3. Capek ngode

63 7 0
                                    








"Anjirrr lo kemana ajah sih, Ga. Kangen gue," Arga langsung menghambur memeluk Angga,

Laki-laki itu sedikit meringis karena pelukan Arga terlampau ganas, tapi sebisa mungkin ia sembunyikan,

Dia pun mendorong tubuh lelaki itu, "nggak kemana-mana hehehe. Kemaren Papa gue maksa ajah supaya nemenin ke rumahnya Kakek," bohongnya,

Andi yang sedari tadi memerhatikan Angga pun mulai memicingkan matanya,

Tangannya tiba-tiba terulur dan menduil pipi Angga sampai si empunya pun sontak menggeser kepalanya,

Yang Andi dapatkan kilauan yang begitu samar di telapak tangannya,

Ini kalau kata Anggun mah, bedak matte yang harganya mungkin kisaran lima ratus ribuan,

Angga kenapa memakai bedak?

Angga pegangi pipinya dengan matanya yang mendelik ke arah Andi, "apaan sih main toel-toel! Gue masih doyan cewek,"

Andi mendesis tak suka,

Memangnya dikira dia itu apa?

Candaan sih, tapi geli dan tersinggung juga kan jadinya,

Arga malah sudah terbahak sambil ia pukul-pukuli bahu Andi gemas,

Tapi Andi masih penasaran,

Kali ini matanya intens menatap bibir Angga yang sedikit terlihat kepink-an,

Iya. Pacarnya Andi ini doyan mengoleksi skincare. Kadang kalau bosan ya ganti, dan belinya juga bersama Andi, karena Andi sesekali yang membayarinya,

Dari harga yang murah sampai yang mahal,

Bentuk-bentuk dan kegunaannya bahkan Andi sampai hapal,

Dan kenapa temannya ini juga memakai lip serum?

Memang terlihat sangat samar. Siapa pun yang mendadani Angga dia benar-benar seseorang yang ahli,

Andi jadi penasaran apa yang disembunyikan di balik make up yang Angga gunakan?

Ah, kalau diingat-ingat lagi, Angga tidak masuk hanya kemarin. Tidak seperti biasanya yang paling sebentar ya tiga harian,

Kalau dilihat-lihat lagi, mata Angga juga masih terlihat sayu,

Andi jadi yakin kalau wajah asli Angga ini pasti sangatlah pucat,

ANGGA || JIN x LISA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang