𖥻 nempel

2.1K 203 34
                                    

sebetulnya, jisung gak tahu-menahu kalau kabur akan pergi kemana.

jisung gak punya keluarga, dulu pun setiap di adopsi, jisung selalu dikembalikan oleh orang tua nya karena peran jisung hanya pancingan biar si istri hamil.

awalnya, setiap dikembalikan jisung akan menangis, merasa ditinggalkan, dibuang, tidak disayang. tapi semakin lama, perasaan itu mengering dan ia menganggap itu hal yang biasa. atau, memang dia gak pantas diberi rasa sayang aja.

kejadian yang sama saat ia ditinggalkan mantannya dulu.

saking sakit hatinya, jisung pesan spanduk buat di pasang di depan fakultas mantannya dengan tulisan 'RAI MU JANCUK TENAN NINGGALIN PAS LAGI SAYANG-SAYANGNYA' dengan muka sang mantan yang tersenyum manis.

yang mana hari itu jisung mendapat peringatan kalau melakukan hal gila lagi beasiswanya akan dicabut.

dan sekarang, saat ia berlarut-larut memikirkan hendak kabur kemana dari dua suaminya itu di bandara, jisung malah bertemu sang mantan.

sedang berjalan dengan luaran coklat, kaos putih, celana jeans, sepatu putih, dan tas koper yang ditarik dibelakangnya. enam tahun gak bertemu malah tambah ganteng aja.

dan gak tau kegilaan dari mana, jisung lari ke arah dia, meloncat dan menjatuhkan diri ke mantannya.

"BERANI-BERANINYA ELO MUNCUL DI HADAPAN GUA!!!!" dijambak-jambak rambut sang mantan sama jisung.

☀️🏠☀️

jeno dan jaemin sampai di kantor polisi setelah mendapat informasi dari mark.

bayangin, jam 1 pagi, nyari 1 jam, ngelihat suami lagi di interogasi polisi, apa gak mendidih emosi?

jeno berjalan ke arah polisi benjol yang menginterogasi, dia langsung nyodorin uang tunai di meja, "ada 10 juta, kalau kurang bilang sekarang."

sedangkan jaemin berjalan ke arah jisung, menekuk kakinya dan berlutut di hadapan jisung, "kamu gak papa?" tanyanya.

"em .. pak, kayaknya mending ditanyain ke yang sebelahnya aja deh." polisi nya lalu menunjuk orang yang duduk di sebelah jisung pakai dagu.

otomatis jaemin miringin kepala, dilihatnya cowok tinggi yang babak belur sedang tersenyum ramah padanya.

"kamu ngapain orang sih!?" jeno greget banget pengen nyubit jisung.

"menurut teman korban, kawan bapak ini tiba-tiba nyerang temannya di bandara tanpa alasan yang jelas. daritadi udah saya tanyain alasannya kenapa, tapi kawan bapak belum mau bicara." ujar si polisi.

"pak polisi, kita anggap selesai aja deh pak. saya ikhlas kok babak belur gini." yang ini kata si tinggi. si mantan jisung.

"apa-apaan! lu di pukulin gini sama satu orang gila, gak terima gua temen gua di bikin babak belur gini. eh! tanggung jawab lu!" temennya si tinggi ngedorong-dorong bahu jisung. tapi jisung cuman diem dengan pandangan yang kosong. di dalam pikirannya, dia juga ngerasa alay banget nyerang mantannya cuman karena masih kesel di putusin. itu kenapa dia gak mau ngasih tau alasannya ke polisi. malu banget kalau ngomong gitu.

jeno emosi, "heh, jaga tangan kamu ya." katanya memperingatkan si pendek, temennya si tinggi.

"temen lo tuh yang di jaga tingkah lakunya! kayak binatang aja."

"apa kamu bilang?!"

"renjun! kan udah gua bilang ini masalah pribadi. udahlah, gak usah main-main ke polisi." si mantannya malah ngebela jisung.

"sungchan, lo jangan lembek dong! masih gamon lu sama dia?!"

jisung akhirnya bereaksi, dia ngangkat kepala dan ngelihat sungchan ngebuang muka.

the summer i became loved | nosungjaemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang