BAB 11

74 45 33
                                    

Sedih banget nanti pas puasa ga bisa ketemu kalian, soalnya kan setan setan di kurung.

~ MEENARA PUTRI AYLEN ~

Happy Reading.

Setelah sampai di kantin, mereka melihat kantin yang sangat ramai karena jam kosong. Ada yang membeli jajanan ringan tetapi tidak makan di tempat karena ingin makan sambil menonton latihan basket. Ada juga yang makan di tempat. Hampir semua tempat duduk penuh dengan siswa dan siswi. Namtan dan Meen duduk di pojok, tempat biasa mereka duduk.

" mau pesan apa Nam biar aku yang pesanin sekalian?" Tanya meen.

" emm somay aja lah sama minumnya esteh panas." Jawab Namtan frontal.

" oo okee...
1 detik
2 detik
3 detik

"Eh btw di sini gaada yang jual esteh panas nam" sambung meen yang tadinya sempat ngebug dengan pernyataan Namtan.

"Pffttt maksudnya esteh." Ucap namtan membetulkan pesanannya tadi sambil menahan tawanya saat Meen ngebug dengan pernyataannya barusan.

" ih kamu mah sengaja ya. Ga lucu tau" ucap Meen sambil cemberut.

" yaudah maap aku cuman bercanda tadi.udah sana pesenin tolong yah" pinta Namtan.

" yaudah iya. Awas kalau kaya gitu lagi gak mau aku pesenin untuk kamu lagi besok besok" ucap Meen sebal.

" berarti hariini masi boleh kan pesanin aku.?" Tanya Namtan sambil tertawa. Ia sudah tak tahan lagi dengan raut wajah Meen yang kesal.

" terserah" jawab meen yang makin kesal melihat namtan menertawai nya. Meen langsung memesan makanan dan minuman mereka.

"Nih" meen meletakkan makanan Namtan dengan tidak ikhlas. Sepertinya Meen masih kesal dengan Namtan.

" maap lah meen aku kan cuman bercanda tadi" ucap Namtan dengan kekehan. Menurut Namtan wajah Meen saat marah atau kesal itu sangatlah lucu.

"Iyaaa yaudah makan lagi yuk dah laper ni" ucap Meen sambil menyuapi somaynya ke dalam mulut.

Setelah makan mereka langsung ke lapangan melihat Nanon latihan. Tak lupa membawa cemilan dan air mineral untuk dimakan saat latihan dimulai. Latihan baru saja dimulai dan banyak para siswi siswi mengambil tempat duduk di area penonton.

" eh Nam coba deh lihat ke pinggir sana di sebelah kanan itu loh. Ada si medusa sama si curut lagi mesra mesraan." Ucap meen sambil menunjuk mereka. Meen melihatnya dengan aneh di tamabah eneg melihat kelakuan yaya yang bermuka dua itu.
Namtan menatap mereka dingin.

" biarin ajalah selagi ga gangguin aku, aku ga akan cari gara gara duluan. Belum saatnya aku balas kelakuan medusa kaya dia. " ucap Namtan yang masih melihat ke arah Gun dan Yaya.

" yaudah yuk itu sudah di mulai latihannya mending lihat mereka dari pada lihat medusa." Ucap Meen saat sudah melihat ke arah lapangan lagi.

"Hmm" Namtan berdehem.

"Emm Nam aku ke toilet dulu ya." Ucap Meen tiba tiba.

"Udah kebelet kali nih" sambung Meen lagi.

" yaudah sono. Jangan lama lama yah kalau ada apa apa chat aku." Ucap Namtan.

"Iyaa" jawab Meen yang sudah berlari ke luar lapangan.

"Duh mana kebelet kali lagi" monolog Meen saat sudah sampai di depan toilet.

Ceklek.

Meen sudah keluar dari toilet pun berdiri di depan kaca sambil mencuci tangannya di westafel. Ia melihat Yaya dan beberapa siswi lain baru saja masuk kedalam toilet.

This Is My FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang