"Gue tuh bingung."
Celetukan Gaisha mengundang atensi Jaden setelah mereka turun dari mobil Jaden. Oke, hari minggu kemarinㅡKunci ninja Yudhis audah dikembalikan oleh Gaisha, alhasil hari Senin PTS pertama ini Gaisha balik diantar jemput sama Jaden.
"Bingung kenapa?"
"Kenapa kita harus ngerjain soal dengan benar kalo guru-guru yang bikin soal bisa jawab dengan benar? Kenapa kita harus memahami rumus kalo rumus gak pernah mau memahami kita yang selalu pusing karena dia, kenapa?" Omel Gaisha yang moodnya lagi 100%.
Jaden yang denger ocehan Renjian cuman bisa nahan gemes.
"Bikin susah aja! Padahal di Al-Quran itu dilarang nyusahin orang lain." Lanjut Gaisha berdiri di depan mading buat nyari ruang ujian dia, "Yah! Jaden, kita gak seruangan.." Sungutnya.
"Oh ya? Gue ruang 14, lo 13?"
Gaisha mengangguk lesu, lemes, loyo. Gak seruangan sama Jaden bukan masalah utamanya, tapi masalahnya itu dia seruangan sama Gamarka! iya, Gaisha duduk di depan Gamarka.
Sialan, sialan, sialan.
"Mau aku anter?" Tawar Jaden melihat Gaisha yang masih cemberut.
"Harusnya gue yang nawarin, emang lo tahu ruangan lo?" Bales Gaisha.
Jaden senyum tipis, "Kalau aku tahu ruangan kamu berarti aku tahu ruanganku, kan sebelahan."
"Oh iya ya!" Gaisha nepuk jidatnya, "Lo jangan ketawa." Kesalnya melirik Jaden yang ketawa pelan melihat tingkahnya.
Sampai di depan ruangan, Gaisha narik menarik nafas panjang, mentalnya harus kuat soalnya dia duduk di depan, paling depan.
Gaisha jalan masuk, melihat nomor dan nama yang tertempel di masing-masing meja dan yah! Gaisha menemukan bangkunya, sesuai ekspetasi menyeramkannyaㅡBangku single bagian pojok depan deket jendela depan meja Satria. Omong-omong mereka duduknya sendiri sendiri, biar gak kejadian contek-mencontek.
"Hufttt, cuma seminggu doang."
ㅡsalutationㅡ
"Soal fisika tadi gimana, Sha?"
Giasha mendongak untuk melihat siapa yang melemparkan pertanyaan padanya, "Um, lumayan gampang kok, Saga. Kenapa?"
"oh ya, gue lupa kalo lo jago fisika kimia matematika. Cuma nanya, udah pesen makan siang?" Tanya Saga soalnya yang dia lihat di depan Giasha itu buku Biologi bukan makanan, padahal kan ini mereka lagi jam istirahat setelah ulangan fisika.
"Udah tapi belum dianter, kamu gak makan? Atau sibuk ngurus OSIS?"
Saga ketawa pelan, "Gue udah makan tadi, ke sini soalnya ngeliat lo belajar bukan makan."
"Oh, ganggu ya?"
"Ganggu banget, istirahat tuh makan bukan belajar. Lo gak belajar pun gue pikir udah pinter." Puji Saga membuat Giasha tertawa.
"Gak boleh gitu, Saga. Kedengeran sombong." Ujar Giasha sembari membenarkan letak kacamatanya.
"Lucu banget sih."
Giasha tertegun, "Hah?"
"Lo lucu."
ㅡsalutationㅡ
"Gamarka sialan lo! Ihh, gue kesel pokoknya gue benci lo."
Gaisha beberapa kali nunjukin jari tengahnya di depan cermin kamar mandi sekolah, lagi kesel dia perkara tanda tangan kehadiran PTS tadi. Jadi, ada kertas absensi yang harus ditanda tanganin, nah waktu Gaisha kasih ke belakangㅡKe Gamarka tanpa harus menghadap ke belakang, kertasnya itu jatuh dan bukannya ambil sendiri, Gamarka justru meledek Gaisha, bikin kesel sekaligus malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
iv. SALUTATION
Historia Corta"Hai, Gama!" Sapaan dengan senyum khas dari bibir Gaisha Putri Damalian itu jelas tidak akan digubris oleh Gamarka Aksara yang terbukti nyata melenggang acuh begitu saja melewati gadis itu. Akankah sapaan singkat dari Gaisha itu berhasil menyapa hat...