54

85 7 1
                                    

Pagi ini ada dua orang yang sakit ,bukan arvan dan ardan tapi ardan dan arla,entahlah padahal kemarin arla baik-baik saja bukan?

Apa karena kemarin berpelukan dengan ardan hingga panasnya ikut nular?

ucapan arvan kemarin membuat arla semakin berfikir keras

Arvan kali ini berangkat sekolah sendiri,tentu saja dirinya sudah merasa sehat.

"kamu berangkat sendiri nggak papa?"tanya sang mama menatap arvan yang sedang sarapan.

"nggak papa ma"

"atau kamu bareng sama bang reza aja?"tanya sang mama,sebetulnya arini masih khawatir dengan arvan yang baru saja sembuh,tapi anaknya sang sangat keras kepala ini membuatnya pasrah.

"arvan berangkat ma"pamit arvan kepada arini.

Kalau ditanya kenapa enggak bareng reza?ya karena reza yang mempunyai kesabaran setipis tisu disandingkan dengan arvan yang setiap saat mengoceh begitu bisa-bisa keduanya tidak jadi berangkat.

Sementara itu arla yang kini tiduran ditempat tidur merasa bosan,entah kenapa dirinya merasa bosan padahal sedang sakit.

"bosen"guman arla lalu berjalan kearah kamar abang kembarnya.

saat membuka pintu dapat arla lihat bahwa ardan yang sedang tidur meringkuk sambil memeluk guling,arla mendengkus seketika.

Sedikit aneh dengan abangnya yang tampak terlihat cool ini,dia jika sakit harus ada guling.

arla berjalan menuju tempat tidur Ardan,memandang wajah abangnya yang nampak tampan membuat arla heran.Bagaimana bisa dengan perpaduan wajah kedua orang tuanya membuat wajah ardan terlihat tampan berkali-kali lipat?

Karena diantara anak-anak arini dan chandra yang paling tampan adalah ardan yaa meski arvan dan reza tampan tapi tetap saja ardan pemenangnya.

Kalau saja arla bukan saudara kembar ardan arla pasti juga akan menyukai ardan secara terang-terangan.

Melihat wajah tampan ardan membuat arla lupa apa tujuannya kekamar ardan .karena tak mau menganggu waktu istirahat ardan arla pergi dari kamar abangnya menuju daput.

Sesampainya di dapur arla melihat sang mama entah sedang apa di depan kompor.

"Masak apa ma? " Tanya arla.

"Bubur, kamu mau dek? " Tanya sang mama.

"Boleh" Jawab arla.

"Yasudah kamu keatas aja, ntar mama bawain ke kamar kamu" Ucap sang mama tanpa menoleh kearah arla.

Tanpa basa-basi arla langsung berjalan menuju kamarnya.

Sampai di kamar ternyata ada telpon dari seseorang.

Lima telpon tak terjawab?

Setelah arla melihat siapa yang menelpon, arla pun melenpon balik.

"Halo? "

"........ "

"Oh ya? Siapa aja? "

"....... "

"Oke, ntar gue bicarain dulu sama ayah"

"...... "

"Oke"

Setelah panggilan terputus,sang mama masuk dengan membawa sang mama.

"Siapa dek? " Tanya sang mama.

"Biasa ma"

"Ada masalah? " Tanya mama

"Biasa lah pada kepo" Ucap arla sambil terkekeh.

"Hati-hati ya" Uca sang mama sambil menatap dalam arla.

"Mama tenang aja, nggak bakal ada pertumpahan darah kali ini" Ucap arla tersenyum.

Arini hanya tersenyum tanpa menjawab.

arini yakin jika putri satu-satunya ini bisa menjaga diri dan menjaga keluarganya.

apakah kalian pikir jika arla ini lemah? Tidak. Tentu tidak, lihat saja nanti.

*****
Terima kasih sudah membaca
Jangan lupa vote n komen
2-8-24.





triplet's ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang