Sudah seminggu berlalu. Tidak ada kabar dari joane. Mereka sama sekali tidak bisa menemukan keberadaan gadis itu.
Walaupun begitu mereka tetap mengikuti kesepakatan awal. Ada tidaknya joane, misi mereka harus tetap berjalan.
Jika terus menunggu, yang ada masalah ini tidak akan pernah ada ujungnya.
Kini mereka berada di sebuah pondok yang tak jauh dari kediaman Nicolas Beckham. Semuanya ada disana, bersama para bawahan alex yang pria itu suruh untuk membantu mereka.
"ingat. Kalau ada apa-apa, pencet tombol itu" ujar alex dan ketiganya mengangguk.
"masuk sana. Hati-hati. Cctv di luar rumah tidak dimatikan. Perhatikan 3 titiknya" setelah mendengar seluruh nasehat alex, mereka pun mulai masuk ke dalam rumah itu dengan memanjat pada pagar samping rumah.
Setelah berhasil masuk, mereka mulai membuka salah satu jendela yang ada di dekat sana lalu mulai masuk ke dalam rumah mewah itu.
Sesampainya mereka di dalam, mereka memencar sesuai dengan kesepakatan awal.
Seluruh cctv mati di waktu itu dan waktu mereka hanya sejam. Yeshi dan lia mulai memasuki ruangan pribadi pria itu. ruangan yang cukup besar membuat mereka ragu untuk mendapatkan petunjuk dengan cepat.
"li lo cari di lemari gue di laci meja" ujar yeshi.
Keduanya mulai mencari dengan cepat dan teliti. "li. Dapat" ujar yeshi. Lia pun segera berlari ke arah gadis itu.
Yeshi mendapatkan sebuah map tebal yang sampulnya bertuliskan 'The Livase Group'.
"ini banyak banget. Menurut lo dengan waktu segini cukup buat foto?" ujar lia ragu. Begitu banyak dokumen yang ada di map itu.
"yakin bisa. Kita gunain waktu semampu kita" ujar yeshi. Dengan cepat mereka mulai membuka map tersebut lalu memotret isi dokumennya satu per satu.
Di sisi lain, liam sedang mengelilingi kamar yang sangat luas itu. ia cukup terkejut dengan isi kamar pria itu. Di dalamnya terdapat begitu banyak foto dan lukisan. Yang membuatnya terkejut adalah foto trifani, istri alex yang terpajang begitu besar disana. Ia pun segera mengambil handphone lalu merekam setiap sudut ruangan yang ada disana.
Namun pandangannya teralihkan oleh sebuah dokumen yang berada di atas kasur King Size milik nicolas. Liam yang penasaran pun segera mengambilnya lalu membaca seluruh isi dokumen itu. ia sontak menutup mulutnya kala melihat keseluruhan isi surat itu.
"jadi joane bukan anak kandungnya?" lirih liam. Setelah lama terdiam, ia pun memilih untuk mempotret isi dokumen itu lalu kembali mencari sesuatu di dalam sana.
Berbeda dengan yeshi dan lia, mereka menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu 35 menit. Kini tersisa 25 menit lagi untuk mereka keluar dari sana. Setelah membereskan dokumen itu, keduanya mulai keluar dari ruangan.
Namun langka mereka terhenti ketika mendengar suara dari arah yang tak jauh dari tepat mereka berdiri.
Lia dan yeshi memilih untuk bersembunyi di balik tembok agar tidak ketahuan.
"JOANE"
🌱🌱🌱
"JOANE" teriak sonya yang baru saja keluar dari kamarnya.
"BUBUR LO UDAH JADI. BURUAN HABIS ITU MINUM OBAT" teriaknya lagi lalu sibuk menyiapkan bubur untuk adiknya itu.
Joane yang baru saja bangun langsung menghampiri sonya dan duduk di kursi yang ada di ruangan makan itu.
"obat lo mana?" tanya sonya.
"nanti" sahut joane acuh lalu mulai menyantap bubur yang ada di hadapannya.
"ambil gak?" ancam sonya.
"gue bilang nanti. Bisa gak?" kesal joane lalu melanjutkan aktivitasnya.
Merasa di acuhkan, sonya pun menarik mangkuk bubur itu dari hadapan joane. "lo kenapa sih? marah sama gue?" tanya sonya to the point.
Ia merasa ada yang aneh dengan sikap joane sejak tadi pagi. "lo kerja part time? Kenapa?" pertanyaan itu membuat sonya terdiam sejenak.
"gak bisa jawab kan?" lanjutnya.
Sonya menghela nafas singkat lalu mengeluarkan sebuah dokumen dari tasnya. "ini alasan gue cari kerja" ujarnya.
Joane mengambil dokumen itu lalu membacanya. "siapa yang ngasih?" tanya joane pada gadis itu.
"om rudi" jawabnya.
Dokumen itu adalah hasil pindai CT joane beberapa minggu yang lalu. Ia tak menyangka jika dokter rudi akan memberi tahu hal ini pada sonya begitu cepat.
"mau alasan apa lagi? GUE KAN UDAH BILANG DI JAGA. TAPI APA? LO MALAH MAKIN RUSAKIN" bentak sonya yang merasa frustasi.
"dengan lo gini itu malah nambahin masalah. Nyusahin" ujar sonya tanpa sadar. Joane mengepal tangannya kuat. Sebisa mungkin ia menahan air matanya.
"kalau emang lo gak mau. Udah gak usah. Biarin gue nunggu sampai waktu itu datang" ujar joane lalu pergi dari sana.
"JOA. GAK GITU MAKSUD GUE" sonya menelungkupkan wajahnya.
"ARGH" ia benar-benar kelepasan. Harusnya ia tak berkata seperti itu. Dengan cepat ia pun berlari menghampiri joane.
🌱🌱🌱
Sendari tadi yeshi dan lia mendengar seluruh percakapan itu. Jujur mereka kebingungan.
Tidak ada inti yang jelas dari perdebatan barusan. "woi lo berdua ngapain? Ini lagi sepuluh menit" ujar liam yang datang menghampiri mereka. Yeshi dan lia pun segera mengangguk dan memutuskan untuk segera keluar bersama dengan liam. Mereka berhasil keluar dari sana dalam waktu kurang dari sejam.
"gimana?" tanya alex.
"aman pa. aku sama yeshi udah foto semua dokumen tentang perusahaan itu" jelas lia.
"saya juga sudah merekam dan mendokumentasikan semuanya tapi ada hal yang aneh yang saya temui" ucap liam. Pria itu mulai membuka galeri dan memperlihatkan foto dokumen yang ia temukan di kamar nicolas.
"j-jadi joane bukan anak kandungnya?" tanya chava yang sangat terkejut. Bukan hanya gadis itu, tetapi semua yang ada disana.
"terus kenapa dia masih bertahan disana?" tanya selin khawatir.
"tadi aku dan lia gak sengaja dengar percakapan. Ah bukan lebih ke perdebatan antara sonya dan joane. Awalnya mereka debat karena joane gak mau minum obat habis itu soal kerja part time dan tiba-tiba marahan karena dokumen yang kita gak tau apa" ujar yeshi.
"obat?" tanya alex. "kayaknya joane gak enak badan deh pa makanya gak kelihatan beberapa hari ini" ujar lia.
"kayaknya bukan hanya perusahaan ini yang perlu kita selidiki, tapi joane. Kayaknya ada yang dia sembunyiin dari kita semua. Dia beda banget akhir-akhir ini. Dia sering melamun, badannya makin kurus dan gak terawat. Yeshi takut dia kenapa-napa" ujar yeshi.
"kalian atur semuanya. Papa akan coba cari tahu tentang joane" ujar alex yang jujur sangat khawatir dengan joane.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIBLING'S
De TodoKisah tentang lima gadis yang hidup bersama selama bertahun-tahun namun tidak memiliki aliran darah kekeluargaan yang sama. Namun hal itu tidak membuat mereka saling membenci. Justru mereka hidup penuh kasih sayang dan saling menjaga satu sama lain...