5.

420 51 1
                                    

Hanya membutuhkan waktu 15 menit dari rumah akhirnya pemilik mobil putih itu sampai di caffe. Dengan gayanya yang menawan ia turun dari mobil, tidak lupa ia memakai kacamata hitam yang bertengger di hidungnya. Kemudian ia berjalan masuk menuju caffe lalu mencari di mana teman-teman nya itu berada, lalu ia melihat temannya itu melambaikan tangan dengan segera ia berjalan menuju ke arah temannya untuk bergabung.

"gila cakep banget lo freen, ga heran lagi banyak orang yang demen ama tampang lo" -ucap kade yang melihat gaya cool freen

"tapi sayang belum punya pacar" -ucap noey tertawa

Freen yang melihat itu hanya mendengarkannya lalu dengan jahilnya ia memasukkan tisu ke dalam mulut noey.

"uhuk uhuk uhuk, lo mau bunuh gwe!! -ucap noey lalu mengeluarkan tisu dari dalam mulutnya

" bisa diem gasi lo" -ucap freen sambil menatap tajam ke arah noey

Heng, nam, kade hanya bisa menggelengkan kepalanya dan tertawa, karena pemandangan seperti sudah biasa bagi mereka. Mereka senang sekali jika menggoda freen karena memiliki sikap dingin, kecuali dengan mereka dan orang terdekatnya.

"oih noey mana pacar lo, udah daritadi kita nungguin kok belum dateng juga" -ucap Nam

"dia baru aja ngabarin gwe, ternyata dia lagi kejebak macet di jalan" -ucap noey

"kenapa lo ga jemput aja" -tanya heng

"tadi udah gwe tawarin tapi dia nya yang gamau, dia bilang kasihan ama gwe kalo bolak balik" -jawab noey

Heng mengangguk sebagai jawaban

"dia kesini sendiri gitu???, takut aja dia cewek, habis ini juga udah mau malem" -tanya kade

"dia ngajak temennya tapi mereka ga berangkat bareng, temennya pake taksi" -jawab noey

kade hanya ber oh ria

"kalian pesen makanan gih masa cuma minum aja, tenang aja gwe yang bayar" -ucap noey menyuruh temannya untuk memesan

Setelah itu mereka memanggil pelayan untuk memesan banyak minuman dan makanan serta berbagai macam dessert. Sambil menunggu kekasih temannya dan makanan mereka saling bertukar cerita.

Irin yang sudah selesai bersiap-siap, kini ia berjalan keluar menuju lobby di mana mobilnya di parkir kemudian ia masuk ke dalam mobil dan tidak lupa ia mengirim pesan kepada kekasihnya. Selama di perjalanan ia mengalami kemacetan sehingga mau tidak mau harus bersabar. Di saat ia fokus ke arah depan ia mendengar bahwa poselnya berbunyi menandakan ada panggilan masuk, dengan segera ia melihat handphone nya ternyata becky yang menelpon, ia segera memakai bluetooth headset dan menerima panggilan dari becky.

"gwe lagi di jalan beck, ini jalanan macet banget. Lo udah jalan??? " -ucap irin

"gwe udah jalan, bentar lagi kayaknya udah sampe" -jawab becky di seberang telpon

"yauda tungguin gwe, sebenarnya ini juga udah deket" -ucap irin

"oke hati-hati, klo udah sampe kabarin gwe" -ucap becky

"oyii see you" -ucap irin sambil mematikan panggilan telpon

Beberapa menit berlalu akhirnya becky sampai terlebih dahulu tapi tidak lama kemudian becky melihat mobil irin memasuki area patkir, lalu becky mengabari irin jika ia telah menunggu di depan caffe. Setelah irin melihat pesan becky kemudian ia turun dari mobil lalu mencari di mana becky berada, dan ia melihat becky melambaikan tangan, dengan perlahan irin berjalan menuju ke arah becky, irin lalu mengirimkan pesan kepada kekasihnya bahwa ia telah sampai, dengan cepat kekasihnya itu menjawab dan memberi tahu bahwa ia berada di meja no 10 yang artinya tidak jauh dari pintu masuk. Irin dan becky segera mereka memasuki cafffe. Kemudian irin dapat melihat bahwa kekasihnya melihat ke arahnya lalu irin segera menggandeng tangan becky menuju ke meja di mana kekasihnya berada.

my comfort zoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang