Libur panjang sudah usai, saatnya siswa siswi mulai mengikuti pembelajaran lagi di sekolahnya. Seperti saat ini, disebuah rumah terdapat dua gadis remaja yang rempong dengan keperluan sekolahnya.
Akibat terlalu santai dengan masa liburannya, mereka tidak sempat menyiapkan itu semua.
Orang tuanya pun ikut riweuh dengan kerusuhan anak-anaknya pagi ini.
"BUNNN DASI AKU MANAAAA" Teriak Zee dikamarnya.
Shani masuk ke kamar Zee dan memberikan dasi sekolahnya yang ada di balik pintu kamar Zee.
"Ini Zee, masa kamu ga liat" Ucap Shani
Zee hanya cengengesan sambil menerima dasi sekolahnya.
"Heheheh maklum deh bun"
"BUNDAAA GESPER DEDE MANAAA" Teriak Christy di kamarnya yang memekakkan telinga Shani.
Shani menghela nafas lelah. Setelah tadi urusan kaus kaki Christy, lalu dasi sekolah Zee, dan sekarang ia harus kembali lagi ke kamar Christy.
Dengan melangkah cepat, ia memasuki kamar anak bayinya itu.
"Tadi kan bunda udah bilang gespernya ada di sofa, dedeee. Nih"
Christy nyengir menunjukkan deretan giginya dan mengambil gesper tersebut dari tangan sang bunda.
"Makasi bunda, muach" Ucap Christy mencium pipi Shani sekilas dan berlari kecil menuju meja rias.
Shani mengambil sisir untuk menyisir rambut Christy hingga rapih.
"Udah semua kan ga ada yang kurang alat sekolahnya?" Tanya Shani
"Udah bunda" Jawab Christy sambil merapihkan sedikit rambutnya yang sudah disisir oleh Shani.
"Langsung kebawah yaa buat sarapan" Ucap Shani lalu meninggalkan Christy
Saat ia keluar, ia tak sengaja berpapasan dengan Zee yang akan turun ke bawah dan sudah menggendong tas sekolahnya.
"Ga ada yang ketinggalan kan ka?" Tanya Shani sebelum Zee melanjutkan langkahnya.
"Ga ada bunda, udah lengkap" Jawab Zee dengan yakin.
"Yauda langsung sarapan biar bisa berangkat cepet dan ga telat"
"Siap bunda"
Shani melangkah menuju kamarnya untuk mengurus suaminya.
"BUNNDAA-"
"Berisik mas!" Potong Shani saat Cio berteriak memanggilnya.
"Lagian ih kamu lama banget" Ucap Cio dengan kesal bak anak kecil.
"Udah tua gausa moodyan begitu" Balas Shani sambil memakaikan dasi ke kerah kemeja Cio.
Setelah selesai mendandani suaminya hingga rapih, Shani menaruh handuk bekas Cio yang tergeletak di atas kasur ke gantungan khusus handuk.
Saat ia membalikkan badannya, tak sengaja ia menabrak dada bidang Cio yang entah sejak kapan berdiri di belakangnya.
"Kamu ngapain si ih"
"Hehhee, morning kiss dulu dong" Ujar Cio lalu menyentuh bibirnya di hadapan Shani.
"Ga ada" Sahut Shani lalu melengos menghindari Cio.
Dengan cepat Cio menarik tangan istrinya hingga berhadapan lagi
"Sekali doang please" Mohonnya
"Ck, banyak mau ya bapak"
Ia pun mencium bibir Cio sekilas. Namun, tak disangka-sangka suaminya itu menahan ciuman tersebut hingga lama bersentuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA, BUNDAKU? [END]
FanfictionSeorang ibu yang kehilangan anak semata wayang nya dan sangat rindu dengan panggilan "bunda" untuk dirinya Selengkapnya bisa kalian baca aja ya luuvv <3