Cutie?

2.9K 120 12
                                    

-See you, Misiq. My Cutie Pie-

Colin yang Bersiap untuk Mengakhiri Hidupnya Terdiam Seketika ketika Vanno Memeluknya Erat.

Vanno menitikkan air matanya, memeluk Colin Semakin erat Tak Ingin Melepaskan. Colin Hanya Terdiam Terkejut.

"Hiks, Hiks.. Jangan melakukan hal bodoh! Anak kita sudah mati, Bagaimana jika aku harus kehilangan kamu juga? Berapa rasa sakit yang harus ku Terima jika kamu juga meninggalkanku? Aku tidak ingin itu terjadi! Tolong hiduplah bersamaku dalam waktu yang lama. Aku Mencintaimu Colin."  Air Mata Mengalir Begitu Deras Membasahi kemeja hitam Colin yang dipenuhi darah.

Colin Menangis sejadi-jadinya. Ia tidak kuasa menahan air matanya. Vanno masih hidup, pikirnya Vanno sudah Meninggal, maka ia juga akan mengakhiri hidupnya. Ia menangis bahagia bahwa Vanno hidup kembali. Ini adalah sebuah keajaiban dan Hal Paling bahagia Menurut Colin, karena tanpa Vanno hidupnya Hanyalah Sepi Tanpa Kisah Hidup.

Colin langsung Memeluk Tubuh Yang Bergetar itu. Meluapkan Rasa bahagianya.

"Vanno.. Vanno Hiks.. Syukurlah.. A-aku t-tidak ta-hu ha harus ba-gaimana jika aku harus h-idup sen-dirian tan-pamu." Tergagap, tubuhnya bergetar membayangkan Vanno tak lagi Disisinya.

"Hiks hiks sudah tidak apa.. Aku ada Di Sini Untukmu. Aku Selamanya akan berada di sisimu, menemanimu sampai hari tua nanti. Aku tidak akan pernah Bosan untuk Mengatakan " Aku Mencintaimu" Setiap Hari, Setiap Menit dan Setiap Detik Jika Orang Itu Adalah kamu. Aku Sangat Mencintaimu sehingga akupun tidak rela berpisah denganmu. Kamu adalah Duniaku, kebahagiaanku, kesedihanku, Kamulah Sumber Kehidupan Bagiku Colin. Tanpamu aku tidak tahu apa yang akan aku alami, Jangan Meninggalkanku ya. Aku tidak Sanggup Hidup Tanpamu."  Vanno mengelus Surai Hitam Itu Lembut Lalu mencium kening Colin Penuh Perasaan. Itu Sangat Lembut Membuat Colin Semakin Menangis Tersedu-sedu.

Mereka Saling Berpelukan Dan menangis satu sama lain. Mereka Tidak tahu bahwa ada Dokter dan Suster yang Tersenyum Bahagia Menyaksikan Moment Bahagia Itu.

3 Hari Berlalu. Hari ini Vanno sudah boleh pulang ke rumah. Anehnya Colin Hanya Melakukan Hal yang Dibutuhkan tanpa berbicara dengan Vanno, membuat Vanno Mengerutkan keningnya Melihat tanggapannya Colin.

Colin sudah mengemas barang-barangnya, bersiap untuk Pulang Bersama Vanno. Namun ia Hanya Diam Tidak Berbicara Dengan Vanno Sepatah kata Apapun itu. Bahkan "iya" saja Tidak Terdengar Di Telinga Vanno.

"Apakah Ia marah Denganku? Aku Melakukan Kesalahan dan memang aku harusnya diperlakukan seperti ini. Tapi apakah kamu mengetahuinya Colin? Hatiku sakit saat Kamu Mendiamkan Diriku seperti ini. Aku seperti tidak ada di Matamu." Berjalan Di belakang Colin yang membawa Koper. Melihat Punggung Colin Yang Memakai Kemeja Hitam Mendorong Kopernya.

"Aku Harus meminta Maaf Padanya. Aku tidak ingin dia mendiamkan ku Terus." Vanno Mengangguk Lalu Tersenyum Dan berlari kecil. Namun ia menghentikan Nya karena Teringat Ucapan Dokter.

1 jam yang lalu.

"Hari ini kamu sudah Boleh Pulang, Namun Anda Harus Berhati-hati pada luka yang berada di perut anda. Luka itu jangan sampai basah terkena air. Lalu pastikan setiap 3 hari anda harus mengganti Perbannya. Untuk Selebihnya Tanyakan padaku saja Nanti. Sekian dari saya." Sedikit Canggung Berbicara Karena Melihat Colin Yang Menatapnya Tajam Seperti Ingin Memenggal kepalanya Lalu memberikannya kepada Stunnel Anjing Lainnya.

"Baik Pak Dokter." Tersenyum Manis Ke Arah Dokter yang membuat Colin Semakin Menatap Tajam Dokter itu.

Dokter itu Memalingkan Wajahnya Dan Menutupnya Menggunakan Tangannya, seperti terintimidasi saja. Padahal ia hanya Berbicara dengan Vanno. Pikirnya.

ᴏʙsᴇssᴇᴅ 🔞⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang