CHAPTER 7 - [NV]

846 40 9
                                    

Happy reading
___________________________________________________

Chapter sebelumnya

"Dianya aja yang sifatnya kayak anak-anak makanya banyak yang ngira dia masih kelas 7" Ucap Widya, "dih lo juga kali yang sifat lu kaya anak-anak" Ucap Tamara, "ck serah gue lah sifat, sifat gue kok" Balas Widya , "Yaudah sih gausah ngegas" Ucap Tamara.

"Oh iya gue baru ingat, HOI SIAPA YANG BELUM BAYAR UANG KAS!!" Teriak Widya, seketika 1 kelas berkeringat. "CEPET BAYAR UANG KAS KALIAN! , YANG GA BAYAR GA GUE BIARIN PULANG!" Sambungnya, seketika mereka semua langsung membayar uang kas mereka, sedangkan Tamara hanya menggelengkan kepala.
__________________________________________________
Lanjut

Kring!!

Suara bel pulang pun berbunyi para siswa-siswi segera berhamburan pulang kerumah mereka masing-masing, begitu pun dengan dua kembar yang sudah keluar dari gerbang sekolah, dan melihat mobil yang terparkir jelas.

"Ayo masuk, ayah antar pulang"ucap Amato yang berada di dalam mobil, " Loh ayah? Kita kan udah bilang gausah jemput kita mau jalan kaki"ucap Halilintar.

"Ayah ga mau anak-anak kesayangan ayah di culik, tadi ayah liat berita di TV kalo ada murid yang menghilang dan murid itu di temukan dengan tubuh yang hancur, dan mereka masih berkeliaran disini untuk membun*h murid-murid" Jelas Amato.

Di saat Halilintar dan Taufan mendengar penjelasan dari sang ayah mereka, Tiba-tiba seorang pemuda datang membawa motornya, "eh kalian, gempa mana?" Tanya pemuda itu.

"Eh kak cristal, anu gempanya lagi di panggil sama guru tadi" Jawab Taufan, "lagi nyari aku yah?" Tanya Gempa yang sudah datang.

"Eh kak Cryst, tumben jemput aku?" Tanya gempa, "ga kaka cuman khawatir sama kamu kalo pulangnya jalan kaki" Ucap Cristal, "udah cepet naik, mama udah khawatir di rumah" Sambungnya, gempa yang mendengar itu langsung naik ke motor. "Yaudah kami duluan yah, titip salam sama tante Mara" Ucap Cristal, "oky doky kak cristal" Balas Taufan yang mau memasuki mobil ayahnya.

Skip sesampainya di rumah.

Halilintar keluar dari mobil dan diikuti oleh Taufan di belakangnya, sedangkan Amato memarkir mobilnya ke dalam bagasi.

"Assalamu'alaikum, bunda kami pulang" Ucap Halilintar yang mulai memasuki rumah, "Waalaikumsalam, astaga bunda khawatir banget loh sama kalian, kirain yang di TV itu kalian soalnya mirip banget!" Ucap mara yang memegang pipi kedua putranya.

"Bukan kok buna, lagian kami juga ga kemana-mana pas di sekolah, oh iya buna tadi di sekolah ada kejadian loh!" Ucap Taufan.

"Kalian ganti baju dulu yah, baru ceritain ke bunda" Ucap Mara mereka kedua mengangguk kemudian mereka ke kamar masing-masing.

Setelah mereka selesai mengganti baju mereka, mereka segera turun menuju dapur, dan duduk di kursi (yaiyalah masa di meja).

"Oke coba ceritain ada kejadian apa tadi di sekolah kalian?" Tanya Amara yang sedang menyajikan makan malam.

"Bentar aja deh buna kalo udah makan soalnya takut nanti ga ada yang selera makan" Jawab Taufan. Sedangkan Mara yang mendengar itu hanya mengangguk.

"Sayang kamu masak apa malam ini?" Tanya Amato yang memasuki dapur, "oh seperti biasa kok sup ayam sama, kari ayam" Ucap Mara sambil tersenyum lembut.

Setelah selesai makan, mara membawa piring kotor itu ke wastafel(?) Dan mulai mencucinya lalu kembali bertanya ke kedua putra kembarnya, sedangkan Amato membantu Mara.

E.S Academy- [NV-OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang