peka [Na2]

ii

nachia menatap kakak kelasnya yang sudah berdiri di depan pintu kelasnya sambil tersenyum kecil — yah, sekadar formalitas agar terlihat sopan di depan kakak kelasnya.

"hai kak, tumben sudah datang pagi pagi?" tanyanya sedikit berbasa basi.

nachia tahu, tiap jam setengah tujuh pagi, nala sudah tiba di sekolah. tapi ia tak punya pilihan lain selain berbasa basi dengan kakak kelasnya itu.

"nggak papa, aku cuma pengen ketemu kamu. ini buat kamu, tadi mamaku masak ayam teriyaki. kamu tadi belum sarapan kan?"

seperti biasa, sebelum bel masuk, nala selalu menyempatkan dirinya untuk menemui nachia, membawakannya bekal makanan atau setoples kecil kue kering.

"hehe, tadi aku udah makan kak." nachia tertawa canggung. "oh gitu ya, gapapa deh, ini kamu makan pas jam istirahat nanti aja," ucap nala lalu memberikan kotak bekalnya itu ke tangan nachia.

sebenarnya nachia sendiri tidak enak jika terus terusan menerima pemberian nala. tapi gadis itu tidak suka penolakan. pernah sekali waktu nachia menolak halus pemberian gadis itu dan berakhir dengan tangisan nala yang membuat gadis yang lebih muda itu panik.