15. Kota Tua [END]

78 12 0
                                    

"Abang nulis apaan? Andri mau liat, Bang,"

Angga cepat-cepat memasukkan surat itu ke dalam perangkonya,

Dia cengengesan yang malah membuat Andri jengkel,

"Pelit banget! Andri mau ngambek ajah ah ama abang!"

Remaja itu pun membuang wajahnya, tapi cepat-cepat Angga mencubiti pipi gembulnya gemas,

"Nanti surat ini abang titipin ke Andri kok, jadi Andri punya peran penting. Andri suka, kan jadi orang pentingnya Abang," rayunya yang selalu berhasil membuat Andri hilang akan kejengkelannya,

Andri menganggukan kepalanya antusias,

"Emang suratnya buat siapa, Bang?"

Angga tersenyum manis,

"Calon pacarnya abang hehehe,"

Andri pun menyikut pinggang Angga pelan, "berarti jadi kakak ipar Andri dong,"

Angga kembali cengengesan sambil menggelitiki perut Andri,

"Ampun Bang, Ampun."

Memang tidak berniat lama-lama, Angga pun menyudahi siksaannya, ia peluk Andri dan tanpa sadar ia terisak.

Andri yang sudah biasa melihat Angga tiba-tiba menangis seperti ini, hanya bisa mengelusi punggungnya,

"Makasih, ya, Andri. Udah mau jadi orang yang selalu dengerin Abang,"

Andri pun menganggukan kepalanya pelan,

Masih ia elusi punggung rapuh itu,

"Andri sayang abang."

Prok!

Prok!

Prok!

"Ayo Andri balik ke kamar, Bang Angga-nya mau Papa periksa,"

Dokter Billy adalah dokter penanggung jawab Angga sekaligus Papa dari Andri,

Dia juga sudah menganggap Angga sebagai anaknya sendiri,

Karena memang Angga anak yang penurut dan juga baik,

Billy juga tahu keadaan serta seluk-beluk Angga itu seperti apa. Keluarganya juga bagaimana,

Karena Billy adalah adik kelas semasa sekolah Sadewa dulu,

Billy bahkan mengamgumi Sadewa yang nyaris sempurna itu,

ANGGA || JIN x LISA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang