slight delapan belas coret.
( .. )
ada yang berbeda dari jaemin sejak hari itu. hari dimana jaemin merasa terkhianati.
laki-laki berkepala tiga itu selalu menghindar dan tak ingin bicara dengan jisung.
dari sudut pandang jisung, sudah tak ada lagi jadwal tidur bersama jaemin, tak ada lagi sarapan pagi bersama jaemin, dan tak ada lagi sepatah dua kata bersama jaemin.
menyempatkan membuat sarapan di pagi hari sebenarnya melelahkan. belum lagi jisung juga kerja. tapi masih dengan gak pedulinya jaemin abaikan sarapan dari jisung. tak ia makan sedikit pun meski itu menu favoritnya. dan tau-tau, jisung dapat informasi dari mark kalau jaemin lebih memilih sarapan dari kantin kantornya.
capek banget, jisung semakin ngerasa gak di anggap, eksistensi nya bagaikan angin lalu oleh jaemin. namun sepenuhnya jisung maklumi. kalau dia jadi jaemin pun, mungkin dia akan bersikap sama sepertinya.
tapi ini udah lebih dari sebulan, mau sampai kapan jaemin menyikapi jisung terus dengan cara seperti ini?
"kamu nangis?"
buru-buru jisung seka air matanya itu. mengalir begitu saja setelah ayam goreng mentega buatannya lagi-lagi tidak di belai jaemin.
jeno peluk pinggang suaminya dari belakang, kepalanya dia rendahkan untuk melihat wajah cantik jisung, "ayam-nya enak kok."
jisung mengangguk-angguk saja. ia gak semangat dengan pujian singkat dari jeno.
"mau ke kantor bareng gak?" tawar jeno. "nanti pulangnya saya jemput. saya gak lembur kok malam ini."
jisung menggeleng lemah, tubuhnya berbalik membuat dirinya dan jeno jadi berhadapan. ia peluk juga pinggang jeno. saling berpelukan.
"jaemin selingkuh ya?" pertanyaan jisung itu membuat tawa jeno meledak.
"HAHAHAHA, enggak lah, wait─ kamu overthinking? kamu bisa overthinking?─ aw!"
dicubit lah pinggang jeno.
"emang kenapasih?! kok kayak aneh banget gitu?!"
"soalnya kamu tuh biasa judes, act cool, cuek, marah-marah gak jelas seakan-akan yang cinta itu ya saya dan jaemin doang."
jisung tertohok. padahal dia juga cinta loh sama jeno dan jaemin, emang kurang kelihatan ya?
lagi mikir gini, jeno malah gemes sama wajah jisung yang kalau lagi mikir pipinya menggembung seperti kumur-kumur. tangannya gak bisa tinggal diam buat gak nyubit pipi mochinya itu, "malah mikir."
jisung mengusap pelan pipinya yang di cubit sambil pasang muka kesal.
"sakit!"
"lagian ngawur. jaemin gak mungkin selingkuh. ya .. kalau selingkuh sih untung di saya rugi di dia, gak perlu lagi saya bagi-bagi kamu."
"bagi-bagi? emangnya saya uang yang suka kamu tabur di jalanan tiap libur nasional itu?"
jeno terkekeh saja.
"besok kan libur, kamu manis-manis-in aja jaemin selama di rumah, nanti juga luluh." pesan jeno hari itu sebelum berangkat kerja terlebih dahulu dan tidak lupa kebiasaannya mencicipi ranum kenyal jisung.
☀️🏠☀️
yunjin datang ke summer house pagi-pagi sekali di mana matahari masih mengintip dengan malu-malunya. semburat kuningnya masih samar-samar saat jisung membuka kardus bawaan yunjin yang isinya bermacam-macam manisan terbungkus plastik.
KAMU SEDANG MEMBACA
the summer i became loved | nosungjaem
Hayran Kurgubagi jisung wisesa, memiliki dua suami saja sudah cukup gila. apalagi menjadi suami ke-10 dari dua suami gila itu? 🏅1 #parkjisung 130324 🏅3 #jisungsub 140424 🏅3 #aulokal 010924 🏅3 #nctbxb 251024 🏅4 #jaemsung 190224 🏅5 #nct00line 180224 🏅5 #ji...