Jika ditanya sesayang apa Marvin pada Reyan, maka jawabannya sangat. Marvin sangat-sangat menyayangi Reyan melebihi kedua adiknya. Sejak kecil dia bertekad untuk selalu melindungi Reyan dan membuat sahabatnya itu terus tertawa.Tapi Marvin sudah melanggar janjinya sendiri.
Tanpa ia sadari perubahan dalam dirinya justru melukai Reyan. Marvin dulu anak yang aktif, banyak omong sampai Reyan terkadang dibuat jengkel. Ia dan Kenza sebenarnya tak pernah berkelahi hingga membuatnya menjadi renggang seperti ini. Perubahan sifat Marvin karena faktor pubertas. Saat itu kedua orang tuanya bertengkar hebat sampai sang ibu harus pulang kampung beberapa bulan membuat Marvin tampak selalu murung. Kebiasaan murungnya itu terus berlanjut hingga membuatnya berubah menjadi pribadi yang pendiam. Ditambah saat itu ia cemburu Kenza mempunyai teman lain selain dia dan Reyan. Marvin perlahan menjauhi Kenza pun sebaliknya. Hingga puncaknya Marvin mengetahui jika Kenza menyukai Reyan ia menjadi semakin mengasingkan diri dari Kenza.
"Abang kenapa ngelamun?"
Suara Asella membuyarkan lamunan Marvin yang sejak tadi duduk di teras menatap hujan turun. Bocah perempuan itu menyodorkan segelas coklat hangat pada sang kakak.
"Masuk, dingin" ujar Marvin mengabaikan pertanyaan dari adiknya.
Asella mendengus kuat-kuat. "Abang kalo ada masalah cerita sama aku, siapa tau aku bisa bantu. Atau gak cerita sama Yanan. Jangan di pendem sendiri, gak baik" ujarnya seraya melirik sang kakak yang hanya diam saja.
"Abang cinta banget ya sama kak Reyan?"
Berhasil. Marvin langsung menoleh menatap adik perempuannya itu. "Iya" sahutnya.
"Bang kata temen aku cinta itu gak harus memiliki. Cinta itu sifatnya ikhlas. Ikhlas kalau memang ternyata perasaan kita gak dibales dan dia bahagia sama orang lain."
"Bocah sok ngerti amat" cibir Marvin membuat Asella cemberut. "Gini gini aku pakar cinta tau" sombongnya membuat Marvin sedikit terkekeh.
"Tapi sejauh ini aku gak tau sih kak Reyan suka sama siapa" sambung Asella.
"Kak Reyan sukanya sama Yanan" suara lain menyahut dari samping mengejutkan Asella.
"Iiss adek ngagetin!"
"Hehe.."
Yanan bergerak untuk duduk menyempil di samping kakak perempuannya. "Kak Reyan itu suka sama Yanan. Bakal jadi pacar Yanan" si bungsu berujar dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi membuat Asella refleks membuat gestur ingin muntah. "Kak Reyan mana doyan sama bocah bau bawang kayak wibu"
Yanan mendengus tak terima. Ia mencubit lengan Asella dengan kuat. "Sembarangan!"
"Mending kalian masuk. Nanti masuk angin" Marvin menengahi setelah sejak tadi hanya diam menyaksikan sembari menyesap coklat panas miliknya.
"Abang juga masuk lah," kata Yanan
"Iya nanti abang masuk. Ngabisin ini dulu"
"Oke!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebutan [disc]
Short Story𝘔𝘢𝘳𝘷𝘪𝘯 𝘴𝘪 𝘤𝘰𝘸𝘰𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘦𝘯𝘨𝘴𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳 𝘴𝘢𝘳𝘮𝘢𝘵 𝘢𝘭𝘪𝘢𝘴 𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵. 𝘚𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘵𝘴𝘶𝘯𝘥𝘦𝘳𝘦, 𝘤𝘦𝘮𝘣𝘶𝘳𝘶𝘢𝘯, 𝘱𝘰𝘴𝘦𝘴𝘪𝘧 𝘥𝘢𝘯 𝘤𝘶𝘦𝘬. 𝘒𝘦𝘯𝘻𝘢 𝘤𝘰𝘸𝘰𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘪𝘧𝘢𝘵𝘯𝘺...