Pagi hari ini seluruh pelajar di Indonesia memulai aktifitas dengan melakukan kegiatan di mulai bagun pagi, sarapan, dan berangkat sekolah setelah libur panjang, salah satunya di bangunan sekolah SMA Bumantara. Upacara bendera sedang berlangsung menyambut datangnya minggu pertama di tahun pelajaran baru.
"Pengumuman kepada seluruh siswa siswi baru SMA Bumantara harap segera berkumpul di lapangan upacara untuk memulai kegiatan masa orientasi sekolah" suara yang berasal dari pengeras suara menggema di lingkungan sekolah.
"Selamat pagi, selamat kepada adik adik yang telah di terima di SMA Bumantara. Pada hari ini, hari senin tanggal 19 Juli 2021 yang merupakan hari pertama kita memulai kegiatan baru, tahapan yang baru untuk mencapai kesuksesan di masa depan".
"Saya sebagai kepala sekolah SMA Bumantara dengan ini meresmikan pembukaan kegiatan masa orientasi sekolah SMA Bumantara tahun pelajaran 2021-2023"
Prok
Prok
ProkTerdengar bunyi tepuk tangan yang bergemuruh dari para peserta.
Upacara pembukaan akhirnya selesai, kepala sekolah, dewan guru, staf TU telah kembali keruangan masing masing tetapi tidak dengan peserta upacara dan panitia MOS."Selamat pagi, sebelumnya saya ucapkan selamat kepada siswa siswi yang telah diterima dari semua jalur masuk di sekolah ini. Perkenalkan saya
Keano Edzard Mahardika sebagai penanggung jawab, saya harap kalian semua bisa mengikuti kegiatan MOS ini dengan tertib.""Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama kakak Aldara Revalina sebagai panitia kegiatan MOS. Disini kakak akan membagi kalian ke dalam beberapa gugus dengan nama ilmuan dunia yang akan menjadi kelas kalian dalam kegiatan ini."
"Mohon perhatiannya untuk peserta yang namanya dipanggil silahkan maju kedepan membentuk barisan baru untuk nantinya mengikuti kakak pembimbing masuk ke ruangan kalian."
"Siap kak"
Pembagian pun dilakukan dengan dibagi menjadi 10 gugus yaitu
Gugus Thomas Alva Edison, gugus Rudolf Diesel, gugus Alexander Graham, gugus John Froelich, gugus George Eastman, gugus Willem Einthoven, gugus John Alva Fisher, gugus Leo Hendrik Baekeland, gugus Benyamin Franklin dan yang terakhir gugus Antonio Meucci.***
"Akhirnya kita satu gugus juga ya Mor"
Amora melirik bulan malas "Ya iyalah liat aja temen satu gugus kita kebanyakan asal sekolah nya pada sama otomatis kita juga segugus."
Situasi di lapangan kini sedang tidak kondusif dikarenakan para panitia sedang mendiskusikan sesuatu jadi lah para peserta sibuk dengan urusan masing masing bahkan ada yang menganggap bahwa sekarang sudah memasuki waktu istirahat kegiatan.
"Iya juga sihh. Eh jajan yu ke kantin laper nihh. " ucap Bulan sambil nyengir.
"Laper apa emang mau liat kakel tuh mata?"
"Hehehe, sebenernya sihh itu alesanya ya intinya ke kantin yok lah!" Kata Bulan dengan semangat dan langsung menyeret Amora, tapi belum selangkah mereka berjalan pengeras suara kembali berbunyi.
"Perhatian semuanya harap untuk tidak berisik. Sebelum kalian memasuki ruangan kelas yang akan kalian tempati semasa kegiatan berlangsung, kalian akan dimintai untuk mengumpulkan persyaratan yang telah ditentukan kemarin dan siapa yang tidak membawa atau mengumpulkan persyaratan akan diberikan hukuman oleh pembimbing gugus masing masing. Terima kasih, silahkan kalian boleh mengikuti pembimbing untuk menuju ruangan."
Para peserta akhirnya berjalan mengikuti pembimbing yang berada di barisan paling depan sambil sedikit menjelaskan tentang lingkungan sekolah serta peraturan umum lainnya. Tetapi pastinya diantara mereka akan ada banyak yang tidak memperhatikan apa yang diberitahukan oleh pembimbing dan sudah pasti yang berada di barisan paling depan mau tidak mau harus diam mendengarkan karena kalau tidak mungkin resiko bagi mereka yang ketahuan mengobrol akan di berikan hukuman juga.
Untungnya peraturan itu tidak berlaku bagi mereka yang berada di barisan tengah dan belakang yang masih bisa mengobrol dengan suara kecil bersama teman mereka, contohnya saja seperti Amora dan Bulan yang malah membahas apa kira kira hukuman yang akan di berikan kepada para pelanggar.
"Kira kira yang ga bawa persyaratan bakal dikasih hukuman apaan ya?" Tanya Amora penasaran.
"Hooh gue juga kepo nih, tapi biasanya sih kalo di film mah bakal dihukum lari keliling lapangan kalo engga hormat hadap ke tiang bendera tapi kan kita baru aja upacara yakali hukumnya itu." Ujar Bulan sambil menebak hukumanya yang malah di samakan dengan film yang bisanya dia tonton.
![](https://img.wattpad.com/cover/351606084-288-k681713.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Desiree
Teen FictionBagai burung merpati yang terbang bebas di angkasa, bagai langit yang seluas samudra. Harapan itulah yang mungkin menjadi impian salah satu makhluk hidup di muka bumi ini. Harapan yang entah akan terwujud atau hanya akan menjadi mimpi.