-I Miss the Love He Gives Me Every Night, I Miss the Smile He used to show Me, I Miss the Fragrance of Shampoo and Soap That I Can smell every night, I Miss the Caresses He Often gives Me and I Miss his Happy face When he is Next to Me. . Now I Realize That I Love You Colin Aldra Renno Zakhstan-
"Tuan Muda, Bangun ini Sudah Pagi." Bibi Mengetuk Pintu Kamar Colin.
Bibi memasuki Kamar Itu Dengan Ragu Dan Melihat Kamar Itu Gelap Gulita Dengan Colin Yang Tertidur Di Lantai Sambil Memeluk Album Foto Vanno. Colin Semalaman Menangis Meringkuk Di Lantai Sambil Memeluk Album Itu. Hidupnya Terasa Hampa Saat Vanno Tidak Lagi Ada Di SisiNya.
"Tuan.. Tidak Apa. Jika Takdir Yang Menentukan Maka Tuan Tidak Akan Berpisah Lagi Dengannya. Tuan Akan Dipertemukan Kembali Dengannya Bagaimanapun Caranya. Tuan Yakinkan Itu, Bahwa Vanno Ditakdirkan Sebagai Pilihan Terbaik Untuk Bersama Dan Selalu Berada Di Sisi Tuan Selamanya." Bibi Menghampiri Colin Yang Berbaring Di Lantai Itu Dan Mengelus Pundaknya.
Mendengar Perkataan Bibi Colin Langsung Memeluk Bibi Dengan Erat Sambil Menangis.
Hiks Hiks
"Bi-Bi A-aku S-s-sayang Den-gannya. A-ku Tidak Ing-in Ber-pisah Dengannya." Menangis Sesegukan.
"Iyah Den Tau. Bibi yakin Vanno Juga Pasti Menyayangi Tuan Melebihi Tuan Menyayanginya. Bibi Bisa Melihat Itu dari Matanya Menatap Tuan. Bibi Yakin Nanti Vanno Akan Kembali Berada Di Sisi Tuan." Mengelus Surai Hitam Colin Untuk Menenangkan Colin.
Bibi Tahu Tindakannya Ini Tidak Benar, Namun Ia Tidak Bisa Melihat Tuannya Menangis. Sebagai Wanita Yang Pernah Menjadi Ibu hatinya Merasa Sedih Melihat Tuannya Menangis Seperti Ini. Ia Tidak Tega Melihatnya.
Colin Mulai Merasa Tenang Dan Ia Tertidur Di Pelukan Bibi.
"Den?" Tersenyum Saat Melihat Colin Tertidur Dengan Suara Nafas Yang Teratur.
"Tidur Yang Nyenyak Yah Den." Bibi Sekali Lagi Mengelus Surai Hitam itu dengan Lembut Sambil Tersenyum Kemudian Bangun Dan Berjalan Pergi Dari Sana Setelah Menyelimuti Tubuh Colin Yang Sangat Dingin Itu.
Vanno Yang Tidak Tahu Harus Kemana Memutuskan Untuk Kembali Ke Tempat Asalnya.
"Ehh Vanno Kemana Aja?" Warga Disana.
"Aku Kembali. Apakah Aku Boleh Berada Di Sini?"
"Tentu saja, Kami Akan Selalu Menerimamu Di sini." Memeluk Vanno Dengan Erat, Vanno Membalas Pelukannya Itu.
"Aku Akan Mulai Bekerja Lagi Di sini. Sebagai Tukang sayur Yang Tampan." Vanno Bersemangat.
Jika Dalam Sinetron SCTV Judulnya Mungkin TUKANG SAYUR TAMPAN DIPINANG CEO? 🤣😭
Seperti Biasa Vanno Mulai Menjalani Harinya Seperti Biasa. Ia Tidak Lagi Menjalankan Tugasnya Sebagai Bodyguard. Ia Kembali Ke Pekerjaannya Yang Dulu Yakni Menjadi Tukang Sayur. Ia Yang Biasa Memberikan Senyuman Kepada Pembeli, Namun Setiap Saat Ia Selalu Memikirkan Saat Pertama Kali Ia Bertemu Dengan Colin.
"Kenapa Aku Terus Memikirkannya? Aku Harus Fokus." Menggelengkan Kepalanya Menjernihkan Pikirannya Kemudian Kembali Menjalani Tugasnya.
2 Tahun Kemudian.
"Selamat Kepada Colin Aldra Renno Zakhstan." Memberikan Tepuk Tangan.
Colin Berjalan Ke Panggung Dengan Gagah Dan Sigap Untuk Menerima Penghargaan. Walaupun Ia Mendapat Penghargaan Wajahnya Tidak Menunjukan Ekspresi Bahagia, Ia Seperti ini Semenjak Vanno Meninggalkannya.
"Terima Kasih Atas Penghargaan Yang Diberikan kepada Saya. Saya Selaku Penerima Mengucapkan Terima Kasih Kepada Semuanya Yang Bersangkutan. Sekian Dari Saya Terimakasih." Selesai Berpidato Dengan Raut Wajah Datar Ia Menuruni Panggung Dengan Diberikan Tepuk Tangan Meriah.
Colin Merasa Bahwa Dia Hidup Tiada Artinya Bila Vanno Tidak Berada Di sisiNya, Sudah 2 Tahun Lamanya Vanno Meninggalkannya. Ia Menunggu Vanno Untuk Kembali Ke sisi-Nya Selama 2 Tahun Ini, Namun Hasilnya Vanno Tidak Ada Di Setiap Malam Ia Menunggunya.
