CHAPTER 12 - [NV]

216 16 4
                                    

Happy Reading
___________________________________________________

Sesampainya di rumah Halilintar segera kekamar nya untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa.

Setelah di mengganti pakaiannya dipun segera mengambil handphone nya yang berada di dalam tasnya lalu melihat jika sudah ada grup baru dengan member yang sama seperti grup sebelumnya, tanpa Airin.

"Cepet banget buat grupnya" Gumamnya yang lalu membuka grup itu yang sudah berisi beberapa chat dari teman-temannya yang non waras. Bercanda aih.

Saat dia menyimak seseorang mengetuk pintu kamarnya, dia pun segera pergi untuk membuka pintu kamarnya dan terlihat kembarannya yang tersenyum cerah kearahnya.

"Kak alin ke taman lagi yuk sama Gemgem" Ucap Taufan dengan cengirannya yang mengajak, "ga deh aku males keluar rumah" Ucap Halilintar yang menolak.

"Issshh, Ayolah kak! nanti kalo aku udah ga ada baru nyesel nolak ajakan ki terus" Ucap Taufan yang sudah kesal, "heh ucapannya di jaga fan.... Yaudah ayo" Ucap Halilintar yang sedikit tersentak, Taufan yang awalnya kesal kini kembali tersenyum cerah.

"Tapi bentar, kaka ambil jaket dulu" Ucap Halilintar yang kemudian masuk lagi ke kamarnya untuk mengambil jaket hitamnya.

"Udah ayoo kak!" Ucap Taufan yang kemudian menarik Halilintar turun ke lantai bawah untuk izin ke bundanya.

"Buna!!" Ucap Taufan, "ya kenapa Tauf?" Tanya Amara tersenyum, "buna, Ufan dan kak alin mau izin ke taman dulu yah" Jawab Taufan, sedangkan Amara hanya mengangguk sambil tersenyum.

♡♡♡

Di sebuah kamar yang bernuasa putih beberapa bagian yang berwarna biru, terlihat gadis yang sedang memai kan benda pipih, Widya. Tiba-tiba seseorang membuka sedikit pintu kamarnya, dan terlihat gadis yang memiliki mata silver dan berkacamata.

"Kenapa zay?" Tanya Widya datar, "anu....kak? Ummm boleh temenin Zay ke toko buku ga??" Ucap Zaylana. "Ga ah yang ada gw dapat tamparan lagi sama si tua bangka" Ucap Widya menolak.

"Engga ko, Zay udah izin ke Ayah" Ucap Zaylana yang membuka lebar-lebar pintu kamar Widya, "kenapa ga ngajak lyora aja? Kan dia kaka kesayangan kamu kan?" Ucap Widya, "kak lyora ikut.... Boleh yah Kak? Plisss" Mohon Zaylana, "ck, yaudah ayo" Ucap Widya.

"Yeyyy makasih kak" Ucap girang Zaylana. Widya pun segera mengambil sweater nya.

"Udah ayoo" Ucap Lyora yang muncul dari belakang Zaylana. "Uii'ih.... Kak Lyora!! Ngagetin ihh!" Kesal Zaylana sedangkan Lyora acuh tak acuh.

Mereka bertiga pun keluar dari kamar Widya dan berjalan menuju pintu untuk keluar.

"Kak..." Panggil Widya tiba-tiba, "ha? Apa?" sahutLyora, "si tua bangka itu sebenarnya sayang gue apa engga? " Tanya Widya, "ummm, kalo boleh jujur ayah itu sebenarnya sayang sama kamu Riel, cuman cara ngedidik kamu itu salah"jawab Lyora dan di angguki oleh Zaylana.

"Tapi kenapa cuman gue kak? Gue juga capek tau di tuntut sama ayah!" Ucap Widya, "engga Riel, bukan cuman kamu! Ayah juga ngenuntut gue sama lana, gue juga sebagai kakak paling di tuntut sama ayah, kata ayah gue harus jadi contoh yang baik buat kalian berdua" Ucap Lyora.

"Zay juga kaya kaka, Zay di tuntut sama ayah buat jadi yang terbaik dan nyontohin kaka" Ucap Zaylana yang matanya sudah berkaca-kaca.

"Asal lo tau Riel kita berdua juga dapat luka pukulan dari ayah setiap kali kita dapat nilai buruk ataupun ngebantah" Ucap Lyora yang memperlihatkan lengannya yang terdapat luka lebam dari cambukan si ayah.

E.S Academy- [NV-OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang