#TIGA.

199 9 0
                                    

Jam telah menunjukkan pukul 16.50 wib, Sri baru saja sampai di rumah mewahnya habis mengantarkan Fajri ke kantor kembali, dia pun langsung saja pulang ke rumah, dan di saat Sri memasuki kamarnya dia melihat Ara yang kini masih tertidur nyenyak dan hal itu bikin Sri tersenyum lalu gadis itu pun menghampiri Ara dan ketika Sri baru memegang tangan Ara, Ara terbangun dari tidurnya.

"Loh lo sudah pulang Sri?" tanya Ara dengan mengucek matanya. Hingga Sri pun reflek mengangguk.

"Iya Ra, gue sudah pulang dari tadi, lo tidur Ra? Jangan di kucek matanya." tanya Sri membuat Ara mengangguk.

"Astaga Ra," ucap Sri menggeleng kepalanya, membuat Ara tertawa.

"Bukannya lo pulang jam 15.30 ya? Kok baru pulang kemana saja lo?" tanya Ara membuat Sri tersenyum.

"Tadi gue abis di ajak jalan dulu sama Aji Ra hehe..." ucap Sri kini tersenyum malu malu kucing dan Ara pun reflek tersenyum jahil.

"Lo suka ya sama salah satu mereka?" tanya Ara membuat Sri salting.

"Sudah ah, gue mau mandi dulu bye," ucap Sri lalu pergi ke kamar mandi.

"Sri, lo harus cerita ke gue," teriak Ara membuat Sri di balik pintu kamar mandi tersenyum.

"Iya iya, bawel lo. Gue akan cerita ke lo, tenang saja kali," teriak Sri di balik pintu kamar mandi.

Beberapa jam kemudian Sri selesai membersihkan diri, sementara itu di dorm UN1TY salah satu anggota mereka sedang memikirkan seseorang yang sangat dia sayangi, membuat sahabatnya menghampiri dirinya sedang melamun.

"Woy Ji, lo kenapa dah dari tadi melamun apa yang sedang lo pikirkan ha?" tanya Zweitson membuat Fajri menggeleng.

"Tidak ada Son," ucap Fajri membuat Zweitson tidak percaya.

"Palingan lagi mikirin Sri," ceplos Fiki baru saja datang bersama Fenly.

"Ji, kalau lo suka sama Sri, ya lo harus deketin Sri, sebelum diambil sama nih anak ya gak Fik," ucap Fenly tegas dan menepuk bahu Fajri.

"Gak ya! Gue suka sama Ara." Celetuk Fiki dengan senyuman jahil ke Fajri.

"Awas lo macam macam sama adek gue Fik! Habis lo sama gue!" Gerutu Fajri kesal dan bikin Fiki memeletin lidahnya kearah Fajri.

"Bomat ga peduli!"

"Sudah sudah jangan ribut, Ji kalau lo sayang banget sama Sri, menurut gue, lo itu harus nembak dia pas camping nanti," ucap Zweitson dan di angguki oleh Fenly dan juga Fiki.

"Apa, Sri mau jadi pacar gue?" tanya Fajri tiba-tiba membuat Fiki, Fenly dan juga Zweitson mengangguk.

"Pastilah Ji dia mau jadi pacar lo," ucap Fiki membuat Fajri tersenyum tipis.

"Oh iya, bang Sen kemana?" tanya Fajri melihat kanan kiri tidak ada Shandy bareng sama mereka bertiga.

"Tadi kak Sen izin, mau ke rumah pacarnya," jawab Fenly membuat Fajri mengangguk.

Shandy baru sampai di rumah Nindy Raisa Andriana, mereka sudah pacaran 11 tahun, Nindy menemani Shandy sebelum ia menjadi boyband, Nindy sangat menyayangi Shandy, begitu pun sebaliknya, Shandy seperti biasa ke rumah Nindy menemani sang pacarnya.

"Eh kamu Sen dah sampai ternyata," ucap Nindy membuat Shandy tersenyum lalu mengangguk.

"Hari ini kita mau kemana Nin?" tanya Shandy membuat Nindy berfikir sejenak.

"Kita ke rumah Sri saja gimana Sen? Soalnya tadi Sri undang aku untuk makan malam bersama di sana, katanya sih mau kenalin aku sama sahabatnya gimana? Kamu mau kan temenin aku?" tanya Nindy membuat Shandy mengangguk.

"Kok yang undang makan malam cuman kamu saja sih Nin? Kok aku sama anak-anak yang lain gak di undang ya?" tanya Shandy dan heran membuat Nindy terkekeh.

"Lupa kali Sri nya Sen jadi gak undang kamu sama anak-anak yang lain," ucap Nindy membuat Shandy tersenyum.

"Gimana mau sekarang kita berangkatnya?" tanya Shandy membuat Nindy mengangguk.

Shandy dan Nindy pun menaiki mobilnya dan melaju kecepatan normal, dan beberapa menit kemudian Nindy dan Shandy sudah sampai di rumah Sri, jarak rumah Sri dan Nindy tidak jauh beberapa menit, Nindy memencet bel pintu utama Sri.

"Kak Nin sudah sampai ternyata," ucap Sri membuka kan pintu utamanya membuat Nindy tersenyum.

"Eh ada bang Sen juga, silahkan masuk," ajak Sri membuat mereka mengangguk.

"Kok kalian ada di sini juga?" tanya Shandy melihat Fenly, Fiki, Fajri dan juga Zweitson berada di rumah Sri.

"Tadi kita di telepon bang, sama Sri suruh kesini, katanya mau kenalin sahabatnya," ucap Fiki membuat Shandy mengangguk.

"Setadinya sih gue mau marah ke elo Sri, karena lo gak undang gue tapi nyatanya lo undang gue," ucap Shandy membuat Sri terkekeh.

"Eh kalian sudah pada datang, silahkan duduk," suruh kedua orang tua Sri membuat mereka duduk.

"Jadi di sini gue mau kenalin kalian ke sahabat gue, Ara sini," ucap Sri melambaikan tangan ke Ara membuat Ara menghampiri Sri.

"Ra, kan tadi gue sudah cerita ke lo, kalau ini boyband UN1TY, dan ini kak Nindy pacarnya salah satu dari mereka yaitu bang Sen," ucap Sri memperkenalkan sahabatnya kepada mereka.

"Lo kan yang ada di kebun teh dan juga tadi gue nabrak lo gak sengaja kan?" tanya salah satu anggota mereka yaitu Fenly.

"Iya itu gue, pas pertama lo gak terima kasih ke gue, karena gue udah kasih tahu keberadaan teman lo tapi lo gak bilang terima kasih, dan kedua lo nabrak gue, gue mau lo tanggung jawab," ucap Ara dingin membuat Sri membulatkan matanya.

"Ra, kenapa lo minta tanggung jawab?" tanya Sri bingung membuat Fajri melihatnya gemes.

"Iyalah Sri gue minta tanggung jawab, karena pantat gue sakit tau, dia nabrak gue gitu aja mana lo juga ngusir lagi," ucap Ara kesal mengingat kejadian siang tadi.

"Hehehe, sorry deh Ra sekarang lo mau apa?" tanya Sri membuat Ara tersenyum puas.

"Gue mau cowok ini tanggung jawab ke gue," ucap Ara membuat Fenly menatap tajam.

"Kan gue sudah bilang tadi siang, gue gak sengaja lagipula kan lo itu gapapa kan kenapa lo minta tanggung jawab ke gue coba?" tanya Fenly penuh kekesalan.

"Gapapa dari mananya coba? Pantat gue sakit sekali, gue pokonya minta tanggung jawab ke lo," ucap Ara ketus membuat Sri tersenyum dan berfikir tidak habis pikir.

"Gue gak mau, gue udah minta maaf ke Lo juga kan?" tanya Fenly membuat Fajri berada di sampingnya menggeleng.

"Astaga baru ketemu saja, kalian ribut seperti ini, gimana kalau kalian jodoh?" celetuk Fiki membuat Fenly menatap tajam.

"Kagak mungkin lah, gue ini sudah punya tunangan, dan gak mungkin jodoh sama dia," ucap Ara menunjuk ke arah Fenly.

My Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang