chapter 3

4 1 0
                                    

Hukuman yang sebelumnya mereka bicara kan ternyata terlalu jauh dengan kenyataan yang sedang terjadi sekarang ini, dimana mereka yang tidak membawa persyaratan diharuskan memakai empeng mereka sembari meminta 5 tanda tangan panitia dan 10 tanda tangan peserta selama kegiatan hari itu berlangsung, dan peraturan itu berlaku selama kegiatan berlangsung bagi mereka yang melanggar aturan.

"Salam kenal semuanya perkenalkan nama kakak Dinda Azahra, kakak disini sebagai pembimbing gugus Rudolf Diesel dan kakak ditemani oleh kak Agil Maulana."

"Salam kenal semuanya" sahut ka Agil.

"Kakak sangat mengapresiasi kalian yang membawa persyaratan, kalian beruntung karena kalau tidak mungkin nasib kalian akan sama dengan peserta yang duduk paling pojok kiri disana yang harus memakai empeng selama kegiatan hari ini berlangsung"

"Kalian pasti belum saling mengenal satu sama lain bukan? Gimana kalo kita kenalan dari yang duduk paling depan pojok kanan?"

"Nah iya betul tuh karena kakak dan kak Agil sudah memperkenalkan diri sekarang giliran kalian, oh ya kenalan nya sambil berdiri didepan ya biar semuanya keliatan" Perkenalan dimulai dan peserta mulai maju satu persatu saling memperkenalkan diri.

Amora hanya memperhatikan teman satu gugus nya yang tengah memperkenalkan diri hingga akhirnya giliran Bulan yang maju kedepan "hai semuanya, perkenalkan nama saya Rembulan Catalina panggil aja Bulan saya dari SMP Wiyata semoga kita bisa menjadi teman baik"

"Hai Bulan, silahkan selanjutnya"

"Kenalin nama saya Kavitha Amora Gavindra biasa dipanggil Amora dari SMP Wiyata sama seperti Bulan semoga kita bisa menjadi teman mohon bantuanya"

Seorang peserta yang sedang memakai empeng maju kedepan, kalo diliat liat lucu juga ya dengan badan yang tergolong tinggi dan muka yang aga sangar sedang memakai empeng "Kenalin nama gue Gavin Argadana asal dari SMP Kertayasa"

Dari arah tempat duduk disebelah kanan ada yang mengangkat tangan kalo ga salah tadi namanya Adnan
"Kamu mau bertanya?" Tanya kak Dinda

"Kenapa lo dihukum?" Tanyanya

"Kesiangan"

"Jangan lupa nanti tanda tangannya dikumpulkan sebelum pulang sekolah, silahkan kembali ke tempat"

'Its time for rest time to begin'
Bel istirahat berbunyi

***


Suasana kantin sekarang begitu ramai dengan banyaknya permintaan kepada para pedagang juga antrean yang ramai bahkan sesekali terdengar keributan kecil karena ada yang menerobos antrean. Dipojok kantin pula terdapat satu meja yang tengah di duduki oleh dua orang perempuan.

"Gue seneng banget akhirnya kita keterima di sekolah impian kita Mor" celetuk Bulan tiba tiba.

Amora yang sedang makan mengangkat kepalanya, "Gue juga ga nyangka kita akhirnya keterima tapi sayangnya Adel ga keterima padahal dia kan yang paling exaited, kalo ga salah sekarang dia di terusin ke SMA Cakrawala sama kaya Kana"

Fyi mereka memang bersahabat sedari sekolah menengah pertama hingga sekarang bahkan sewaktu awal sekolah menengah pertama ada yang mengira bahwa mereka berdua saudara kembar karena kemana mana selalu berdua dan memiliki tinggi badan yang hampir sama.

Tapi memang benar salah satu diantara mereka memiliki saudara kembar tapi bukan mereka berdua yang saudara kembar melainkan salah satunya. Jadi tidak heran jikalau terkadang ada yang salah memanggil meraka padahal muka mereka jelas berbeda jauh (menurut mereka) sifat mereka juga jelas berbeda.

Sewaktu SMP mereka bersahabat dengan 2 orang lainnya yaitu Kana Ruby Natalia yang kerap di panggil Kana dan Adelia Agatha yang di sapa Adel mereka berdua sekarang melanjutkan di SMA Cakrawala salah satu sekolah elit di kawasan Bandung, walaupun di segala bidang lebih unggul sekolah ini.

"Oh iya tadi lo berangkat kesini naik apaan?" Tanya Bulan penasaran.

"Naik sepeda, napa emang? Mau nebeng pulang?" Heran Amora.

"Buset naik sepeda berangkat jam berapa lo!? Engga, gue dijemput ko" Kaget Bulan karena memang jarak sekolah ke rumah Amora lumayan jauh belum lagi dengan jalan yang naik turun kaya mau ngedaki bukit.

"Hehe, jam setengah enam. lagian kan lo tau sendiri, gabakal ada yang nganterin mana gaboleh bawa kendaraan sendiri selain sepeda masih untung kaga jalan kaki"

"Iya juga sih tapi besok naik sepeda juga?! Bukannya kalo ga salah lo pernah bilang di sekolah ini ada sepupu lo ya, kenapa ga minta bareng aja sih". Heran Bulan lagian ada sepupunya kenapa ga di manfaatin aja.

"Kayaknya naik sepeda lagi, lagian mana mau sepupu gue berangkat pagi dia mah berangkatnya pas bel masuk bunyi baru dateng, yang ada gue telat terus nanti di hukum kaya si Gavin Gavin itu. ihh gamau mana harus pake empeng lagi." Jawab Amora sambil bergidik ngeri ngebayanginya.

"Yaudah pulang sekolah lo ikut sama gue aja naik mobil sepedanya masukin ke bagasi, daripada naik sepeda mah cape, gimana?" Saran Bulan.

"Ogah, lagian arah rumah kita beda yang ada nanti lo pulang nya harus meter lagi. Gaada, gaada" tolak Amora.

"Yaudah deh terserah lo aja" pasrah Bulan karena emang Amora ini orang nya keras kepala, mau dibujuk gimana pun juga jawabannya bakal tetep sama.

DesireeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang