𖥻 hidup adalah pilihan

1.6K 208 67
                                    

pagi datang dengan memaksa mengingat jaemin baru saja melakukan sex dengan jisung dan tak punya waktu untuk tidur.

ia keluar dari kamar hotel tempat mereka menginap, masih hotel yang sama dengan tempat acara semalam berlangsung untuk mencari kopi lalu berjalan santai di lorong hotel yang di ujung lorongnya bisa ditemui kaca besar dengan pemandangan kota di luarnya.

sembari berjalan, kebetulan saja saudara kembarnya keluar dari kamar lain yang pasti bukan seharusnya kamar tempat mereka menginap.

"so you had a one night stand with that woman?" jaemin menyeruput kopi kematiannya sembari memandang sipit pada pemandangan kota dari tempatnya berdiri.

"just cuddle. gua gak bodoh buat jadiin perempuan yang jelas-jelas faksi nya si jerry jadi o n s gua." jeno menjawab.

fyi, hotel tempat mereka menginap adalah hotel milik jerry. hotel yang sama tempat acara semalam diselenggarakan.

"alah, faksi-faksi, raja lo?"

"emang raja. gua kan penguasa bumi." jeno senyum nyebelin, "lo sendiri?"

"gua one night stand nya sama jisung."

jeno tersedak, meminta penjelasan.

"dia mabok. sekalian aja gua bikin teler. mana mau sih dia kalau gak mabok."

jeno ngangguk-ngangguk setuju, jangankan diajak bercinta, sentuh-sentuh aja bisa ditinju, tergantung mood sih itu, "terus, kenapa muka lu kusut gitu?"

jaemin malah berdecak, "tck lagi pusing gue."

ada jeda sebentar sebelum jaemin melanjutkan, "menurut lo, jisung tuh gimana, jen?"

oke, jeno agak clueless buat paham tujuan dari kalimat jaemin yang ini, "ya .. cantik. cowok cantik tapi bokem?"

decakan kedua muncul dari bibir jaemin, maksud dia gak gitu. tapi, jaemin juga bingung ngejelasinnya. dia ragu buat ngasih tau apa yang dia pikirin saat megang perut jisung tadi karena bisa aja ini cuman spekulasi memalukan.

"maksud gue .. perasaan lu tentang jisung .. sekarang gimana?"

"perasaan? wait, hold on, JANGAN BILANG LU JATUH CINTA SAMA JISUNG?!"

"kok jadi gue? e, enggak! lah elu sendiri gimana?!"

"e, enggak lah!"

jaemin menyipit, "kok gak yakin jawabnya?"

"lu yang gak yakin, tadi gagap jawabnya."

"apaan. gua ngomongnya lancar ya, lu yang jawabnya 'e, enggak', gitu."

"elu!"

"lu lah!"

"ngada-ngada lu!"

"tch, alasan."

" .. "

" .. "

mereka lalu diam.

ada alasan kenapa jaemin tiba-tiba bertanya tentang perasaannya jeno pada jisung. karena kalau memang spekulasinya benar──jisung hamil──maka tak ada cara lain selain mereka berdua menjadikan jisung sebagai pasangan satu-satunya.

masalahnya, jaemin gak siap untuk berhenti bermain-main. kebebasannya akan hilang dan mencintai seseorang atau menghabiskan waktu dengan satu pasangan adalah hal yang gak pernah terpikirkan olehnya.

sikap manis yang jaemin berikan pada jisung, hanyalah sandiwara. sama seperti sikapnya pada istri-istri yang lain. jaemin yakin jeno pun begitu. karena bagi mereka, pura-pura jatuh cinta lebih mudah daripada jatuh cinta yang sesungguhnya.

the summer i became loved | nosungjaemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang