7. Pertunangan💍

106 5 0
                                    

Hoallaaa.... Kalian lagi apaa?

Udah selesain kewajiban?
Udah makan?
Terus buat yang besok puasa, udah di niatin belum?

Eumm.... Semoga udah selesai semua yah, jadi! Sekarang, waktunya ngehalu! Gasss...

🤣🤭

*****
.
.

<<ARVIRHEA 7>>

***

Happy Reading
❤🐻

.
.

"Tiada kebahagiaan tanpa syukur. Tiada rasa syukur tanpa sabar. Jika hati seputih awan jangan biarkan ia mendung, jika hati seindah bulan hiasi dengan senyuman."

***

Di sebuah restoran outdoor bintang 5, telah disulap menjadi sebuah altar pertunangan dengan dekorasi yang indah nan megah. Lampu bohlam dengan ukuran kecil-kecil pun terpasang rapi disepanjang sekat.

Tak lupa sang rembulan dan jutaan benda langit bersinar terang ikut memeriahkan dan menerangi kegelapan malam pada moment sakral ini.

Di atas altar, seorang gadis tampak begitu anggun. Kulit kuning langsatnya kini terlihat bersinar saat berpadu dengan setelan kebaya putih. Corak bunganya yang indah dan halus mampu memberikan kesan wanita elegan.

Sedangkan pemuda didepannya tampak gagah dengan atasan kemeja batik dan bawahan celana bahan berwarna hitam. Perpaduan keduanya sukses memberikan pembawaan yang formal dan penuh wibawa pada tampilan seorang Arvin Ryan Mavendra.

"Ayo langsung dipasangin dong cincinnya!" seru mama Ara yang juga diangguki oleh bunda Karla. Kedua wanita itu sudah tak sabar menunggu putra dan putri mereka saling bertukar cincin.

Arvin dan Rhea sempat menoleh kearah kedua orang tuanya, dan sedetik kemudian mereka saling berpandangan dengan tatapan kikuk.

Tak mau membuang waktu lebih lama lagi, seketika Arvin meraih tangan kiri gadis dihadapannya, lalu setelahnya memasangkan cincin bermata rubi pada jari manis milik Rhea.

Gadis cantik itu sempat terkejut dan terpaku saat mendapat perlakuan demikian dari sang pujaan hati. Namun, tak lama ia pun tersadar dan lalu melakukan hal yang sama pada jari manis Arvin.

Prok! Prok! Prok!

Suara tepuk tangan yang antusias mulai terdengar mengiringi. Tak lama setelahnya, keempat paruh baya itu berjalan mendekat dan lalu memeluk anak-anaknya yang kini telah resmi bertunangan.

Air mata penuh haru mulai mengalir halus di pipi mulus Rhea, gadis itu masih tak mengira jika saat ini ia sudah benar-benar sah menjalin hubungan pertunangan dengan orang yang ia suka.

"Lo? Kok nangis sayang?" mama Ara yang sadar langsung menghapus air mata putrinya dengan kedua tangan. Namun tanpa di duga, gadis berpipi cabi itu justru menangis lebih keras dan lalu mendekap sang mama dengan sangat erat.

"Aiss...?? Kenapa sayang? Ucup-Ucup... kok palah tambah nangis? Arvin nakalin Rhea kah?" tanya bunda Karla lembut. Dan dalam sekejap mata memindahkan atensinya pada gadis yang tengah terisak, lalu wanita paruh baya itu pun beranjak menghampiri sang calon menantu.

ARVIRHEA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang