chapter 3

362 22 1
                                    

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠📖

-

-

Pagi hari nara dan phuwin berangkat bersama menuju sekolah, disisi lain di sekolah archen sudah menunggu di depan sekolah karena ini sudah hampir jam masuk sekolah tetapi sahabat nya itu tak kunjung datang

𝙎𝙚𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙞 𝙨𝙚𝙠𝙤𝙡𝙖𝙝

Phuwin segera turun dari motor di bantu oleh nara. Nara melihat phuwin kesulitan melepas helm nya Nara yang peka langsung membantu phuwin melepasnya.

Sementara phuwin ia hanya menurut saja dan sibuk melihat pemandangan indah di depan nya ini

"Kak Nara ganteng juga di liat liat" ucap phuwin dalam hati.

-

-

Archen yang sudah lama menunggu kedatangan Nara namun ia tak kunjung melihat nya, akhirnya memutuskan untuk masuk ke kelas karena ia berfikir bahwa Nara tidak masuk sekolah

"Masa Nara gak masuk sih padahal ini pelajaran nya pak gun loh" ucap archen sambil berjalan masuk ke kelas.

Pak gun, adalah guru killer di sekolah mereka.

-

-

"Udah masuk sana nanti telat" ucap Nara sembari mengelus rambut hitam dan halus milik phuwin

Phuwin yang diperlakukan seperti itu pun tersipu malu "i-iya kak" ucap phuwin lalu buru buru pergi karena pipi nya sudah memerah

"Gemes banget calon pacar gue" ucap Nara pelan. Lalu ia berlari menuju kelas karena 5 menit lagi sudah bel masuk

-

-

Archen yang melihat sahabat nya masuk pun gembira karena ia tidak jadi kesepian

"Akhirnya lu dateng juga" ucap archen dengan wajah sumringah

"Iya lah, yakali gue bolos pelajaran nya pak gun bisa mati gue" -Nara

"Tumben lo siangan dateng nya?" -archen

"Habis jemput calon pacar" ucap Nara bangga

"Kepo banget gue yang mana sih orang nya?" -archen

"Ntar istirahat gue tunjukkin deh, tapi jangan naksir loh ya" -Nara

"Gak bak-" belum selesai mengucapkan kata kata nya, pak gun sudah masuk terlebih dahulu kedalam kelas.

-

-

"Ayo buruan dunk gue udah laper banget nihh" -phuwin

"Sabar napa sih bocah" ucap dunk kesal

Lalu mereka berdua menuju kantin untuk mencari makanan dan minuman

"Gue bakso sama es teh manis aja deh" -phuwin

"Yaudah, sana cari tempat duduk" -dunk

Phuwin pun mengangguk paham dan mencari tempat duduk.

-

-

"Eh, itu tuh calon pacar gue" -Nara

"Banyak orang anjir, yang mana?" -archen

"Itu loh yang duduk di bangku pojokan" -Nara

"Anjir itu mah adek gue sattt" -archen

"Hah? Masa sih?" ucap Nara tak percaya "tapi kalo iya, bantuin gue buat deket dong" lanjut nya dengan wajah memelas

"I-iya dah" jujur archen geli sendiri melihat wajah Nara seperti itu

-

-

"Chennn buru bantuin, udah ngebet banget gue jadi pacar adek lo" -Nara

"Apa sih yang buat lo suka sama bocah tengil kaya dia?" -archen

"Lucu gitu anjir gemes banget muka nya terus bibir nya itu loh, menggoda banget" ucap Nara dengan ekspresi yang sulit di artikan

"Dih mesum lu anjir" -archen

"Tapi gue juga tau batasan lah chen" -Nara

Meski begitu archen tak terlalu yakin dengan sahabat nya itu, takut adek nya yang masih polos di apa apain.

𝙏𝙤 𝙗𝙚 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙞𝙣𝙪𝙚𝙙

𝙇𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩 𝙜𝙖𝙠𝙠??

𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙩𝙞𝙣𝙜𝙜𝙖𝙡𝙞𝙣 𝙟𝙚𝙟𝙖𝙠 𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙣𝙜kuhh♡'・ᴗ・'♡

My crush [PONDPHUWIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang