau zira."

"a-nu kamu sekarang ikut mama ke rs ya."

"Emang siapa yang sakit." Tanya zira

"Ikut aja ya sayang nanti di sana kamu juga bakal tau."  Ujar raina

Kini mereka berempat dalam perjalanan menuju rumah sakit sesampainya di RS

perasaan aku kok ga enak ya"  batin zira

Mereka berjalan memasuki ruangan di sana mereka di sambut oleh dokter

"Dok gimana keadaan nya." Tanya indra."

"Maaf saya gagal.sy minta maaf pasien atas nama Hendra tidak bisa saya selamatkan." Ucap dokter itu

"he-nd-ra."

"Iya papah kamu nak." Ucap Raina

Degh..

Degh..

"ENGGA KALIAN PASTI MAU PRANK AKU KAN A-KU ENGGA PERCAYA."

"Nak itu semua bener papah kamu udah ga ada." Ujar raina sembari memeluk zira

Zira melepas pelukan raina lalu menghampiri hendra yang di tutupin oleh kain.zira perlahan membuka kain itu dan ternyata itu semua bener Hendra telah pergi untuk selamanya

"P-APAH!!! BANGUN PAH BILANG KE MEREKA KALO PAPAH MASIH HIDUP." Ucap zira

"Engga ga mungkin ini bohong kan mama bilang ke zira kalo ini semua bohong."

"KENAPA PADA DIAM BILANG KE ZIRA KALO INI CUMAN MIMPI ALVANO AYO BILANG INI SEMUA CUMAN MIMPI KAN!!!." Lirih zira

"Kamu yang sabar nak." Ucap raina menenangkan zira

Tangisan zira pecah.kini cinta pertama nya pergi untuk selamanya bagaimana bisa dia hidup tanpa sosok papah

"Pah zira gamau kehilangan untuk yang kedua kali nya pah ayo bangun zira janji bakal nurut apa yang papa bilang ayo bangun pahh."

BRUK...

Zira jatuh pingsan

"ZIRAA!!!."ucap nya dengan serentak

"Nak bawah zira, tenangin dia soal papah zira biar mama sama papah yang urus." Ucap indra

Alvano mengendong zira membawanya ke ruangan.setelah sampai di ruangan itu

"DOKK PERIKSA KEADAAN ISTRI SY CAPETT." teriak Alvano

dokter secepat mungkin memeriksa keadaan zira

"Keadaan nya baik dia cuman drop dan kecapean mungkin beberapa jam bakal sadarkan diri." Ucap dokter

Dokter meninggalkan mereka berdua, Alvano memandangi wajah istrinya dia merasa kasian, setelah dua jam menunggu tiba' zira terbangun

"PAPAHH!!!." teriaknya

Alvano memeluk zira berusaha menenangkannya tapi zira terus saja menangis

"bawah gua ke papah gua."ucap zira

"Tapi keada-"ucapan Alvano terhenti

Saat zira membentak nya. Alvano tidak punya pilihan selain mengiyakan permintaannya zira kini mereka keluar dari RS menuju rumah zira sesampainya di rumah begitu banyak orang yang memenuhi rumah itu zira berlari masuk diikuti oleh Alvano di belakangnya zira pun langsung memeluk jenazah papah nya

"Pah kenapa papah tega ninggalin zira sendirian dulu papah janji bakal sama zira terus mana janji papah, zira gakuat harus berdiri di dunia yang gaadil ini."

"Nak yang sabar ya nak." Ucap raina


Alvano dirgantara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang