Dia tidak tahu apakah ini mimpi atau kenyataan, tetapi dia tidak pernah ingin kembali ke waktu ini.
Apa yang disebut naskah itu hanyalah omong kosong. Setiap kali dia mendengar bisikan-bisikan di benaknya, pandangannya pada dunia semakin berubah.
Kebingungan tentang kemampuan anehnya, mempertanyakan diri sendiri sebagai monster, dan akhirnya penerimaan diri. Dia tidak punya pilihan lain selain tetap hidup dan melihat alasannya memiliki kemampuan aneh itu.
Itu sampai dia bertemu si kecil itu yang membuat segalanya dalam dirinya menyadari satu hal secara naluriah, dia ada untuk si kecil itu.
Itu bukan kasih sayang palsu seperti yang dia pikirkan. Itu bukan pula perasaan tertarik pada mainan seperti yang pernah dia miliki.
Obsesi aneh itu berkembang semakin besar hingga dia tidak bisa menghentikannya lagi. Ketika kesayangannya menghindarinya untuk alasan yang tak diketahui, hatinya terasa hancur dan pikirannya menjadi kosong.
Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk membuat kesayangannya kembali padanya. Pada waktu itu, seperti semua orang berusaha menjauhkan Yoru kecil darinya.
Baik itu saudara tertua, Reina, kerabat keluarga, dan terutama seorang gadis kecil yang merebut semua perhatian kesayangannya.
Namun, yang lebih tak tertahankan ialah dia tidak ingin dibenci oleh si kecil itu, jadi dia selalu menahan diri dan hanya bisa memperhatikannya dari jauh. Begitu menyesakkan karena dia sangat ingin berada di sisinya.
Ketika dia menyaksikan Yoru kecil tumbuh dewasa bersama gadis itu, hatinya terasa semakin tidak nyaman. Apalagi gadis itu seperti mengendalikan Yoru dan mencuci otaknya.
Beberapa kejadian buruk terjadi, hal yang sulit dilupakan. Alasan pertemuan Yoru kecil dan gadis itu adalah suatu peristiwa mengerikan yang dialami kesayangannya.
Kaisel tidak dapat melihat apa yang salah, tetapi dia memiliki firasat buruk setelah kematian orang tua mereka.
Itu karena firasatnya mengatakan bahwa Yorunya sedang ditargetkan dari segala sisi oleh 'sesuatu'. Dia tidak tahu apa 'sesuatu' itu, tetapi dia tidak bisa membiarkannya menyakitinya.
Beberapa kesialan yang mengerikan datang menimpa Yorunya, tetapi sebagian besar ditanggung olehnya dan dia tetap merahasiakan hal itu. Dia tidak ingin si kecil itu melihatnya terluka dan menjadi sedih.
Sampai saat Yorunya dewasa, dia masih belum tahu alasannya menghindarinya. Namun, itu tidak membuatnya berhenti melindunginya diam-diam dan terus mengawasi gadis itu.
Kaisel mengira dengan pengawasan dan kemampuannya yang semakin berkembang untuk dapat melindungi Yorunya, maka semuanya akan baik-baik meski gadis itu sangat mencurigakan.
Akan tetapi, dia salah sejak awal.
Dia seharusnya tidak pernah mengizinkan Yoru bertemu gadis itu.
Jadi dengan bantuan dari kakak pertamanya yang berpura-pura tidak peduli dan juga Reina, dia mencoba menyadarkan Yoru.
Sayangnya, itu sudah sangat terlambat. Fase cuci otak mengerikan itu telah mengakar jauh ke dalam hingga Yorunya menganggap mereka bertiga hanya ingin memisahkannya dari gadis yang dicintainya.
Namun, tidak peduli bagaimana mereka melihatnya, itu bukan cinta. Itu seperti perbudakan....
Mereka juga tidak menyangka gadis itu bisa begitu menakutkan. Berbicara manis, tetapi memiliki serangkaian rencana mengejutkan yang bisa membawa seseorang ke neraka.
Mereka melihat Yoru menuju ke jurang dan mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Rasa ketidakpercayaan itu begitu mengerikan.
Reina yang pertama memberanikan diri untuk melawan gadis itu terlepas dari resikonya. Dia menemani Yoru yang dihancurkan saat insiden panggung dan kehilangan suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became the Villain's Little Brother
FantasíaBrothership, kyut~ Menulis ini untuk penyembuhan hati dengan plot modern fantasi. Cerita Original! Bukan fanfic atau terjemahan! Deskripsi : Yoru membaca kisahnya sendiri dalam sebuah buku misterius yang dia temukan. Di kehidupan keduanya itu, di m...