"Huft Hari Ini Sungguh Sangat Melelahkan, Biasa Vanno Yang Akan Mengisi Batreku. Saat Melihatnya Entah Kenapa Energiku Bisa Penuh Kembali. Fast charging Jika Aku Melihatnya. Namun Saat Ini Aku Sangat Lemah Karena Tidak Ada Pengisi Daya Ku Seperti Biasa. Aku Merindukanmu Vanno." Menutup Matanya Dengan Tangan Kanan Yang Ia Lipat.
Ia Kemudian Bangkit Dari Tempat Tidur Dengan Lesu lalu Mulai Pergi Ke kamar Mandi Untuk Membersihkan Dirinya.
"Hmm Bagaimana Ya Kabar Colin, Sudah 2 Tahun Lamanya Aku Pergi." Vanno Menghadap Langit-langit Kamarnya.
"Aku Ingat Saat Dia Mengelus Surai ku Setiap Malam Sebelum Dia Tidur, Mungkin Ia Mengira Bahwa aku sudah Tertidur Namun Aku Hanya Berpura-pura Untuk Melihat Apa yang akan Ia Lakukan Kepadaku, Perlakuan Dia Padaku Sangat Lembut. Ia bahkan Mencium Kening ku dan Menempelkan Dahinya Ke dahiku seperti Menyalurkan Rasa Sayangnya Kepada Diriku. Aku Merasa Special Di perlakukannya Seperti Itu." Vanno Mengingat Kenangan Masa Lalu.
"I Miss the Love He Gives Me Every Night, I Miss the Smile He used to show Me, I Miss the Fragrance of Shampoo and Soap That I Can smell every night, I Miss the Caresses He Often gives Me and I Miss his Happy face When he is Next to Me. . Now I Realize That I Love You Colin Aldra Renno Zakhstan." Vanno Menangis Mengingat Kenangan Masa Lalu Nya Dengan Colin.
"Malam Ini Aku Akan Ke Rumahmu Colin. Tunggu aku, Aku Akan ke sana Dan Tidak Akan Pernah Lagi Pergi Darimu Selamanya." Vanno Menghapus Air Matanya Kemudian Dengan Sigap Ia berganti Pakaian Dan Menyiapkan Barangnya Dengan Cepat ia Pergi Dari Kamarnya.
Colin Dengan Handuk Yang Ia Gosokkan Ke Kepalanya Untuk Mengeringkan Rambutnya. Colin Terduduk Di Tepi Kasur.
"Biasa Ia Yang Akan Mengeringkan Rambutku, Namun Mulai Sekarang Aku Akan Mengeringkan nya sendiri Untuk Selamanya. Sudah Cukup Aku Mengharapkannya Kembali Kepadaku, Aku Tidak Ingin Mengingatnya terus. Aku Harus melupakannya, Namun Aku Tidak Bisa.. Mengapa? Mengapa? Aku Harus melupakannya dan Memulai Hidup Baru Tapi Aku Ingin Ia Yang Bersanding Di sisiku selamanya, aku hanya Ingin ia. Hanya Ingin Vincenzo Revory Alesio Arvanno Yang Akan Menjadi Pasanganku Sampai Maut Memisahkan. Tapi Itu semua Hanya Mimpiku semata, Ia Tidak Mencintaiku. Jadi Berhentilah Berharap Colin. Dia Tidak Mencintaimu. Kau Harus ingat Itu. DIA TIDAK MENCINTAIKU, DIA TIDAK AKAN PERNAH MENCINTAI KU SEORANG COLIN ALDRA RENNO ZAKHSTAN!" Air Mata Lolos Keluar.
Sudah Seminggu lamanya Ia Tidak Tidur... Dengan lingkaran hitam di matanya, ia terus saja Menangis. Ia Sangat Lelah Hidup Di Dunia. Sungguh Rasanya Sangat Hampa Baginya.
Colin menatap Langit-langit Kamarnya. Colin Yang Akhirnya Lelah Menangis Akhirnya Tertidur.
"Colin? Hey Aku Kembali." Vanno Mengelus Pipi Colin Dengan Lembut.
"Vanno? Tidak! Ini Pasti Mimpi! Mimpi!"
"Tidak Colin, Ini Benar Aku Vanno. Aku Kembali Untukmu Colin. Aku Tidak Akan Pergi Lagi Darimu. Aku akan Bersamamu Untuk Selamanya.. Aku Mencintaimu Colin Aldra Renno Zakhstan." Mengecup Bibir Kering Pecah-Pecah Milik Colin.
"Pasti Mimpi! Segitunya kah Aku Menginginkannya Kembali sampai-sampai aku Memimpikannya Kembali Ke Sisiku Untuk Selamanya. Jika Ini Mimpi Aku Tidak Ingin Bangun Untuk Selamanya. Mimpiku Terlalu Indah sehingga Aku Tidak Ingin Ini Hanya Mimpi."
Thanks by Niū Niū :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴏʙsᴇssᴇᴅ 🔞⚠️
Random" kau harus jadi milikku" " You are the one who deserves to be next to me!" "whatever I do to Make You Mine!" "You're the only one I want. If I can't have you, no one can!" "You are OBSESSED with me" ɴᴏ ᴘʟᴀɢɪᴀᴛ!!!!! •ᴡᴀᴊɪʙ ғᴏʟʟᴏᴡ ᴀɴᴅ ᴠᴏᴛᴇ ʙᴇғᴏʀᴇ ʀᴇ...