8. Masalah kecil

2.4K 104 4
                                    

Riko menatap datar perempuan di depannya, kenapa perempuan itu menatap benci dirinya, apa dia pernah membuat kesalahan?.

"Kamu sudah gede tahu, aku saja sudah gede gak di gendong" ucap perempuan itu nada sombong?, bahkan perempuan itu bersedekap dada merasa dirinya yang di hormati.

Riko menggeleng geleng kepalanya, tingkah perempuan ini tidak sopan di rumah orang. Riko lebih memilih menuju mainan mobil-mobilan nya dari pada melayani perempuan itu.

Perempuan itu geram karena Riko tidak mengatainya, itulah rencananya, menjadikan Riko sebagai domba hitam membuat dirinya buruk di mata keluarganya, ia dan ibunya bisa menguasai harta keluarga ini.

(Oh kau pikir semudah itu menjatuhkan Riko? Bahkan bundanya obsesi ke dia:v)

"Rini, ayo sini" ucap wanita lain lembut. Perempuan itu alias Rini Wulandari mendekati ibunya dengan senyumannya yang.... jahat?.

"Kau jangan lupakan rencana mau, buat bungsu keluarga ini buruk dan kau buat dirimu baik di mata mereka"  bisik ibu Rini. Rini menganggukkan kepalanya, ia juga ingin cepat kaya dengan menguasai harta keluarga ini.

"Iya ibu, gw bakalan berusaha" ucap Rini. Hingga bunda datang dengan membawa kue dan teh, Rini menyadari kedatangan bunda memperbaiki wajahnya sepolos mungkin.

"Ini kue dan teh nya, anggap aja rumah sendiri" ucap bunda ramah kepada ibunya Rini. Ibu Rini tersenyum lembut namun berbeda dengan hatinya yang ingin menjatuhkan bunda.

'setelah ini apakah kau akan tersenyum seperti itu lagi kepada ku' batin ibu Rini sambil bersmirk yang tidak di sadari oleh siapapun.

(Kita kasih nama aja ibu Rini, kita kasih Revi aja, cewek pick me di kelas gw)

"Baby, sini ayo makan kue nya" ucap bunda memanggil Riko yang bermain. Riko pun merangkak menuju panggilan bundanya, hingga saat sampai bunda langsung mendudukkannya di pangkuannya.

"Ihh kok kakak di pangku, Rini saja gak di pangku tuh" ucap Rini sepolos mungkin. Riko yang menikmati suapan kue bundanya menatap sinis Rini, apa masalah bocah ini dengannya?.

"Udah udah, jangan bertengkar Rini, harus sopan di rumah orang" ucap Revi melerainya dengan lembut, ia berharap beberapa orang di rumah ini terpana dengan kelembutannya.

Riko memutar bola matanya, sungguh ibu dan anak sama saja. Ia lebih mengacuhkannya dan menikmati suapan kue bundanya.

"Enak banget bunda" ucap Riko nada riang, bunda tersenyum saat Riko menikmati kue buatannya. Hingga siluet Haris muncul di pintu dan berjalan menuju atas.

"Haris, gak ke sini dulu?" Ucap bunda menatap Haris. Haris memberhentikan langkahnya, ia menatap bunda.

"Gak dulu Bun, gw lelah habis ekstra" ucap Haris melanjutkan langkahnya. Bunda mengiyakan perkataan anak sulungnya, bahkan dirinya tahu kalo Haris sudah memiliki pacar dengan bantuan baby nya tentunya:v.

"Oh ya, suami mu mana?" Ucap Revi dengan senyumannya. Riko kaget mendengarnya, kenapa dia mencari ayahnya? Apa jangan jangan mau jadi pelakor seperti yang dibilang Lisa waktu itu.

Riko menatap bundanya yang masih tersenyum, apa bundanya tidak kaget?.

"Oh mungkin nanti dia pulang, sudah 3 bulan tidak pulang" ucap bunda mengambil teh di meja, bunda pun meminumnya dengan Riko di pangkuannya tentunya.

'ini bunda gw santai banget dh, padahal itu jelas jelas mau lebut ayah Bun, sadar!' batin Riko, kalo ia membicarakannya di depan mereka mungkin agak terdengar kasar, walaupun memang kenyataannya begitu.

"Begitu ya, Rini main sama dek Riko sana, nanti kita sambut ayah Riko" ucap Revi dengan senyumannya. Rini menganggukkan kepalanya dan menarik kasar tangan Riko, Riko hanya meringis di dalam hati dan mengikuti Rini yang menyeretnya.

Become Baby Again?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang