Kiss (?)

589 55 5
                                        




















❤️HAPPY READING GUYS❤️





























"Cici kuat engga nopang badan aku ? " tanya

gracia sambil tersenyum

Belum sempat shani menjawab badan gracia

terhuyung ke arahnya,shani dengan sigap

langsung memeluk gracia.










" Shanjuuu"

"Bantuin gw " Teriak shani yang melihat shanju
akan menaiki mobil

" Anjir. Dia kenapa?" Tanya shanju

"Pingsan, sakit dia. Bantuin bawa ke mobil gw
dong "

Walaupun masih banyak yang ingin shanju tanyakan tapi dia tetap membantu shani menopang tangan kiri gracia di bahu kanannya.
Lalu membantu shani nenaruhnya di samping kursi kemudi toyota yaris milik shani.

" Thank njuu" shani mengambil tas gracia di tempat duduk tadi, memasukannya ke belakang mobil.

" Kenapa dia engga balik sama yang lain ? " Tanya shanju. Shani menaikan kedua bahunya tanda tidak tahu.

" Gw pulang duluan ya, lu hati - hati"

" Lu juga hati - hati "









Shani mencondongkan badannya ingin memakaikan seatbelt ke gadis di sampingnya. Keselamatan nomor satu.
Tiba - tiba gracia membuka kelopak matanya saat shani ingin menggapai seatbelt, mata mereka saling bertatapan, seakan waktu berhenti saat itu.


CUP



Gracia mencium pipi shani, tidak, bahkan ujung bibir shani. Sedikit memang tapi mampu membuat shani diam membatu.

" Ci shani cantik aku suka, tapi aku bukan siapa - siapanya ci shani " gumam gracia lalu kembali menutup matanya. Shani menatap gracia sebentar kemudian melanjutkan memakai seatbelt untuk gracia.

Shani melajukan mobilnya kearah jakarta, tangan kirinya memegang ujung bibir yang gracia cium. Shani tersenyum.

"Dasar bocah " gumam shani masih dengan senyuman di bibirnya


Shani sedang duduk di depan ruangan UGD, dia bingung ingin mengantarkan gracia kerumah tapi tidak tau alamatnya.
Shani juga sudah menelfon mamah gracia melalui handphone gadis itu, beruntung gracia tidak menggunakan sandi untuk handphonenya.

Shani dibuat khawatir oleh gadis itu, badannya sangat panas tadi, serta pelipisnya dipenuhi oleh keringat.

Dapat shani lihat perempuan yang sangat cantik melangkah kearahnya dengan wajah yang terlihat panik. Di belakangnya ada lelaki yang waktu itu shani lihat di toko kue bersama gracia.

Stories at SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang