empat

166 7 0
                                    

Seperti biasa suasana base camp selalu riang dengan suara merdu ke empat sekawan juga petikan gitar Kay yang membuat candu bagi setiap yang mendengarnya.

"Lo kenal sama Madeline jauh sebelum dia pindah kesini, ya?" Pertanyaan itu berhasil membuat mereka berhenti bernyanyi.

"Lo nanya siapa?" Sahut Kay menyimpan gitarnya di atas meja.

Archio mengambil bungkus rokok di saku celananya lalu mengambilnya satu batang. "Gavin, kayanya." Laki-laki itu merespons dengan santai sambil menyalakan rokok di tangan kanannya.

Sampai sekarang jaket Marvin masih ada pada Madeline, Madeline masih tidak percaya kalau itu jaket miliknya.

"Aneh aja gue, jaket gue yang lo pinjem ada sama dia. Lo berdua pacaran?" Marvin langsung menodong Gavin dengan pertanyaan horor seperti itu.

Gavin melotot mendengar pertanyaan semacam itu, bagaimana bisa Marvin berpikir bahkan dia berpacaran dengan adiknya sendiri?

"Enggak, kenal aja." Tutup Gavin tanpa ingin memperpanjang obrolan ini.

******

Bagi Madeline tidak ada yang istimewa di sekolah ini, itu yang membuat dirinya semakin malas berangkat sekolah belum lagi harus berurusan dengan geng Estrella yang gila.

Victoria
Lo dimana Madeline? Bolos ya lo?"

Madeline
Di gudang olahraga mau tidur, kepala gue sakit. Tolong izinin sama guru ya.

Setelah membalas pesan dari Victoria Madeline menyimpan ponselnya di matras yang sedang dia duduki. Entah kapan dia menemukan tempat ini hanya untuk sekedar tiduran, padahal kalau dia memang sakit kenapa tidak ke UKS saja?

Madeline memang menjadi pemalas semenjak mimpinya untuk menjadi atlet taekwondo terhenti, kakinya cedera hingga harus di gips. Kurang lebih setahun untuk menunggu kakinya pulih.

Selama itu dia menderita karena tidak bisa melakukan apa-apa, pergi ke sekolah hanya untuk melihat orang lain latihan yang membuat batinnya berkata 'seharusnya gue yang ada di sana.'

Hal yang paling membuatnya terluka adalah ketika pelatih berkata kalau dia tidak bisa melanjutkan latihannya karena pernah cedera padahal waktu itu satu tahun sudah berlalu dan Madeline pikir cedera hal yang biasa bagi atlet.

Semenjak hari itu dia bertanya-tanya apa sebenarnya penyebab pelatih tidak menerimanya kembali, dia menjadi benci dan tidak ingin mendengar apa pun tentang taekwondo lagi.

Matanya terpejam, kemudian beberapa saat kemudian terlelap tidur. Madeline selalu bersikap kasar kepada orang asing itu salah satu bentuk pertahanan dirinya agar tidak terluka lagi, dia banyak mengalami hal sulit sejak beberapa tahun yang lalu.

Sementara itu Marvin membuka pintu gudang olahraga berniat untuk mengambil bola basket yang baru, tanpa sengaja melihat Madeline yang terlelap di matras.

Bisa-bisanya dia tidur di tempat begini, kalo ada yang usil gimana? Berani banget. Emang aneh cewe ini.

"Kita tidur ajalah di sini, enak kali lagian jam kosong juga."

"Eh beneran bos kita bisa tidur di sini?"

Suara itu terdengar nyaring di telinga Marvin, benar apa yang dia pikirkan terjadi. Ada murid laki-laki yang akan masuk ke dalam gudang itu.

TE AMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang