Gw tegasin jangan berharap lebih.
Gw ga se pro itu buat bikin karangan.Sekali lagi,gw bilang jangan berharap!
Malam pun tiba,dan disinilah haikal dkk berada di dalam masjid sembari membawa kitabnya masing-masing
"Saudakallah hullazim" acara mujadahan pun selesai dan berjalan lancar seperti biasanya
Brukk
Chandra menjatuhkan tubuhnya kekarpet masjid dan langsung terlelap
Dengan mudahnya,haikal dan yang lain hanya mampu menggeleng"Cepet banget perasaan ni bocah molornya" gerutu jeman sembari menyeret tubuh gemal sang adik
Rehan mengangguk setuju
"Gatau tu padahal dari tadi juga udah tidur" timpal lukman menambahi
Dan rehan kembali mengangguk setujuSetelah kepergian jeman yang menyeret chandra hanya ada obrolan obrolan ringan dan sedikit candaan dari lukman dan rehan
Sementara haikal hanya nyimak
tanpa minat nimbrung bergabung,
Ia memandang sekeliling dan kedua mata bulatnya tak sengaja bersitatap
Dengan santri baru yang akhir akhir ini sering kali terciduk olehnya tengah menatapnyaBuru buru haikal mengalihkan pandanganya kearah lain namun
karena merasa aneh dengan tatapan santri tersebut akhirnya ia beranikan diri untuk mendekatinyaTeman temannya yang melihat ia beranjak pergi hanya acuh dan kembali melakukan kegiatan mereka
Setelah ia sudah berada didekat santri tersebut segera ia ambil duduk menyila disampingnya
"Emm... santri baru ya kang" gugup haikal sebab ditatap rumit oleh orang disampingnya
Dan santri tersebut mengangguk tanpa minat tuk menjawab pertanyaan haikal
Waduh dingin banget ni orang - batin haikal terperangah tak menyangkaHaikal berdehem untuk mencairkan suasana "ooh kalo gitu kenalin aku hai-
"Gw dah tau nama lo" sela pemuda bermata sipit dihadapannya sebelum haikal melanjutkan ucapannya
haikal dibuat terperangah tuk kesekian kalinya bener bener ni orang -batinnya
Haikal mengerucutkan bibirnya kesal
Sebab sudah kepalang jengkel haikal langsung berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan sang lawan bicara tanpa pamit terlebih dahuluNgambek ceritanya.
Pemuda bermata sipit dan pemilik senyum bulan sabit itu bisa kita sebut dengan jendral,santri baru yang masih sangat baru masuk tiga hari lalu
Jendral yang ditinggalkan begitu saja oleh haikal hanya mampu menyunggingkan senyuman andalannya
hm,berani lo begitu ke gw?
Liat aja sayang balesnya aa nanti
-jendral membatin sembari tersenyum menyeringai
Sungguh senyum yang bermakna.--------
"Huh! apa apaan si tadi,dasar judes" omelnya sembari menghentakkan kakinya kesal menelusuri ruangan ruangan yang berada di asrama