"Jauhi Reyan!"Kenza mengernyit mendengar ucapan Marvin yang terkesan tiba-tiba. Sebelah alisnya terangkat, sedikit menantang setelah paham atas ucapan yang lebih tua.
Lantas Kenza terkekeh. "Emang ada hukumnya gue wajib jauhi kak Reyan?" tanyanya dengan anda menyebalkan membuat Marvin mengepalkan kedua tangannya dibawah meja.
"Gue bilang jauhi Reyan, Kenza."
"Dan kalo gue gak mau, kenapa?"
"Reyan punya gue"
Kenza tertawa. "Real kah? Kok lo main klaim begini sih Marvin? Jangan halu deh"
"Kenza," Marvin mendesis, menatap tajam kearah Kenza yang masih senantiasa santai dengan wajah tengil kearahnya.
"Kak Reyan bukan milik siapa-siapa. Jadi gue bebas deket sama dia. Dan lo," Kenza menunjuk Marvin. "Lo kan cuma sahabatnya dan gue gak akan perduli sama semua omongan lo"
Brakk
Bertepatan itu, Kenza beranjak dari duduknya sedangkan Marvin menggebrak meja dengan keras hingga membuat nyaris seisi kantin menatapnya takut-takut.
Ucapan Kenza benar-benar menyulut emosi Marvin.
"Marvin kamu kenapa?" Reyan tiba di kantin dan dibuat terkejut karena gebrakan Marvin.
Pemuda itu mencoba mengatur emosinya. Tersenyum tipis kearah Reyan yang kini duduk tepat di depannya. "Gak pa-pa. Mau makan?"
Reyan menggeleng. "Enggak. Aku lagi diet jadi mau pesen minum aja" sahur Reyan tapi Marvin tak menanggapi. Pemuda itu justru berlalu begitu saja membuat Reyan berdecak tapi karena sudah terbiasa dengan sifat Marvin yang seenaknya ia hanya mengendikkan bahunya acuh sembari menunggu teman temannya.
Hingga tak lama semangkuk Mie Ayam beserta es teh manis bertengger di depan Reyan. Pelakunya adalah Marvin yang kini kembali duduk di depan si manis.
"Oh? Kamu pesen?" tanya Reyan karena ia pikir itu milik Marvin.
"Punya lo"
"Aku? Aku gak pesen kok. Lagian kan udah dibilang aku diet, Marvin" ujar Reyan mendengus kesal
Marvin terkekeh membuat Reyan sedikit salah tingkah. "Gak usah diet-diet gitu. Udah kurus gini, gue lebih suka lo gembul keliatan makin manis"
Reyan merasakan kedua pipinya memanas. Sudah dipastikan merah merona dan Marvin yang melihat itu dibuat semakin gemas. Kedua tangannya bergerak mencubit pipi Reyan dan digerakkan ke kanan ke kiri. Hal itu tak luput dari pandangan seisi kantin.
"Anying itu beneran Marvin?"
"Gue taunya mereka emang temen tapi gak nyangka Marvin bakal ngebayiin si Reyan"
"Harusnya Kenza liat ini biar kepanasan"
"Sisi baru seorang Marvin keluar guys, gak nyangka gue bjir"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebutan [disc]
Short Story𝘔𝘢𝘳𝘷𝘪𝘯 𝘴𝘪 𝘤𝘰𝘸𝘰𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘦𝘯𝘨𝘴𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳 𝘴𝘢𝘳𝘮𝘢𝘵 𝘢𝘭𝘪𝘢𝘴 𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵. 𝘚𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘵𝘴𝘶𝘯𝘥𝘦𝘳𝘦, 𝘤𝘦𝘮𝘣𝘶𝘳𝘶𝘢𝘯, 𝘱𝘰𝘴𝘦𝘴𝘪𝘧 𝘥𝘢𝘯 𝘤𝘶𝘦𝘬. 𝘒𝘦𝘯𝘻𝘢 𝘤𝘰𝘸𝘰𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘪𝘧𝘢𝘵𝘯𝘺...