oh, masih berkacamata?

167 17 0
                                    

Senin, minggu ini adalah minggu terakhir mereka menyelesaikan projek dan minggu depan sudah mulai penilaian tengah semester. 

"Video dokumentasi udah kelar kan, Mark?" Tanya Janu.

"Awas aja isi video dokumentasinya gak bener!" Sindir Renava.

Gamarka menghela nafas sebelum mengeluarkan handphonenya dan menunjukkan hasil video dokumentasi kelompok mereka.

"Nice, brooo!" Puji Janu.

"Setelah PTS pilketos ya?" Celetuk Gaisha yang baru aja datang bersama Gamara.

"Hm, berangkat bareng lagi? Yakin temen? Temen apa temen?" Selidik Renava.

"TTBB." Balas Gaisha setelah naruh laptopnya di atas meja.

"Apa tuh kepanjangannya?" Tanya Janu.

"Teman tapi bobo bareng, haha!" Jokes yang gak masuk ke otak Janu dan Renava.

Gamarka yang mendengar kepanjangan itu langsung menatap Jaden.

"Hell, main tidur bareng?" Tanya Renava memastikan.

"Iya." Jaden dan Gaisha serempak.

"Ya ampun, nagih gak, Den?" Tanya janu membuat Gaisha bingung.

Jaden mengrenyit, "Apanya yang nagih?"

"Gaisha lah, katanya main?"

"Heh, konsep mainnya gak gitu!" Seru Gaisha gak terima, dua sudah mengerti arah pembicaraan Janu.

"Terus main apa dong? Babu-babuan? Peliharaan? suster-susteran?" Tebak Janu seekenanya, langsung mendapat death glare dari Gamarka.

"Itu mah elo sama Wilona kali!" Balas Renava.

"Heh!" Tegur Wilona dari mejanya, dia tuh denger pembicaraan kelompok Gaisha apalagi waktu Renava bawa-bawa namanya.

"Dah gak ketat dia." Lanjut Renava ngasal.

"Rena.." Ringis Gaisha, agak ngeri melihat cara pacaran orang-orangㅡGaisha kemudian melihat Jaden dengan tatapan sulit diartikan, yang membuat Jaden melempar pertanyaan.

"Kenapa?"

"Lo pernah apain GiaㅡAh, gak mungkin, kan lo sama dia LDRAN." Gumam Gaisha cepat.

Jaden menggeleng. "Kalau pun gak LDR, aku gak aneh-aneh sama saudara kamu." Bisik Jaden.

Gaisha mendecih, "Sulit untuk dipercaya."

ㅡsalutationㅡ 

"Mau bahas apalagi?"

Theo membalas pertanyaan Wilona, "Pilketos."

"Iya kita tau, kan tema rapatnya emang itu, bang." Saut Hardan.

"Agak cepetan dong, kasian dekelnya yang pengen istirahat." Sambar Renava.

Theo yang sadar pun langsung berdehem singkat, "Udah ada kandidat yang ngajuin diri belum?"

"Belum." Jawab Jihan.

"Nice, Gamarka gak ada niatan nyalonin diri kah? Gue lihat lo berpotensi jadi ketos setelah gue."

Gamarka yang dari tadi mainin pulpen otomatis menoleh terus nunjuk dirinya sendiri, "Gue?"

"Yoi, waktosnya Hardan atau Janu gitu." Theo menyarankan, soalnya dia udah melihat kinerja setiap anggota OSIS.

"Sorry nih, bang, gue udah sibuk ngejabat ketua PKS." Sela Hardan, udah undur diri sebelum nyalonin, dengan alasan yang tepat tentunya.

Janu ikut mundur, "Gue juga gak bisa, ntar takut waktu banyak turnamen yang ada riweh sama event."

iv. SALUTATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang