"Ayo pulang, ngapain masih duduk?"
Gaisha mengalihkan atensi dari handphone, dia menatap Gamarka yang sudah berdiri. "Nunggu Selena.. lo duluan aja kalau mau pulang." Katanya sambil beberes buku bimbingannya, mereka baru aja selesai bimbingan di cafe biasanya.
"Ngapain nunggu Selena?"
"Gue ada urusan."
"Iya, urusan apa?"
Gaisha menghela nafas karena Gamarka banyak bertanya, "Cat lukis gue habis, gue mau ke toko alat lukis bareng Selㅡ"
"Ayo."
"Ha?"
"Gue anter, ayo."
"Gak perlu, Gamarka." Tolak Gaisha karena dia masih merasa tidak nyaman atas kejadian tadi malam, alias perasaannya campur aduk, apalagi tadi waktu bimbingan dia tidak bisa fokus terhadap materi yang diterangkan oleh orang yang sudah bikin dia gagal fokus, siapa lagi kalau bukan Gamarka Aksara?
"Lo berangkat sama gue, otomatis pulang juga harus sama gue."
"Gamarka.. lo gak lupa kalau ada urusan organisasi kan?" Tanya Gaisha, dia itu tahu Gamarka punya kegiatan organisasi yang padat meskipun hari libur, makanya Gaisha mencoba mengingatkan sekaligus dijadikan alasan untuk menolak.
"Gampang. Ayo, pdkt dulu lebih penting."
ㅡsalutationㅡ
"Di Surabaya sampai kapan?"
"Sabtu aku pulang." Balas Jaden. Sore ini, dia menjemput Giasha pulang sekolah, iya, kedua kalinya Jaden menjemput Giasha.
"Yahh, gak bisa nonton acara ulang tahun sekolahku dong." Giasha membuang nafas, kecewa sedikit.
"Kapan?"
"Senin depan."
"Aku bisa." Putus Jaden cepat membuat Giasha mengrejap berulang-kali.
"Bolos? Jangan, Jaden.. masa hanya karena ini kamu ninggalin sekolah?" Ujar Giasha tidak suka.
"Aku izin ke sekolah, bukan bolos." Biarlah untuk saat ini Jaden memanfaatkan waktu yang ada untuk bersama kekasih cueknya, masalah izin sekolah adalah hal yang mudah selagi ia masih bisa membuat kesepakatan dengan Gamarka.
ㅡsalutationㅡ
Bimbingan terus berjalan dengan rutin setiap hari dengan waktu yang sesuka hati ditentukan oleh si pembimbing yang tidak lain adalah Gamarka, seperti hari Sabtu iniㅡHari yang seharusnya digunakan untuk bersantai tetapi Gaisha terpaksa harus mempelajari Matematika.
"Kamu mau ke mana , Sha?"
Gaisha yang baru saja menutup pintu kamar menoleh ke arah Mamanya yang juga baru keluar dari kamar beliau, "Gai mau bimbingan.."
"Sama Gamarka itu lagi?" Tanya Mama mendapatkan anggukan dari Gaisha, "yaudah, hati hati ya.. jangan pulang telat, ada tamu penting."
Tamu penting? Apa papanya atau Giasha datang ke Jakarta? Ah, gak mungkin.
"Iya, aku usahain.. Ma." Balas Gaisja setelah itu menuruni tangga dan melangkah keluar rumah untuk menghampiri Gamarka yang sudah menunggunya di depan gerbang rumah.
"Nunggu lama?" Tanya Gaisha setelah masuk ke dalam mobil Gamarka.
"Gak, 10 menit."
Gaisha mendengus, "Itu lama."
"Gak lama kalau nunggu lo."
"Tch, di manaa? Semalam Renava chat gue kalau lo sama Hardan janjian cari tempat buat bimbingan bareng, iya kah?" Tanya Gaisha memastikan perkataan Renava semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
iv. SALUTATION
Short Story"Hai, Gama!" Sapaan dengan senyum khas dari bibir Gaisha Putri Damalian itu jelas tidak akan digubris oleh Gamarka Aksara yang terbukti nyata melenggang acuh begitu saja melewati gadis itu. Akankah sapaan singkat dari Gaisha itu berhasil menyapa hat...