"Dede mau kemana?" Tanya Zee saat adiknya itu beranjak dari atas kasur.
Tadi Zee memang mengajak Christy bermain dikamarnya.
"Mau samperin bunda ka, aku ngantuk mau bobo" Ucap Christy
"Gamau bobo sama ka zizi aja disini?"
Christy tampak berpikir sejenak. "Boleh, tapi bertiga sama bunda ya"
Zee mengangguk setuju. Christy pun keluar kamar Zee menuju kamar bundanya.
Sedangkan Shani dan Cio baru saja selesai dari kamar mandi, kini cio menuntun istrinya untuk duduk di tepi kasur.
"Aku ambilin air hangat dulu ya" Ucap Cio seraya bangkit berdiri.
Namun, Shani menahan tangan suaminya itu.
"Gausa mas, aku tidur aja" Ucap Shani
Cio akhirnya duduk kembali disamping Shani.
"Kamu beneran se mual itu?" Tanya Cio khawatir
Shani mengangguk dengan memijit tengkuknya.
"Coba kamu cek deh" Ujar Cio yang mendapat ekspresi bingung dari sang istri.
"Apanya yang di cek?"
"Kamu kan mual, siapa tau aja kalo ternyata kamu itu hamil" Jawab Cio sangat yakin.
"Ngaco kamu. Kita aja ngelakuin itu baru sekali dua kali ko" Elak Shani yang sebenarnya juga ketar-ketir.
Cio pun menimpalinya, "Kan ga ada yang tau sayang. Kalo emang udah dikasih kita kan cuma bisa nerima aja"
Lalu Cio memberikan sebuah test pack kepada Shani yang memang tersimpan dikamarnya.
"Mas.."
"Gapapa, kalo bener kamu hamil, aku yang bakal kasih pengertian buat dede" Cio meyakinkan Shani agar dirinya tidak terlalu takut.
Dengan terpaksa Shani mengambil test pack itu dan masuk ke dalam kamar mandi.
Tanpa mereka ketahui, Christy sudah mendengar semua pembicaraan mereka berdua di depan pintu kamar. Akibat pintu kamar tersebut tidak tertutup rapat, Christy bisa dengan jelas mendengar ucapan bunda dan papanya didalam.
Ia pun mengurungkan niatnya untuk menemui Shani agar tidur bersamanya. Ia tidak masuk ke kamar Zee lagi untuk tidur bersama, melainkan ia masuk ke kamar nya sendiri.
--------------------------------------------------------------
Pagi harinya, keluarga tersebut dibuat panik karna tidak melihat keberadaan si bungsu dimana-mana. Terlebih lagi sang bunda yang sangat jelas terlihat cemas dan sudah menumpahkan air mata.
Sang suami dan anak sulung menenangkan wanita paruh baya tersebut dengan memberikan usapan lembut.
"Semalem dede masih main sama kamu kan ka? Hikss.. hikss" Tanya Shani dengan menautkan kedua tangannya diatas paha.
"Iyaa bunda, tapi toya sempet mau ajak bunda buat tidur bareng dikamar Zee. Pas aku tungguin dia ga dateng-dateng, terus aku cek ke kamarnya dia udah tidur. Aku gatau kenapa dia tiba-tiba jadi ilang gini" Jawab Zee yang tak kalah khawatirnya.
Cio menghampiri mereka setelah menelfon Keynal.
"Kata papa, dede ga ada disana" Ucap Cio dengan nada pasrah.
Shani mendongak menatap suaminya yang berdiri disampingnya.
"Dede pasti denger ucapan kamu semalem. Dia pasti marah sama kita, terutama sama aku mas. Dia pasti ngiranya aku beneran hamil" Ucap Shani dengan berlinang air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA, BUNDAKU? [END]
FanfictionSeorang ibu yang kehilangan anak semata wayang nya dan sangat rindu dengan panggilan "bunda" untuk dirinya Selengkapnya bisa kalian baca aja ya luuvv <3