BAB 11 UNIT PERLINDUNGAN ANAK (UPA)

11 2 0
                                    


Andrian tersenyum mendengar jawaban dr. tiara, ia keluar dari Rs. dan menelpon seseorang.

Di sisi lain, Tuan Hendra Dermawan terkejut ketika ponselnya berbunyi tiba-tiba. Ia mengangkatnya saat melihat nomor tak dikenal yang menelponnya.

"Hallo"

"Hendra Apa kau ingat aku?"

"suara ini?" Tuan Hendra Dermawan tersentak "Apa kau Andrian?"

"HAHA..HAHA Rupanya kau masih mengingatku KOMANDAN"

"Aku bukan Komandanmu lagi bocah"

"Ada yang ingin aku bicarakan, temui aku ditempat biasa dijam biasa kita dulu kabur dari pelatihan"

Belum sempat Tuan Hendra Dermawan menjawab telepon telah dimatikan oleh Andrian, Tuan Hendra Dermawan hanya tersenyum dan melirik jam "masih ada banyak waktu sebelum bertemu" pikirnya

Hendra Dermawan segera kembali ke RS untuk menjenguk dr. Watson yang telah sadar.

"Bagaimana keadaanmu Watson?"

"Terimakasih telah menyelamatkanku" isaknya

"Gak perlu berterimakasih bagaimanapun kau adalah sahabatku, kenapa kau tak mengatakan masalahmu padaku?"

"Saya tidak tau kalau anda adalah pemimpin Blackhole, ba-bahkan Rega membohongi ayah dan ibu. Me-mereka merencanakan ini untuk membunuhku" isaknya dengan suara bergemetar.

"Tenangkan dirimu, setidaknya keluarga kecilmu selamat"

"Bagaimana keadaan mereka? James bilang mereka masih dalam pemeriksaan"

Herman dermawan menarik nafas panjang "mereka baik-baik sja, tapi..."

"Tapi apa?" tanya dr. Watson dengan penuh kekhawatiran

"Ibumu telah tiada"

"I-ibuuu aku bahkan belum meminta maaf karena telah kasar padanya" tangis dr. Watson semakin menjadi-jadi "Tuan Hendrawan, kau bilang, kau adalah sahabatku bukan?

"iya"

"tolong, agar Rega bisa mendapatkan ganjaran yang setimpal" ucapnya dengan mata yang penuh tekad

"tentu saja, beristirahatlah terlebih dahulu" ujar hendra demawan lembut. ia melirik jam dan bergegas menemui Andrian ke sebuah caffe hotpot yang tekah dipesan oleh andrian. dimana Andrian memesan sebuah ruangan vip untuk mereka berdua/

"Aku sudah menunggumu, kau terlambat 120 detik" ucap Andrian dengan nada kesal

"Hahaa, aku harus menemui seseorang sebelum kesini"

"cihhhh alasan basi"

"jangan kesal seperti itu, mari kita mengobrol sambil makan hot pot, hujan-hujan begini enaknya makan yang hangat hangat. Kau juga belum makan sejak pagi" Ujar Hendra Dermawan ramah sembari memesan makanan.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Hendra Dermawan

Andrian menarik nafas panjang berusaha meregangkan segala ketegangan ini. "kau sudah tau tentang Dwi, bukan?"

"iya"

"semenjak ada aturan Permendikbud No.82 Tahun 2015 yang menyatakan bahwa harus melindungi siswa, para guru tidak bisa berbuat banyak, ditambah lagi pada distrik itu dikuasi oleh si buronan dan tikus berdasi itu bikin geram" ucap Andrian sembari menghembuskan asap rokoknya, ia memandangi kepulan asap itu.

"Lalu apa yang ingin kau lakukan?"

"saya akan membentuk Unit Perlindungan Anak (UPA), UPA bertujuan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif perilaku kriminal yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Anak-anak akan dijebloskan pada penjara anak sehingga dia tak akan bisa menggunakan anak-anak untuk melakukan kejahatan lagi hanya karena anak-anak kebal hukum" isaknya tak dapat menahan air matanya lagi

"Tenangkan dirimu, lanjutkan"

"UPA ini akan berada dalam 3 naungan kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), kementerian hukum dan kementerian pertahanan (kemenhan), Saya telah mendapatkan persetujuan dari ayahku yang merupakan menteri pendidikan, dan saya juga telah mendapat persetujuan dari kementerian hukum, jadi saya mengundang anda untuk mengajak anda bergabung dalam UPA ini pak menteri pertahanan" ujar Andrian dengan mantap

"ini tergantung bagaimana rencanamu, bagaimanapun pembentukan UPA ini agar berkelanjutan dan anak-anak yang bermasalah akan di bagaimanakan, secara mereka masih dibawah umur. penanganan anak yang terlibat dalam tindak pidana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Undang-undang ini menetapkan bahwa anak yang melakukan tindak pidana tidak boleh dipenjarakan di penjara bersama dengan orang dewasa. Sebagai gantinya, ada pendekatan rehabilitasi dan pembinaan khusus bagi anak-anak yang terlibat dalam sistem peradilan pidana anak. Penahanan terhadap anak yang berkonflik hukum ditempatkan pada Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS), sedangkan tempat anak menjalani masa pidananya ditempatkan pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Kemudian terhadap tempat anak mendapatkan pelayanan sosial berada pada Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS)" pak endra dermawan menjelaskan

"Saya mengerti, kita bisa memanfaatkan peraturan yang sudah ada yaitu penahanan di LPKA, tetapi yang menjadi masalah, saat ini kita hanya memili 33 LPKA, padahal ada 38 provinsi di negara ini. Dengan adanya UPA ini kita bisa menambah unit LPKA dan melaksanakan sidak ke sekolah-sekolah dan menangani keluhan masyarakat terhadap tindak kriminal anak-anak, secara banyak sekolah yang menutupi kejahatan muridnya dengan dalil menjaga nama baik sekolah"

"Baiklah saya setuju, silahkan buat proposal dan ajukan ke kementrian setelah itu kita akan rapat dengan seluruh kabinet dan pihak-pihak terkait, Kita perlu menentukan strategi dan keanggotaan"

"tenang saja semua under control"

"Ini baru anak muridku, mari kita makan"

Keesokan harinya rapat kabinet bersama 3 menteri pun mengadakan rapat membahas pembentukan Unit Perlindungan Anak, sekitar 3 bulan UPA yang beranggotakan dari KOPASUS pun resmi dibuka dan mulai menyasar sekolah-sekolah dikawasan distrik C.

"Apa ada pesan aduan?" tanya Adrian

"Begitu unit ini dibuka langsung diserbu puluhan aduan di distri c ini, saya jadi bingung mau mengambil yang mana mengingat unit ini baru di buka dan anggotanya baru sedikit" jawab Lisa sekretaris Andrian sembari memegang kepalanya

"coba berikan padaku"

Andrian kemudian membaca surat aduan tersebut dan setelah dijabarkan ia pun menyusun langkah-langkah. "Lisa, saya telah mengurutkan sekolah-sekolah ini berdasarkan tingkat berat ringannya kasus maka Sekolah Tunas Sejahtera ini memiliki kasus terberat diantaranya kasus percobaan pembunuhan bu guru Dwi, Kecurigaan penyebaran Narkoba disana dan kasus berat lainnya, maka kita akan ambil ini lalu sekolah yang lainnya"

"Baik Pak"

"siapkan segera kita berangkat besok"

"Baik Pak"


Hug Me Kulkas Seribu Pintu - The Cold that Warms MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang