delapan

54 5 1
                                    

Sepanjang perjalanan Madeline diguyur air hujan tapi sepertinya dia sudah terbiasa dengan itu karena segawat apa pun keadaannya dia tetap akan naik motor.

Madeline memarkirkan motornya di halaman rumahnya, dia merasa lega karena sampai rumah dengan selamat tanpa terhambat banjir karena biasanya jalan yang sering dia lewati itu sering terkena banjir.

Langkahnya terhenti ketika melihat Marvin yang sedang duduk di kursi teras rumahnya, Marvin terlihat memejamkan matanya entah tertidur atau hanya sekedar memejamkan mata saja.

Marvin ... Gue pikir dia pulang ke rumahnya? Ternyata malah di rumah gue?

"Marvin?" Panggil Madeline dia melipat kedua tangan di perutnya kedinginan.

Marvin membuka matanya lantas beranjak berdiri di depan Madeline tinggi mereka terpaut 17 cm membuat Madeline harus mendongakkan kepalanya untuk bisa bertatapan dengan Marvin.

Dia pasti mau marahin gue.

"Lo udah gak ada otak ya?" Ucap menyebalkan Marvin. Apa maksudnya tidak ada otak?

"Lo ... Ngapain di rumah gue?" Ujar Madeline tersendat.

"Dengan rumah semewah ini gak mungkin sih orang tua lo gak punya mobil, ngapain ujan-ujan gini sih? Kalo sakit gimana?" Omel Marvin raut wajahnya terlihat cemas.

Gue kira dia marah karena kita batal jalan.

"Lo gak marah kita gak jadi jalan?" Ujar Madeline menatap kedua mata Marvin lekat-lekat namun laki-laki itu malah menatap ke arah lain.

"Lo, ganti baju dulu nanti masuk angin." Marvin kembali duduk di kursi.

Sementara Madeline masuk ke dalam rumah untuk berganti pakaian dan membersihkan diri.

________________________________

Pukul 17.50 Marvin baru bisa merebahkan dirinya di kasur empuk kesayangannya. Marvin berkali-kali bertanya pada hatinya hari ini. Kenapa dia tidak marah pada Madeline padahal dia paling tidak suka orang yang ingkar janji? Kenapa dia malah menunggu di rumah Madeline alih-alih pulang ke rumahnya?

Marvin menggelengkan kepala berusaha menghalau pikirannya yang berisik.

Ponselnya berdering berkali-kali sepertinya group estrella sedang aktif.

Estrella.
Kay Wiliam : semua cewe lo angkut kok ngakunya badut? Wkwk

Archio Alastar : siapa lagi kali ini? Haha

Kay Wiliam : lebih tepatnya medlin sasimo hahaha, jalan sama cio sama gavin skrg sama marvin. Lo semua kok pada mau sih sama cewe murahan bgtu wkwk

Gavin Byantara : maksud lo apa anjing?

Kay William : lo ngapain pagi-pagi di rs sama medlin? Periksa kandungan ya wkwk

Gavin Byantara : ribut anjing sama gue.

Kay William : dih norak bgt anjing gara-gara cewe doang tapi ayo aja sih gue.

Archio Alastar : berisik banget bangsat masalah cewe satu doang mau ribut kaya gada kerjaan aja.

Kay William : kayanya gue doang yang gak tertarik sama cewe pikmi itu wkwkw

TE AMOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang