1. Gadis Mekanik

153 7 2
                                    

Holla, lanjut nih ceritanya? Hihihi. BTW makasih buat yang udah lanjut ke chapter ini. Luplup buat kalian.

❤😘🤣

*****
.
.
<<ARVIRHEA 1>>

***

Happy Reading
❤🐻
.
.

"Yang menyukaimu memang bukan hanya aku, tapi yang tetap mencintai mu saat kau mencintai orang lain hanya aku."

***

"Liat tuh Arvin!" ucap Mishael dengan berbisik, yang membuat dua gadis disampingnya ikutan menoleh ke arah yang ia tunjuk.

"Aaa... keren banget Anjirr!!" pekik Rhea dengan nada tertahan, tak mau begitu memperlihatkan tingkat sukanya pada sang crush.

"Giliran udah liat Arvin, nggak terkendali tuh ekspresi," julid Prisa pada Rhea sang sahabat.

Ketiga gadis berbaju wearpack jurusan Otomotif itu memang sudah bersahabat dekat sejak kelas 10. Jadi tak heran mereka berbicara asal jeplak satu sama lain, tanpa khawatir akan ada salah satu pihak yang sakit hati.

Ketiga nya berjalan berdampingan melewati pinggir lapangan tengah, yang dimana ada para anak-anak Most Wanted sekolah yang tengah bermain futsal.

Dan yang tak bisa dilewatkan sebagai topik pembicaraan ketiganya adalah sosok Arvin Ryan Mavendra. Cowok yang sudah hampir satu tahun ini Rhea jadikan crush.

Ketiga gadis itu awalnya hendak kembali ke area praktek bengkel mesin, setelah tadi membeli jajanan dari kantin. Tapi... karna ada Arvin yang sedang bermain futsal di lapangan, tentu saja jadwal makan mereka yang awalnya di depan teras bengkel, akan segera berubah menjadi di bangku pinggir lapangan.

Jangan tanya alasannya. Tentu saja karna satu Bocil Kematian di antara Mishael dan Prisa kini. Ya... Mishael dan Prisa menyebut Rhea sebagai Bocil, karna umur gadis itu yang memang belum cukup untuk duduk di bangku kelas 11.

Mengapa demikian? Karna seharusnya Rhea kini masih duduk di bangku kelas 10, dengan umurnya yang masih 15 tahun. Menurut cerita dari Rhea, dulu saat ia seharusnya masuk TK pada umurnya yang masih 5 tahun, dia menolak dan memaksa ingin langsung masuk SD, sebab ia ingin satu sekolah dengan sang tante kecil yang waktu itu sudah duduk di bangku kelas 4 SD.

"Makan jajan nya disini aja yah, pliss..." mohon Rhea pada Mishael dan Prisa. Dan mau tak mau kedua gadis itu harus menyetujuinya. Jika tidak, Bocil Kematian satu ini akan terus merengek sepanjang detik.

Ketiganya akhirnya duduk di salah satu bangku taman yang masih kosong.

"Rhe. Elo tuh sebenernya kenapa sih nggak berhenti-berhenti buat crushin Arvin?" tanya Prisa dengan nada bersungut, tapi... jangan salah paham dulu. Prisa memang jika berbicara nadanya begitu.

Prisa Arsyila. Sosok gadis Pemarah, yang nada bicaranya tak bisa santai. Gadis pemilik sabuk hitam dalam ilmu silat itu mempunyai alis tebal dan tatapan sinis yang membuat tampilan galaknya semakin menakutkan. Jangan lupakan juga sifat keras kepalanya, dan jangan ditanya jika sifat yang terakhir ini sudah bertubrukan argumen dengan Rhea, yang dimana tingkat keras kepalanya di atas Prisa. Maka bisa-bisa dampaknya akan lebih parah dari letusan gunung Krakatau. Tapi apa gunanya Mishael di antara mereka jika tak bisa melerainya?

ARVIRHEA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang