Chapter 8 : Jefry Febrian Putra

6 3 0
                                    

Rumah Jefry.
Awal Desember, 2018.

Setelah banyaknya drama Ziyad pingsan. akhirnya, kita mutusin buat pindah tempat ke rumah gua.

Gatau kenapa emang pada dasarnya aja rumah gua itu udah seperti tempat nongkrong yang nyaman buat mereka. Kalau kata Haikal kalau ngga dirumah gua rasanya ngga afdol.

Padahal itu cuman alasan dia aja yang nggak mau apartemennya berantakan.

Tapi nggak papa, rumah gua sepi, kalau ada mereka jadi ramekan.

"Angge sekarang udah gede ya." Mahesa tiba-tiba nyeletuk gitu depan Angge.

"Sekarang umur Angge udah 8 tahun kak."

"Disekolah ada yang jahatin Angge nggak?" Angge menggelengkan kepalanya saat Haikal bertanya.

"Kalau ada yang jahatin Angge, bilang aja ke Abang oke." Angge menangguk semangat.

"Kak Ziyad tadi kenapa si?" Ziyad terkekeh.

"Tadi Kakak ketiduran dimobil, mereka nuduh kakak pingsan, jadinya mereka panik sendiri."

"Ya lu pingsan kayak orang mati nge." Rehan kesal mengingat kejadian tadi.

"Lain kali kalau mau tidur lu bilang-bilang dulu lah." Cakra menjeda ucapanya "Kasin tuh si Jihan nangis sampe sesegukan." Semua yang ada disana menertawakan Jihan.

"Gua panik gila."

"Panik si panik tapi kalau lu nangis masalah juga  ngga bakalan selesai." Gua setuju dengan apa yang dibilang Cakra.

"Padahal umur Jihan cuman beda setahun sama kita, tapi perbedaan sikapnya ketara banget." Ngomong-ngomong soal umur. Gua, Mahesa, Rehan, Ziyad, Cakra sama Haikal kita kelahiran tahun 2000. Untuk Jihan dia kelahiran tahun 2001. Kalau Angge dia kelahiran tahun 2010.

"Angge sekarang udah umur 8 tahun ya?" Angge menanggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan Haikal.

"Inget nggak waktu Angge ditinggalin sama Kak Jefry?" Angge menggelengkan kepalanya.

"Mau kak ceritain?" Angge menanggukkan kepalanya, untuk yang lain termasuk gua memiliki untuk menyimak, mendengarkan cerita Haikal.

"Hari itu Kakak ketemu Angge sendirian di jalan, kalau nggak salah usia Angge  4/5 tahunan lah."

Akhir Februari, 2015.

"Angge." Haikal melihat sosok anak kecil yang dia kenali, Angge adik dari teman barunya Jefry.

"Angge ngapain disini?" Haikal bingung, pasalnya Angge selalu dalam pantauan Jefry. Tapi kali ini Haikal tidak melihat keberadaan Jefry disisinya.

"Angge kak Jefry kemana?"

"Main."

"Main." Beo Haikal "Angge nggak ikut?" Angge menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?"

"Abang bilang tunggu."

"Yaudah kalau gitu Angge mau main sama kak Haikal?"

"Kakak jahat tidak?" Haikal tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"Kak Haikal ini temannya Abang Jefry."

"Angge mau es krim."

"Angge udah Mam?" Angge menggelengkan kepalanya.

"Angge mau es krim?" Angge mengangguk.

"Kalau mau mam eskrim, harus mam nasi kalau ngga mam roti dulu. Angge mau makan apa dulu sebelum makan es krim?"

The MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang