6. Sembuh?

4.9K 159 9
                                        

Riko sangat senang hari ini, karena apa? Karena kakinya sudah sembuh. Bahkan Riko berlarian sana kemari, bahkan ia hampir membuat para bodyguard jantungan, kalo saja Riko lecet saat jatuh mungkin nyawa mereka yang terbang.

"Riko, udah ya lari nya. Sini dekat bunda" ucap bunda sedikit berteriak. Riko pun berlari menuju bunda dan memeluknya, sungguh menyenangkan manja dengan bunda.

"Kenapa senang banget hmm?" Ucap bunda mengelus rambut Riko. Riko menatap bunda tersenyum dengan gigi kelincinya.

"Hehehe, aku senang kakiku udah sembuh, aku bisa kemana saja jadinya" ucap Riko dengan nada riangnya, bunda pun ingin mengendong Riko namun di tolak.

"Gak mau bunda, aku bisa jalan" ucap Riko menggelengkan kepalanya. Bunda tersenyum sambil menyembunyikan emosinya, ouh kelinci kecil ini nakal ternyata.

"Masih ingat kan hukuman mu" bunda masih tersenyum agar dirinya tidak terlihat emosi, namun berbeda dengan aura yang dikeluarkannya, bahkan Riko tidak menyadari aura dikeluarkan bundanya.

"Iya aku masih ingat, tapi izinkan aku Bun untuk jalan, aku tak mau kaki aku tidak berfungsi lagi" ucap Riko. Bunda menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa, ia memikirkan cara agar Riko seperti bayi.

Bunda sudah meminta serum itu lagi ke adiknya, namun di tolak. Bahkan dengan ancaman, adiknya menolak permintaannya.

'hmmm, apakah aku membawanya ke tukang urut, lalu memintanya agar kakinya di patahkan, hahaha, mungkin boleh di coba' batin bunda memikirkan rencananya, mari kita doakan Riko sehat selalu 😌.

"Bunda kenapa tertawa sendiri?" Tanya Riko memasang muka polos, ouh muka itu ingin di cubit rasanya. Bunda mengembalikan raut wajahnya, ia mengelus pipi Riko yang lembut.

"Tidak kok, bunda kepikiran video lucu" ucap bunda tersenyum. Riko menganggukkan kepalanya, ia pun mulai berlari menuju taman belakang.

"Carikan saya tukang urut anak, lalu bawa ke sini" ucap bunda kepada bodyguard. Para bodyguard pun mengangguk dan mulai mencari apa yang diperintahkan.

"Riko is my baby" ucap bunda menuju kamar nya.

"Bunda!" Teriak Riko berlari menuju bunda. Bunda tersenyum menatap Riko yang datang kepadanya.

"Bunda, om itu siapa?" Tanya Riko menunjuk seseorang yang duduk di sana.

"Om itu bakalan cek kaki baby, apakah sudah sembuh atau belum. Baby menuju kamar ya, nanti bunda dan om ini bakalan susul" ucap bunda. Riko mengangguk dan menuju kamarnya.

"Sesuai permintaan, patahkan kakinya, buat dia menjadi cadel. 30 miliar cukup?" Ucap bunda dengan nada serius, bahkan tukang urut itu terkejut dengan nominal nya. Dia bahkan baru pertama kali mendapatkan nominal seperti itu.

"1 juta saja cukup nyonya" ucap tukang urut dengan rendah hati, bunda salut dengan rendah hati tukang urut ini, bahkan dirinya tidak serakah.

"Tidak apa apa, ambil saja" ucap bunda menyerahkan sebuah kartu. Tukang urut tersebut mengucapkan syukur dan terima kasih kepada bunda.

"Ingat ya, patahkan kakinya agar dia tidak bisa berjalan, dan buat dirinya cadel. Aku kangen suaranya cadelnya" ucap bunda berdiri dan menuju kamar Riko. Tukang urut tersebut mengikuti bunda dari belakang.

"Baby, buka bajumu ya. Kamu bakalan di urut" ucap bunda membuka pintu kamar Riko. Riko pun patuh dan membuat semua bajunya hingga tersisa popok di selangkangannya.

"Mau urut nya di mana" ucap bunda kepada tukang urut, tukang urut tersebut menatap sekitar kamar tersebut.

"Mungkin di karpet ini saja nyonya, bisakah anda memegangi nya, agar den Riko tidak takut" ucap tukang urut tersebut, ia sudah terbiasa dengan anak anak yang takut di urut.

Become Baby Again?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang