Chapter 3

186 13 0
                                    

Luffy akan menginjak usia 1 tahun besok dan para kru sibuk untuk menyiapkan dekorasi untuk pesta besok

"Kau seharusnya meletakkan nya disana! "
"Oh, benarkah? "
"Thatch kuenya terlalu manis yoi!"
"Baiklah, aku akan menggantinya"
"Vista bisa kah kau menaruh ini disana? "
"Tentu! "
"Namur kau bisa meletakkannya disini! "
"Baiklah!! "
Terdengar suara para kru bersautan membuat Shirohige tertawa melihat anak-anak nya benar-benar berusaha untuk membuat hari ulang tahun adik mereka spesial, meskipun tidak akan diingat oleh nya tapi akan selalu menjadi kenangan indah bagi mereka pastinya

Kebetulan Luffy sedang tidur dan mereka bisa leluasa bekerja, karena mungkin jika Luffy bangun mereka tidak akan bisa lepas darinya dan akan terus bermain dengannya

"Baiklah, seberapa banyak kita menyelesaikan dekorasi ini? " Kimui menatap Marco
"Baru setengah"
"BARU SETENGAH!?, Seperti nya pesta ini akan besar? "
"Tentu saja yoi! , untuk adik kesayangan kita apa saja pasti akan dilakukan"
"Ahh, kau benar. Tidak terasa umurnya sudah setahun besok! "
"Umn, kau benar! "
"GURARARARA, rasanya baru kemarin dia memanggilku dengan sebutan papa. Tidak terasa itu sudah 4 bulan yang lalu" Marco, dan Kimui ikut tertawa bersama Shirohige
Shirohige merasa senang karena baru pertama kali merasakan membesarkan anak mulai dari bayi, seluruh anaknya sudah bisa mandiri dan tidak memerlukan kasih sayang Shirohige yang lebih lagi. Tapi semenjak datangnya Luffy dia bisa merasakan membesarkan seorang anak dari bayi beberapa bulan sampai berumur tahun sekarang, sungguh dia merasa seperti seorang paling bahagia di dunia

Izo beristirahat karena pekerjaan nya sudah selesai, sampai akhirnya dia mendengar suara tangisan. Dia menuju kearah suara dan menemukan Luffy yang sudah berada diluar kamar sambil menangis

"Wah, wah sudah bangun ya? " dia mengangkat anak kecil itu dan dia berhenti menangis "hahaha, kau menggemaskan ya? " dia tersenyum dan memeluk anak itu dengan erat "hihi, kau bisa membunuh anak itu Izo! "Haruta tiba-tiba datang dan mengejutkan Izo "Astaga Haruta!, kau membuat ku kaget! " Izo mengelus dada merasa jantungnya mau copot
"IZO!, KAU DIMANA!? " Seseorang berteriak memanggil Izo "SEBENTAR!, Haruta aku titipkan dia pada mu" Izo meletakkan Luffy ditangan Haruta lalu berlari secepat yang dia bisa. Haruta diam sejenak lalu menatap anak yang ada di gendongannya
"Jadi...?, kita akan melakukan apa yah? " Luffy terkikik seolah-olah tau kebingungan kakaknya "Bagaimana jika kita lakukan permainan? " Luffy memiringkan kepalanya, Haruta meletakkannya di bawah lalu menempelkan hidungnya di hidung Luffy dan mengajarinya sesuatu

"Fyuhh, selesai juga" Kimui duduk dikursi dan mengatur nafas karena kelelahan "akhirnya dekorasi dan kuenya sudah sempurna yoi! " timpal Marco

"Hei, teman-teman! " Haruta memanggil saudaranya yang baru saja selesai memasang dekorasi
"Ada apa Haruta? " Jozu bertanya dengan bingung
"Lihat apa yang aku ajarkan padanya" Dia meletakkan Luffy di atas meja lalu menempel kan hidungnya di hidung Luffy
"Mana matamu? " Luffy mengarahkan kedua tangannya di bawah matanya
"Mana hidung mu? " Luffy menurunkan sedikit tangannya untuk meraih hidung "Mana mulut mu? " Luffy menurunkan tangannya lagi dan meraih mulutnya. Semua orang tertawa "Dia benar-benar tumbuh dengan cepat! " Tawa Thatch "Benar-benar dilema seorang kakak! " Kimui terkikik "Aku belum siap untuk melihatnya dewasa" Vista menyeringai dan berbagai ocehan tentang Luffy yang sudah mulai tumbuh







Hari sudah menunjukkan dini hari dan semua kru tentu nya sudah bangun untuk bersiap-siap di pesta ulang tahun Luffy yang pertama

Setelah Luffy bangun mereka mulai bersemangat untuk menunggunya datang, Luffy dibawa oleh Marco yang hampir sampai ke ruang pesta pintu terbuka dann..

"SELAMAT ULANG TAHUN LUFFY! " Ucapan selamat dari semua saudaranya terdengar, Luffy agak tersentak sebelum akhirnya dia mengamati ruangan yang penuh dengan dekorasi pesta berwarna-warni. Dia senang dan bertepuk tangan
"Aku anggap itu artinya kau suka yoi! " Pria itu tertawa dan meletakkan Luffy di kursi yang dibuat oleh Namur, semua saudaranya menghampirinya dan mengucapkan selamat untuk kesekian kalinya membuat Luffy jadi pengap dan ingin menangis sebelum akhirnya Thatch datang dan memberikan sepotong kue nya. Dengan semangat Luffy meraup kuenya dan saudara-saudaranya memberikan Luffy sedikit ruang, mereka tertawa memberikan hadiah untuknya dan bersuka ria untuk ulang tahun pertama Luffy

"Siap? " Tanya salah satu kru yang menyiapkan kamera den den mushi berukuran tertentu
"Siap! "
"Baiklah dalam hitungan 3....,2.....,1! "




*Cekrek

You are a little sun ☀️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang