Death

2K 126 27
                                    

-Jika Kamu Mati, maka aku akan Mati Bersamamu-


Vanno Melihat Sekeliling Tempat Yang Dipenuhi Suara Anak-anak. Sepertinya Ia Berada Di Alam Bawah Sadarnya.

Tiba-tiba Ia Ditarik Oleh Seorang Anak Lelaki. Vanno yang melihatnya tersenyum bahagia melihat tawa anak itu sambil menarik-narik lengannya untuk ikut bermain dengannya.

Vanno Bermain lari-larian bersama anak itu, canda tawa ria bersama. Senyuman khas Vanno Yang Sangat Indah Disertai wajah bercahaya nya anak itu.

Vanno berhenti saat anak itu berhenti dan mulai berjalan Menjauh Darinya.

"Nak mau Kemana? Mama Ikut kamu." Memegang erat Tangan Anak itu.

Anak Itu Melepaskan Tangan Vanno Yang Enggan Melepas Tangannya.

"Mama Tidak Usah Ikut denganku, mama masih punya urusan di dunia." Melepaskan tangan Vanno berjalan ke depan menjauh.

"Nak Mau Kemana, Mama Ikut." Vanno menatap anak Itu Dengan wajah sedih.

"Mama bahagia yah ma papa, mama masih punya tanggung jawab di dunia, ga bisa ikut aku. Maaf yah mama, ga bisa lahir di dunia dan membawa senyuman saat aku lahir. Maaf membuat Papa dan Mama bersedih, tapi memang ini yang terbaik. Aku bersyukur punya orang tua yang sayang sama Aku. Aku bahagia Walau Hanya Sebentar. Sehat-sehat yah Mama, Aku Sayang Mama dan Papa. Maaf tapi aku harus Pergi Sekarang, ada yang Menungguku." Tersenyum Menatap Vanno Sambil Melambaikan Tangannya.

Tak kuasa menahannya bulir air mata yang begitu deras mengalir ke pipi sehingga jatuh ke Tanah Suci itu.

"Tidak Jangan Pergi, Jangan Tinggalkan Mama!!!" Tangannya Memberi Isyarat Tidak Ingin Melepaskan Sambil Menangis Sedu.

"Aku Ingin Bilang Satu Hal Lagi Sama Mama. Jangan Sedih-sedih ya, nanti aku ikut sedih. Mama Harus bahagia, biar aku Bisa tenang di alam sana. Terima kasih Sudah Bermain Denganku Untuk Pertama dan yang Terakhir Kalinya. Aku senang sekali bisa ditemani sebelum akhirnya benar-benar pergi meninggalkan mama. Maaf belum bisa jadi anak yang baik buat mama, namun aku hanya bisa membuat mama tersenyum, Sebelum akhirnya aku akan pergi selamanya dari kehidupan Mama Dan Papa." Kaki Anak Itu Perlahan Melebur.

"Tidak!! Hiks.. Hikss." Menggelengkan Kepalanya.

"Terima Kasih Atas Nama Yang Mama Berikan Untukku, itu Sangat Bagus. Tolong ingat aku, jangan lupakan aku yah Mama. Aku sayang Mama Dan Papa. Aku V'Colaz Zakhstan Mencintai Papa dan Mama." Bulir air mata Jatuh Sebelum Tubuhnya benar-benar Melebur Dan Menghilang.

"Tidak Colaz!!!" Ia Bersujud sedih Menangis Kencang Atas Kepergian V'Colaz.

"Hiks.. Hiks.. Maafkan Mama Nak tidak Bisa Menjagamu Dengan Baik. Maafkan Mama nak, Maaf Mama Belum Bisa jadi orang tua yang baik buat kamu, maaf juga udah ngecewain kamu Colin. Aku yakin kamu sedih atas kepergian anak kita. Maafkan aku na, aku sungguh istri dan ibu yang jahat.. Aku tidak Pantas mendapatkan Cinta kalian. Aku menyesal tidak mendengar perkataanmu Colin, Sungguh aku Minta Maaf Kepadamu." Air mata Terus Mengalir Deras dan hidungnya yang Mengeluarkan cairan kental dan merah.

"Maafkan aku Colaz, Colin. Aku memang Pantas Mati Dan tidak dicintai siapapun.Akkkkhh~" Teriakan Frustasi.

"Apakah aku Pantas Diberikan kesempatan untuk hidup kembali? Maaf Colin Membuatmu Bersedih Atas Kepergianku dan kepergian anak kita." Berdiri dan mulai berjalan ke Perahu yang akan membawanya ke Tempat seharusnya.

Saat ingin menaiki Perahu tersebut, ia dihentikan oleh malaikat maut yang memakai pakaian serba hitam.

"Kamu Belum mati, Kembali Ke Dunia." Mendorong Tubuh Vanno.

Colin Menatap mayat Vanno yang sudah pucat dan sedikit membiru itu. Ia memegang tangan Vanno dan menggosok-gosokkannya Supaya Hangat.

"Vanno, Bangunlah.. Sayang aku menunggumu di sini. Jangan tinggalkan aku, aku tidak bisa hidup tanpamu. Jika kamu Mati, Maka Aku Akan Mati Bersamamu." Mengambil pisau yang Berada Di Sakunya, yang sempat ia Bawa untuk menyelamatkan Vanno.

Vanno membelalakan matanya Yang Perlahan Terjatuh Ke Bawah Sambil Melihat Malaikat itu Menjauh Dari Pandangannya, dan Pandangannya Berubah Menjadi Putih, Cahaya Masuk Ke Dalam Matanya.

"Aku Mencintaimu Vanno." Mengarahkan Pisau Ke Lehernya Bersiap Untuk Mengakhiri Hidupnya.

Maaf kalo Belibet Niū Niū Matanya berat😭

Thanks by Niū Niū :(

ᴏʙsᴇssᴇᴅ 🔞⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang