33 (END)

8.3K 480 86
                                    

Erine menghembuskan nafas lelah ketika jam telah menunjukkan pukul 00:00 ia menatap layar ponselnya, disana banyak sekali ucapan 'selamat ulang tahun' dari teman-temannya. Tapi yang ia inginkan adalah ucapan 'selamat ulang tahun' dari Oline. Apa Oline lupa dengan hari ulang tahun nya? Sehari sebelum hari ulang tahun nya saja Oline menghilang tanpa kabar.

Erine mendudukkan dirinya di pinggiran kasur lalu meraih sebuah kotak musik balerina yang Oline belikan 5 tahun yang lalu untuk dirinya. Erine membuka tutup kotak itu lalu tersenyum ketika seorang balerina di dalam kotak itu berputar diiringi dengan musik.

Erine menutup kembali kotak musik balerina nya ketika matanya mulai mengeluarkan cairan bening.

Tok tok tok

Pintu kamar nya di ketuk berkali-kali dari luar. Erine segera mengusap pipi nya yang basah karna air mata. Ia menarik nafas dalam lalu di hembuskan perlahan sebelum berjalan menghampiri pintu. "Iyaaa sebentar"

Erine membuka pintu kamar nya. "SELAMAT ULANG TAHUN EYINE" Pekik Greselo, chintya, Indah dan juga Oniel. Ujung bibir Erine tertarik untuk membentuk sebuah senyuman "tiup lilinnya,tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga♫~~"

Ketika Erine hendak meniup lilin ulang tahunnya mulut Erine di tutup oleh telapak tangan Greselo "Eh bentar buat harapan dulu sebelum tiup lilin" Ucap Chintya yang membuat Erine menunjukkan deretan giginya "heheh iya lupa" Erine mulai memejamkan matanya untuk berdoa. Erine kembali membuka matanya lalu tersenyum, ia meniup api pada lilin kue ulang tahun nya itu.

Mereka mulai bertepuk tangan ketika api nya padam. tangan Erine di tarik oleh Chintya "happy birthday kesayangan mamih" Chintya memeluk Erine lalu mencium kedua pipi Erine secara bergantian.

Oniel meniup terompet lidah nya di sebelah kuping Greselo yang kini sedang memegangi kue ulang tahun. "Gandeng sia teh Onyil" Oniel tertawa lalu memasangkan topi ulang tahun di kepala Erine. "Selamat ulang tahun yang ke 2 tahun 3 bulan anak papah" Erine tersenyum lalu memeluk Oniel. "Makasih papah Onyil"

"Kok papih gak di pelukk, papih juga pengen di pelukkk" Greselo memajukan bibir bawahnya. Erine tertawa lalu mencium pipi Greselo "gimana caranya Eyinee peluk papih, kan papih nya juga lagi bawa kue ulang tahun" Greselo menoleh kepada Oniel yang kini sedang asik meniup terompet lidahnya. "Tolong pegangin nyil" Greselo menyerahkan kue ulang tahun nya pada Oniel lalu memeluk Erine dengan sangat erat, ia cium kepala anak nya itu berkali kali. "Happy birthday sayang"

Erine kembali mengeluarkan cairan bening dari matanya, ia memeluk Greselo dengan sangat erat, hal ini membuat baju Greselo mulai basah karna tangisannya. Oniel yang sedaritadi sibuk mencolek krim pada kue ulang tahun milik Erine sedikit terperanjat ketika mendengar tangisan dari Erine.

"EYINE kamu kenawhy?" Pekik Oniel, "sayang kamu kenapa?" Pekik Chintya dan juga Indah dengan kompak. Chintya dan Indah saling menatap satu sama lain lalu menggeleng. "Oyine sampe sekarang gaada kabar, dia juga belum ngucapin selamat ulang tahun ke eyine" Ucapan Erine membuat Oniel mengigit bibir bawahnya.

"Tapi kemarin ada 223 kado dari dia" Erine menunjuk tumpukan kado di dalam kamarnya tanpa menoleh kebelakang. "Oyine jahat, dia gak sayang lagi sama eyine" Oniel menatap tumpukan kado itu lalu menghembuskan nafas lelah. "Enggak sayang, oyine masih sayang kok sama kamu" Ucap Indah berusaha menenangkan Erine.

"Kalau dia masih sayang sama Eyine dia pasti pulang ke Indonesia buat ngasih semua kado itu secara langsung"

"Emang oyine gak ngasih kabar apapun sama kamu? Dia gak bilang mau pulang ke Indonesia?" Tanya Greselo sambil mengusap kepala belakang Erine. "Enggak, dari kemarin dia gak ada ngechat Eyine" Oniel menyimpan kue ulang tahun Erine di atas meja lalu mengeluarkan ponsel nya. Oniel mencoba menghubungi anak nya itu. .

I Love You ~Erine~ (Orine) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang