58

61 3 0
                                    

Happy reading!!

Setelah anggotanya yang teriak-teriak tak jelas kini mereka sudah kembali normal.

Bahkan saat ini mereka duduk berkumpul di ruang tamu dengan lesehan.

Itu pun dengan canggung mereka mempersilahkann arla untuk duduk lesehan bersama mereka.

"Kenapa pada teriak-teriak tadi? " Tanya raka yang memang sedari tadi melihat kelakuan anggotanya.

"Kaget doang bang" Jawab fian mewakili.

'Kaget?' batin ulfa.

"Kenapa harus teriak? " Tanya raka.

"Tetiba aja ada nona disini bang, lagian abang juga nggak kasi tau kalo nona udah disini" Ucap fian.

raka yang notabenya adalah orang terdekat dengan arla hanya terkekeh geli.

Memang sengaja dirinya tak memberi tahu anggotanya, hanya ingin tau bagaimana reaksi anggotanya saat nona mereka sampai di markas tanpa dirinya beritahu.

"Sengaja" Ucap raka santai.

Arla terkekeh mendengarnya.

Semua orang diam menatap nona mereka yang terkekeh pelan karena kelakuan raka.

'Sungguh manisnya'batin mereka semua.

"WOI, udah napa ngeliatin adek gue" Ucap seseorang dari arah pintu dengan ekspresi tak senang.

"ngapain disini lu van? " Tanya fian tak senang.

"Suka-suka gue dong" Ucapnya lalu masuk ke dalam dan bergabung bersama yang lainnya.

"gimana keadaan markas? " tanya sang nona sambil menatap anggotanya yang nampak terpana dengan suaranya.

"elah pada bengong aja" ucap arvan.

"lembut banget suaranya bang" ucap lelaki berkepala botak.

"heh, ucup istighfar lu" ucap arvan tak senang.

"lu ngapa sih, sirik amat? " tanya ucup heran. Bagaimana tak heran sedari tadi yang paling berbicara tak senang adalah arvan.

"ck, dia adek gue yaa mana mau gue kalo elu kepincut sama adek gue" ucap arvan.

"yang bener bang? " tanya ucup kepada raka.

"Kenapa lu? kaga seneng? " tanya arvan.

"beda aje sifatnya ar, elu yang nggk bisa terkondisikan, beda ama adek lu yang anggun" Ucap ucup.

"Bener juga" Sambung yang lain membenarkan ucapan ucup.

"Sialan lu pada" Ucap arvan.

***

setelah penyambutan sang nona kini semua anggotanya kembali ke aktivitas masing-masing.

Sedangkan arla dan juga ulfa mereka berada di ruangan inti.

"Keren juga markas lu ar" Ucap ulfa.

"Enak aja, punya bapak gue ini" Balas arvan dengan tak santai.

"Ya elah ar, yang ngerasain juga arla, elunya nggak ikut numbrung juga" ucap bima yang berada di belakang arvan.

"Ck, gausah bocor napa anjir" Kesal arvan.

"Apalah abang lu ar" Ucap ulfa kepada arla.

Arla yang berjalan menuju raka hanya diam.

"Ada apa bang? " Tanya arla kepada raka.

"Ada sesuatu yang mau abang omongin sama kamu, ikut abang bentar ya" Ucap raka lalu berjalan mendahului arla.

Arla mengikuti raka menuju sebuah ruangan.

triplet's ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang