🐟 01 🐟

16.3K 851 53
                                    

Matahari menyambut pagi ini dengan sangat cerah. Seorang wanita muda masih bergelung selimut dikasurnya meskipun cahaya matahari sudah memasuki jendela kamarnya.

Lalu seorang wanita paruh baya pun masuk ke dalam dan membuka gorden kamar anaknya itu.

Wanita muda itu menggeliat lalu menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.

"Mamiiii kenapa dibuka gordennya ish" Rengek nya dengan manja

Walaupun sudah memiliki anak, ia tetap saja manja kepada maminya.

"Udah pagi ci, kamu bukannya siap-siap ke kantor sana malah narik selimut lagi" Ucap mami ve sambil berlalu pergi keluar kamar Shani

Shani pun bangun dari tidur nya dan melamun sebentar untuk mengumpulkan nyawanya.

"Nanti si bayi dateng ke kantor aku ga ya? Baru sehari aja ga ketemu dia gara-gara aku ga masuk kantor udah kangen deh" Gumam Shani sambil menyiapkan baju yang akan ia kenakan

Setelah itu ia masuk ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya sebelum pergi ke kantor.

Seusai memastikan penampilannya sudah sempurna, ia pun turun ke bawah untuk sarapan bersama dengan orang tuanya.

"Dih udah disini aja lo pagi-pagi" Ucap Shani kala melihat Jinan sudah duduk dimeja makan bersama kedua orang tuanya.

"Pagi mam, pagi pah" Sapa Shani dengan mengecup pipi mereka bergantian

"Pagi ci/sayang" Balas mereka

Sedangkan Jinan tidak membalas ucapan Shani dan asik dengan makanannya sendiri.

"Numpang sarapan dirumah gue ini ceritanya?" Ucap Shani setelah duduk di samping Jinan dan melirik ke arahnya

"Berisik ah Shan, mending sarapan biar cepet berangkat nih. Ada meeting sama bos rese kalo lo lupa" Ucap Jinan

"Akan ku hadapi bos rese itu dengan bismillah"

"Lah kocak dia ga bisa di bismillahin plis" Ujar Jinan dengan menepuk pundak Shani pelan

"Oh iya, sorry lupa"

"Iyaa sorry juga gua lupa kalo lo udah umur jadi lupaan mulu orangnya" Ledek Jinan yang langsung mendapat jeweran Shani di telinganya

"Ngomong apa lo barusan?" Ucap Shani dengan nada menyeramkan

"Ad-aduh sakit Shan, ampun Shan iya iya maaf lo ga tua ko lo sempurna seperti bidadari plis i-ini sakit banget woilah" Jinan meringis sambil memegang telinga nya yang dijewer Shani

"Cii udah ih kamu ini ga pernah akur dari dulu sama Jinan kenapa sih" Ucap mami ve yang melerai mereka

Shani pun melepaskan jewerannya dan Jinan mengusap-usap telinganya yang sudah memerah itu.

"Shani kan emang antagonis mam, tersakiti mulu aku tuh" Ucap Jinan sedikit drama

"Mau gue jewer lagi lo?" Sewot Shani disamping Jinan

"Eh ngga ngga, ampun bu bos" Ucap Jinan seraya menunduk dan menangkupkan kedua tangannya di depan dada

Setelah itu mereka pun akhirnya bisa sarapan dengan tenang. Selesai sarapan Shani dan Jinan berangkat ke kantor bersama.

"Lo ga bawa mobil, nan?" Tanya Shani saat di depan pintu rumahnya

Jinan pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Yaa ngga lah, kan bareng sama lo"

"Lah terus ntar pulangnya gue nganterin lo sampe rumah lo gitu?"

"Yooii.. Plis deh Shann ya ya ya, mobil gue lagi di bengkel tau" Mohon Jinan dengan ekspresi penuh harapan

DIA, BUNDAKU? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang