Hari Jumat jadi hari akhir PTS dan sekarang Gaisha lega, karena dia bisa dengan lancar mengerjakan mapel umum, tidak seperti saat mengerjakan Matematika.
Hhh.. mengingat Matematika, Gaisha jadi teringat wajah Gamarka yang menyebalkan yang harus ia lihat selama seminggu ke depan, ya, masa jeda-nya itu dia akan bertemu Gamarka untuk sekedar bimbingan materi Matematika.
Jujur saja, kenapa bukan Renava aja yang membimbing Jaden? Kenapa harus Gamarka? Gaisha masih gak habis pikir sama guru Matematika-nya.
"Besok hari sabtu, hari malas-malasan se-SMA." Monolog Gaisha yang sedang menunggu Jaden diparkiran, tepat berdiri di samping mobil Jaden.
"Ngapain di situ?"
Gaisha menoleh kemudian mengrenyit heran karena yang melemparkan pertanyaan itu adalah Gamarka Askara. Wah, sebuah keajaiban besar seorang Gamarka nanyain hal yang gak perlu dipertanyakan. "Kepo." Balas juteknya.
"Gue tanya baik-baik, lo gak pulang?"
Gaisha berdecih, "Perasaan gue gak minta lo nanyain baik-baik deh, kayak biasanya aja, ketus."
Gamarka tertegun.
"Pulang sana, ganggu suㅡ"
"Kamu nunggu lama, Sha?" Jaden datang, memotong perkataan Gaisha yang sudah lebih dulu menoleh ke arahnya.
"Lo lama, ngapain aja sih?" Protes Gaisha.
"Maaf, dipanggil BK tadi."
"Ketahuan tawuran kemarin? Ada yang ngadu, iya?" Tebak Gaisha, "Terus lo kena hukuman?"
"Cuman diperingatin, gak apa-apa."
Gaisha mencibir, "Gak apa-apa kepalamu salto,"
"Ya, maaf."
"Makan tuh maaf, cepet buka mobilnya, panas tahu! Eh, Jakarta emang panas sih, iya kan, Mark?" Omel Gaisha berakhir menyindir Gamarka yang masih berdiri di tempatnya.
"Hah?"
Jaden tertawa setelah melihat reaksi linglung Gamarka.
"Jadi pengen pindah ke Surabaya, kayaknya di sana adem gitu, apalagi setelah ngelihatin dia betah di sana sampai jarang ke sini."
Tawa Jaden terhenti, bahkan ekspresinya berubah masam.
"Den, besok ke Surabaya yuk." Ajak Gaisha santai.
"Ngapain?"
Gaisha mendelik karena yang merespon bukan Jaden, "Bukan urusan lo ya."
"Lo lupa? Kelar PTS, lo ada bimbingan sama gue, Gais."
"Tch, itu kan dimulai minggu depan, lagian besok Sabtu-Minggu dan itu masih masuk Minggu ini!" Saut Gaisha agak sinis.
"Perjalanan Jakarta-Surabaya itu gak sejam-dua jam dan waktu dua hari itu gak cukup buat lo di sana. Yang ada cuma buang buang waktu nempuh perjalanan." Jelas Gamarka, justru kelihatan mengomel.
"Ya.. ya itu urusan gue, ngapain lo ngelarang mana ngoceh?" Balas Gaisha yang cukup hampir speechless karena Gamarka mengomel panjang lebar.
"Mn, yang diomongin Gamarka benar, Sha. Jakarta-Surabaya itu perjalanan pulang-perginya hampir sebelas jam." Ujar Jaden, dia menyetujui perkataan Gamarka.
Seketika alis Gaisha menyatu, agak gak terima sama Jaden yang ada di pihak Gamarka. "Iya gue tahu! Ah.. gak asik, anggep aja sebelas jam perjalanan itu kita lagi road trip berdua." Balas Gaisha sembari tersenyum mengejek Gamarka yang mulai kelihatan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
iv. SALUTATION
Short Story"Hai, Gama!" Sapaan dengan senyum khas dari bibir Gaisha Putri Damalian itu jelas tidak akan digubris oleh Gamarka Aksara yang terbukti nyata melenggang acuh begitu saja melewati gadis itu. Akankah sapaan singkat dari Gaisha itu berhasil menyapa hat...